Jumat, 29 Oktober 2021

Program Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu

 


Pertemuan 12

Hari/ Tanggal                :     Jum’at, 29 Oktober 2021

Materi                           :     Program Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu
Nara Sumber                :     Prof. R. Eko Indrajit
Moderator                     :     Aam Nurhasanah
Penulis                          :     Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa pada hari ini tanggal 29 Oktober 2021 walaupun waktunya bersamaan dengan kegiatan Coaching Pengimbasan Karya Nyata Guru Penggerak Angkatan 1 di Hotel Inna Beach Sanur Denpasar Bali dapat mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis dengan penuh semangat. Pertemuan kali ini dipandu oleh Ibu Aam Nurhasanah dengan gayanya yang khas sehingga membuat semua peserta menjadi lebih bersemangat. Tema pelatihan pada malam ni adalah “Program Menulis Buku Mayor dalam Dua Minggu yang disampaikan oleh Prof.R. Indrajit seorang nara sumber  hebat yang juga merupakan Rektor Universitas Pradita. Beliau adalah seorang nara sumber yang sangat dinantikan dalam pelatihan belajar menulis karena bisa mengantarkan peserta dalam menerbitkan buku mayor.

Menjadi penulis buku mayor dan banyak terpajang di toko gramedia tentunya merupakan kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan. Sebelum masuk materi inti, nara sumber menceritakan pengalamannya dalam menerbitkan buku mayor. Hal ini diawali dari seseorang yang memintanya beliau untuk menyampaikan materi tentang cara menjadi penulis yang handal dan diakhir sesi memberikan tantangan kepada peserta dan menanyakan : "Siapa yang mau menulis bersama saya dalam waktu 2 minggu, dengan kemungkinan dipublikasikan oleh penerbit?"

Dalam menerbitkan buku mayor ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu :

1.    Peserta dipersilahkan untuk singgah di Youtube EKOJI CHANNEL  dan melihat video pembelajaran yang ada dalam channel tersebut.

2.       Peserta memilih salah satu video yang paling menarik bagi peserta pelatihan belajar menulis.

3.  Peserta menuliskan apa yang ditayangkan dalam video tersebut baik secara erbatim (sebagaimanayang tersampaikan) maupun menggunakan bahasa sendiri.

4.   Peserta diajak membuat Table of Contents atau daftar isi yang sesuai dengan yang sudah disampaikan.

5.  Peserta diminta mencari sumber lain di internet mengenai konten atau topik serupa dan menuliskannya kembali dengan kata-kata sendiri untuk memperkaya tulisan yang telah dibuat. Tulisan yang sudah jadi tersebut (rata-rata 100 halaman lebih dalam format kertas A5) saya serahkan ke Penerbit untuk dilihat kemungkinan diterbitkan.

6.    Penerbit melakukan telaah/kurasi, dan menetapkan bahwa sebagian besar tulisan tersebut dapat diterbitkan, sementara beberapa tulisan perlu mendapatkan revisi minor mapuun mayor.  Setelah itu tulisan yang lulus seleksi akan diterbitkan.

 Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penulis agar memiliki keyakinan bahwa tulisannya akan diterbitkan oleh penerbit mayor, yaitu

1.  Membuat strategi  Skala Prioritas, artinya membuat target, pekerjaan mana dulu yang paling mendesak dan harus diselesaikan. Pastinya semua pekerjaan memiliki deadline (tenggat waktu) yang berbeda. Selesaikan satu persatu tugas tersebut dan menikmatinya tanpa beban.

2. Percaya diri serta keinginan dan motivasi kuat bahwa bisa dan mampu menulis sehingga memberanikan diri mengikuti tantangan menulis satu minggu. Caranya 1 hari menulis 1 BAB,  25 halaman A5, 5 hari sudah 125 halaman. Hari ke 6-7 untuk swasunting.

