Selasa, 15 Maret 2022

Konstruksi Sebuah Keluarga

Dokumentasi Om Jay

Konstruksi Sebuah Keluarga

 

Rumah merupakan tempat tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya. Bahkan tak jarang selain ada keluarga inti ada juga anggota keluarga lain yang ikut tinggal di rumah tersebut. Bentuk rumah tidak menjadi ukuran seseorang nyaman, tenteram, tenang dan bahagia tinggal di dalamnya. Tak jarang di dalam sebuah rumah yang mewah dengan berbagai fasilitas yang ada, para anggota keluarga yang tinggal di dalamnya lebih sering berada di luar rumah karena merasa tidak betah. Ada juga sebuah rumah yang mungil sederhana dengan fasilitas seadanya tapi anggota keluarganya merasa nyaman tinggal di dalamnya, selalu rindu dengan suasana rumah dan orang yang ada di dalamnya.

Rumah seperti apakah yang didambakan setiap insan ?

Apakah rumah penuh dengan kemewahan dan dilengkapi berbagai fasilitas ?

Ataukah rumah sederhana dengan fasilitas seadanya ?

Rumah merupakan bangunan yang terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Ada pondasi yang menjadi dasar yang kuat bagi sebuah rumah, jika pondasi kuat insya Alloh bangunan rumah tersebut akan kuat. Ada bagian tiang atau pilar yang membuat sebuah rumah bisa berdiri tegak dan ada bagian atap yang mengayomi seluruh bangunan rumah sehingga terlindung dari teriknya sinar mentari dan derasnya guyuran air hujan. Semua bagian tersebut harus ada dan jika hilang salah satunya akan mempengaruhi keadaan bangunan rumah tersebut. Jika rumah tak ada pondasinya tentu bangunan tak akan kokoh dan mudah roboh. Jika rumah taka da tiangnya tentu rumah tak akan bias berdiri tegak. Jika rumah tak ada atapnya tentu tak akan dapat digunakan untuk bernaung dan berteduh serta bagian lain dari rumah tersebut akan mudah rusak.

Sebuah keluarga laksana sebuah bangunan yang juga terdiri dari berbagai bagian yang saling mendukung satu sama lain. Keluarga memerlukan pondasi yang kuat untuk membangun sebuah keluarga yang bahagia, antara lain :

1.      Pemahaman agama yang baik. Setiap anggota keluarga harus memiliki pemahaman tentang agama yang baik sehingga segala sesuatu yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari didasarkan pada agama dengan rasa taat, rasa syukur dan menghindarkan diri serta keluarga dari dosa.

2.  Pemahaman social budaya. Setiap anggota keluarga ditanamkan sesuatu yang baik dengan mengajarkan pola tingkah laku serta nilai dan norma yang berlku di masyarakat. Budaya yang baik dalam sebuah keluarga akan menghasilkan keluarga yang harmonis.

3.      Kasih sayang. Sesama anggota keluarga saling menyanyangi dan menghormati. Suami menyayangi sang istri  dan sebaliknya. Orang tua menyayangi anak-anaknya dan anak-anak hormat serta patuh pada orangtua.

4.   Pendidikan. Keluarga merupakan tempat pertama dan utama seseorang memperoleh pendidikan. Orang tua merupakan pendidik yang perta bagi anak-anaknya melalui panutan dan teladan yang mereka berikan.

5.   Sumber ekonomi yang halal. Tanpa sumber ekonomi maka sebuah keluarga akan mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan ini. Ekonomi yang halal akan mendatangkan keberkahan. Hal ini juga perlu adanya pengaturan terhadap penghasilan.

Selain pondasi yang kuat sebuah keluarga perlu membangun pilar seperti komitmen yang baik, musyawarah, dan hubungan yang baik dengan sesama anggota keluarga sehingga semua keputusan dan tindakan yang dilakukan dalam keluarga tersebut adalah merupakan kesepakatan bersama.

Selain pondasi dan pilar maka sebuah keluarga perlu atap yang terlihat dari anggota keluarga yang saling mengayomi anggota keluarga lainnya sehingga merasa dilindungi. Selain itu kegiatan di dalam keluarga diisi dengan kegiatan kemaslahatan dan kebaikkan baik yang dilakukan di lingkungan keluarga, masyarakat maupun negara.

Jika bagian-bagian tersebut terpenuhi dalam sebuah keluarga maka suasana keluarga akan menjadi sakinah mawaddah warrohmah seperti yang didambakan oleh setiap insan karena setian insan pasti mendambakan keluarga yang dipenuhi dengan cinta, kasih sayang dan ketentraman berlandaskan keimanan dan akhlaqul karimah. Rumah laksana surga yang selalu dirindukan oleh anggota keluarganya.

