Senin, 03 Mei 2021

3.2.a.9. Koneksi Antar Materi Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 Fatmawati_SMA N 1 Sumberejo_CGP Angkatan 1 Kabupaten Tanggamus


Pemimpin Pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya yaitu pemimpin pembelajaran yang mampu mengenali dan menggali potensi atau kekuatan sebagai asset yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan berpihak pada murid serta menuntun murid sesuai dengan kodrat alam dan zaman yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan potensi/kemampuan murid.

Seorang pemimpin pembelajaran haruslah mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid serta memiliki visi dan misi yang jelas sehingga dapat mengelola sumber daya secara kreatif menggunakan pendekatan berbasis asset yang berfokus pada pemikiran positif yang menjadi inspirasi, kekuatan kerja dan hasil untuk mewujudkan murid merdeka belajar yang mencerminkan profil pelajar Pancasila serta menciptakan lingkungan sekolah sebagai ekosistem yang nyaman dan menyenangkan.

Dalam  mengimplementasikan pengelolaan sumber daya di kelas, seorang pemimpin pembelajaran harus lebih kreatif dalam  merancang pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional dalam melatih murid untuk mengenali dirinya, berempati, memiliki daya lenting yang tinggi dan dapat mengambil keputusan yang bertanggung jawab serta melakukan coaching untuk membantu siswa dalam menemukan potensi dan kekuatan yang dimilikinya.

Implementasi pengelolaan sumber daya di sekolah dimulai dengan merubah mindset/pola pikir dan sikap yang positif  tentang mengelola sumber daya yang ada di sekolah dengan menggunakan pendekatan berbasis asset/kekuatan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara berdiskusi dengan kepala sekolah dan pemangku kepentingan serta mensosialisasikannya kepada teman sejawat. Setelah itu melakukan identifikasi tentang asset/modal yang dimiliki oleh sekolah kemudian mengelola sumber daya dengan menggunakan pendekatan berbasis asset/kekuatan serta menggunakan paradigma Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA dalam melakukan perencanaan kegiatan di sekolah sehingga dalam mengelola sumber daya berkolaborasi dan bekerja sama dengan seluruh pihak yang ada di sekolah. Setelah itu melakukan refleksi dan meminta umpan balik dari pihak-pihak yang terlibat di lingkungan  sekolah tentang pengelolaan sumber daya yang sudah dilakukan serta mengarsipkan dan mendokumentasikan hasil pengelolaan sumber daya sekolah.

Orang tua dan masyarakat di lingkungan sekolah termasuk asset yang juga bertanggungjawab untuk perkembangan dan kemajuan sekolah seperti profesi orangtua atau anggota masyarakat dapat menunjang proses pembelajaran yang berkualitas. Sebagai contoh petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan dan pembinaan kesehatan di sekolah.

Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas dan bervariatif. Sebagai contoh menggunakan taman sekolah sebagai tempat untuk melakukan proses pembelajaran di luar kelas sehingga murid tidak merasa bosan dan pembelajaran lebih menyenangkan. Selain itu bisa menghadirkan orangtua/alumni/anggota masyarakat ke sekolah sebagai nara sumber untuk memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan kepada murid sesuai dengan profesinya.

Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara, setiap anak memiliki kekuatan kodrat baik dalam hidup lahir maupun hidup batin, mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri. Pendidik berperan menuntun segala kodrat (potensi) yang ada pada anak-anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi -tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Inkuiri Apresiatif merupakan paradigma untuk melakukan perubahan dengan pendekatan kolaborasi berbasis kekuatan inti yang dimiliki dan memiliki kecenderungan untuk menggali kelebihan yang ada dan mengupayakan kelemahan tetap samar.

Pemimpin pembelajaran menggunakan pendekatan berbasis asset dan paradigma Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA serta focus pada kelebihan dan kekuatan dalam mengelola sumber daya yang ada di sekolah secara mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak kepada murid dalam menuntun dan merawat tumbuh kembangnya kekuatan kodrat pada diri murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, berkolaborasi dengan stakeholder yang ada di sekolah untuk mencapai murid merdeka dan memiliki Profil Pelajar Pancasila melalui penerapan budaya positif, pembelajaran berdifferensiasi dan pembelajaran social emosional  serta coaching untuk menggali potensi murid dan  menyingkirkan sumbatan yang menghambat potensi  murid.


Bagaimana hubungan antara sebelum dan sesudah Anda mengikuti pelatihan terkait modul ini, serta pemikiran apa yang sudah berubah di diri Anda setelah Anda mengikuti proses pembelajaran dalam modul ini.

 

Sebelum saya mempelajari modul ini saya belum mengetahui bahwa di sekolah memiliki 7 aset utama yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan dan kemajuan sekolah, belum pernah mengidentifikasi/memetakan aset yang dimiliki oleh sekolah serta belum memahami tentang pedekatan berbasis asset karena selama ini lebih cenderung berbasis masalah/kekurangan.

 

Setelah saya mempelajari modul ini saya menjadi tahu bahwa sekolah memiliki 7 aset utama meliputi asset manusia, sosial, lingkungan alam, fisik, finansial, politik, agama dan budaya yang dapat dimanfaatkan untuk perkembangan dan kemajuan sekolah, mulai memetakan/mengidentifikasi asset yang ada di sekolah, memahami cara pengelolaan sumber daya dengan menggunakan pendekatan berbasis asset dan memahami perbedaan antara pendekatan berbasis masalah dan pendekatan berbasis asset.

 

Pengelolaan sumber daya ada dua macam yaitu :

·    Pendekatan berbasis masalah (Deficit-Based Thinking) yaitu memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja, segala sesuatu dilihat dari sudut pandang negative. Fokus pada masalah, mencari bantuan dari sponsor dan institusi lain, mengidentifikasi kebutuhan dan kekurangan, merancang program atau proyek untuk menyelesaikan masalah dan mengatur kelompok yang dapat menyelesaikan proyek.


·    Pendekatan berbasis Aset (Aset-Based Thinking) yaitu memusatkan perhatian pada kekuatan dan aset, membayangkan masa depan, berpikir tentang kesuksesan yang diraih dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan itu, mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya (aset dan kekuatan), merancang rencana sesuai dengan visi dan kekuatan serta melakukan rencana aksi yang sudah diprogramkan. 

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...