3. Nara sumber selalu memberi agar menyelesaikan setiap tantangan dengan serius, selalu mendampingi dan memberikan tantangan di setiap Bab. Mencari referensi untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Selanjutnya, naskah kirimkan ke nara sumber dan akhirnya lolos tanpa revisi.

              

Setiap penerbit mayor memiliki kriteria masing-masing dalam menilai naskah yang diajukan layak terbit atau tidak. Beberapa hal yang dipertimbangkan antara lain seberapa menariknya Judul atau Topik yang sedang dibahas karena  topik yang sedang trend dan dibicarakan orang biasanya sangat menarik bagi mereka. Selain itu seberapa Dikenal para penulisnya dan disini peran nara sumber sebagai penulis kedua membantu mengangkat penulis pemula yang belum terbiasa menulis. Dengan adanya nara sumber sebagai penulis kedua, maka meningkatkan ketertarikan dan daya jual buku tersebut.

Manfaat menulis itu banyak sekali. Pertama, kita akan dikenal banyak orang. Semakin dikenal banyak orang, semakin lancar rejeki yang menghampiri kita. Kedua, ada pemasukan tambahan, bukan saja dari royalti, tapi dari berbagai seminar atau lokakarya yang diselenggarakan untuk menjelaskan topik yang kita tulis. Ketiga, bisa jalan-jalan keliling Indonesia gratis, karena banyak orang yang ingin kita berbicara di tempat mereka. Keempat, kita akan dikenal sepanjang masa (hidup 1000 tahun lagi) karena karya tulisan kita akan tetap melekat di dunia siber.

Ala bisa karena biasa, sesuatu yang sulit akan mudah dilakukan jika sering dilakukan dan terbiasa. Kuatkan niat, semangat sehingga lebih termotivasi lagi untuk menulis, menulis dan menulis.

Semoga Alloh SWT. Selalu membimbing kita.

Senin, 25 Oktober 2021

Menulis Itu Mudah

 


Pertemuan 10

Hari/Tanggal          :   Senin, 25 Oktober 2021

Materi                    :   Menulis Itu Mudah
Nara Sumber         :   Dr. Ngainun Naim
Moderator             :   Aam Nurhasanah
Penulis                  :   Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa pada hari ini Senin tanggal 25 Oktober 2021 dapat mengikuti pelatihan belajar menulis pertemuan ke-10 yang bertemakan “Menulis Itu Mudah”.  Moderator pada pertemuan kali ini yaitu Ibu Aam Nurhasanah memandu pelatihan ini dengan  berdoa terlebih dahulu agar pelaksanaan pelatihan dapat berjalan dengan lancar.

Nara sumber pada pertemuan kali ini adalah Dr. Ngainun Naim seorang Dosen di IAIN Tulungagung Jawa Timur yang telah mempunyai banyak karya yang sangat membanggakan.

Benarkah menulis itu mudah ?

Tentunya menulis itu mudah bagi yang sudah biasa dan terbiasa, tapi bagi yang belum bisa dan terbiasa akan merasakan kesulitan.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar menulis itu mudah, antara lain :

1.   Mindset, menyetting pikiran bahwa menulis itu mudah, tidak sulit. Setidak-tidaknya mindset tersebut mendorong dan memotivasi bahwa menulis itu mudah.

2. Setting pikiran bahwa menulis tidak harus membutuhkan pendidikan yang tinggi. Menulis harus dilandasi keyakinan serta  membutuhkan minat dan kemauan berlatih untuk memperoleh  kesuksesan dalam menulis.

3. Banyak membaca karena dengan membaca ide seseorang mudah ditemukan untuk kemudian dikembangkan. Budaya membaca merupakan syarat wajib untuk bisa menulis dengan baik. Mulailah membangun minat membaca dengan memilih bidang yang disukai. Tumbuhkan budaya membaca dengan membaca setiap hari kurang lebih 10-15 menit tetapi sering dilakukan. Membaca tidak harus banyak, sedikit tapi dilakukan secara rutin lebih baik dari pada banyak tapi hanya sekali.