Fatmawati, S.Pd. (SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus)

Tanggamus, 15 Maret 2022

https://wijayalabs.com

Senin, 14 Maret 2022

Hadiah dari AISEI


Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Jum’at 11 Maret 2022. Di tengah kesibukan beraktivitas untuk mempersiapkan kegiatan Ujian Sekolah kelas XII, datanglah seorang teman mengantarkan sebuah pake. Paket tersebut saya terima dengan senang gembira dan segera saya lihat pengirim paket tersebut. Tertulis dengan jelas pengirimnya adalah AISEI. 

Beberapa kali saya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh AISEI diantaranya AISEI Inspiraction, AISEI Sharing, dan AISEI Writing Club. Materi-materinya sangat bermanfaat sekali baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjalankan tugas saya sebagai seorang pendidik. Selain mendapatkan materi dari nara sumber para peserta kegiatan saling berbagi ide dan pengalaman dan tentunya sangat menarik sekali. 

Setelah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut saya menuangkan pengalaman tersebut dalam sebuah tulisan yang diposting di Instagram. AISEI memberikan souvenir dan hadiah bagi peserta kegiatan yang sudah memposting tulisannya. Alhamdulillah saya termasuk salah satu di antaranya yang mendapatkan hadiah tersebut. Hadiah tersebut berupa tiga buah buku yang berjudul : 

1. Kurikulum Ngumpet 


Judul Buku     :     Kurikulum Ngumpet (Hidden Curriculum) 
                             Praktik Sekolah Internasional, Tantangan Sekolah Lokal
Penulis           :     Dr. Capri Anjaya 
Penerbit          :     Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta
Editor             :     Ramelan, Gina Yoviana 
ISBN             :     978-602-50958-2-5 
Desain Sampul dan Isi : Rio Nugroho 

Buku Kurikulum Ngumpet merupakan bacaan wajib bagi guru, tenaga kependidikan, pengelola lembaga pendidikan, akademisi dan juga mahasiswa ilmu pendidikan. Kurikulum Ngumpet merupakan panduan belajar mengajar yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai dan membangun karakter murid. Kurikulum Ngumpet pada dasarnya merupakan kurikulum yang direncanakan, tetapi tidak dituliskan dan diungkapkan secara eksplisit sebagai bagian dari kurikulum. Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman guru dalam menjalani kariernya yang secara tersirat mengungkapkan penerapan kurikulum ngumpet. Ada 19 kisah guru yang dapat dipetik manfaatnya menerapkan kurikulum ngumpet. 

2. Fahmi Idris Aktivis Tiga Zaman 




















Judul Buku     :     Fahmi Idris (Aktivis Tiga Zaman) 
Narasumber    :     Pusat Studi Sumber Daya Manusia (Muchlis R. Luddin dkk)
Penyusun        :     Tim PPM Manajemen (Ramelan dkk) 
Penerbit          :     Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta
ISBN              :     978-602-73629-2-3 

Buku ini menceritakan tentang Fahmi Idris yang dikenal sebagai politikus yang pemberani, tegas, religius, dan humanis Selain itu beliau juga seorang pejabat Negara, aktivis social dan pegiat bidang pendidikan yang berkontribusi pada perkembangan Indonesia sejak masih menjadi mahasiswa, masa orde baru dan masa reformasi. 
Buku ini menjelaskan kesan para sahabat Fahmi Idris mengenai profil pribadi beliau. Dengan membaca buku ini, kita sebagai generasi muda dapat belajar mengenai konsistensi, integritas, humanisme, kejujuran, ketegasan dan keikhlasan dalam perjuangan 

3. Reaching Dreams Through Local International School




















Judul Buku          :     Reaching Dreams Through Local International School 
Penulis                :     Bintang Putra Priesa 
Penerbit              :     Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta 
Editor                 :   Ramelan, Joan Young 
ISBN                  :     978-602-50958-1-8 
Desain Sampul  :      Lusi Pusptasari 
Desain Isi          :      R. Tammy MD 

Buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis sebagai seorang siswa ketika sedang duduk di kelas 9 dan 10 di salah satu sekolah terbaik di Indonesia yang menggunakan kurikulum IGCSE (International General Certificate of Secondary Education). Penulis menceritakan bagaimana beradaptasi dengan kurikulum internasional dan cara menjalaninya secara berimbang antara belajar dan bersenang-senang. 
Buku ini ditulis sejak penulis duduk di kelas 11 karena keinginan penulis untuk menunjukkan inisiatif dan ketekunan hati serta mengembangkan keterampilan hidup yang dimilikinya. 

Buku-bukunya keren dan menginspiratif serta sangat bermanfaat bagi pembacanya utuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pendidikan. 
Terimakasih AISEI sudah memberi kesempatan untuk belajar dan berbagi bersama serta saling menginspirasi. 

Fatmawati, S.Pd. (SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus) 
Tanggamus, 14 Maret 2022

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...