4.    Luangkan waktu untuk menulis bukan menunggu waktu luang karena setiap orang memiliki banyak kesibukan yang selalu bertambah dari waktu ke waktu. Konsisten  meluangkan waktu untuk menulis setiap hari walaupun itu hanya 5 menit, karena suatu pekerjaan baik yang dilakukan secara konsisten dan istiqomah akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Begitu juga dengan menulis. Menulis bisa menggunakan HP, laptop atau fasilitas lain yang bisa dipilih sebagai cara yang paling nyaman untuk menulis.

5.  Rajin mengamati sesuatu yang ada di sekitar kita untuk mengasah penglihatan dan pendengaran, setelah itu dicatat agar tidak lupa dan diolah untuk menjadi tulisan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Jangan berpikir bahwa tulisan yang dibuat kurang sempurna karena tugas utama penulis terus berproses untuk menulis dan terus menulis.

6. Belajar menulis kepada penulis karena pengalaman penulis sangat penting untuk memperkaya perspektif.

Menekuni dunia menulis memang unik. Ada beberapa tipe orang yang menekuni dunia menulis, antara lain :

1. Penulis yang tidak mengenal musim karena selalu bertahan dan berproses untuk menekuni dunia menulis secara konsisten hingga menulis merupakan bagian dari kehidupannya yang tidak dapat terpisahkan  dan tidak berubah dengan perkembangan zaman.

2.  Penulis musiman yang hanya produktif jika ada momentum tertentu saja  dan biasanya produktif menjelang deadline suatu momen, setelah selesai tugasnya maka berhenti juga menulisnya.

3.   Penulis yang pernah produktif pada suatu masa untuk menulis dan menghasilkan banyak karya dan berubah menjadi tidak produktif lagi ketika zaman berubah.

4.    Penulis yang pernah menghasilkan suatu karya tetapi setelah itu tidak berkarya lagi.

5.  Penulis cita-cita artinya menulis hanya menjadi cita-cita tapi tidak diwujudkannya dalam sebuah karya.

Penulis buku produktif Nurul Chomaria membagi penulis menjadi beberapa kuadran yaitu penulis yang mau dan mampu, penulis yang tidak mampu tapi mau, penulis yang mampu tetapi tidak mau dan penulis yang tidak mampu dan tidak mau. Tinggal menentukan sedang berada pada posisi kuadran yang mana baru setelah itu menentukan langkah yang tepat untuk menulis. Selain itu tumbuhkan rasa percaya diri dengan tulisan yang kita buat sehingga akan menumbuhkan rasa semangat dan motivasi untuk terus menulis, menulis dan menulis. Semakin terbiasa menulis maka menulis semakin mudah untuk dilakukan . Ala bisa karena biasa, Suatu pekerjaan yang awalnya sulit untuk dikerjakan jika sering dilakukan dan terbiasa maka tidak terasa sulit lagi. Kalah kepandaian oleh latihan.

Semoga Alloh SWT. selalu membimbing kita. Aamiin.

Jumat, 22 Oktober 2021

Ide Menulis Bagi Guru

 



Pertemuan 9

Hari/Tanggal            :    Jum’at, 22 Oktober 2021

Materi                       :    Ide Menulis Bagi Guru
Nara Sumber            :    Wijaya Kusuma, M.Pd.
Moderator                :    Rosminiyati
Penulis                      :    Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa pada hari ini Jum’at tanggal 22 Oktober 2021 dapat mengikuti pelatihan belajar menulis gelombang 22 pertemuan yang ke-9 dalam keadaan sehat walafiat dan penuh dengan semangat. Pertemuan kali ini dimoderatori oleh Ibu Rosminiyati seorang ibu yang cantik jelita dengan segudang karya yang dapat menginspirasi orang lain termasuk saya untuk menulis sebuah karya.

Tema pada pertemuan kali ini adalah “Ide Menulis Bagi Guru” yang disampaikan oleh nara sumber Bapak Wijaya Kusumah yang lebih akrab disapa dengan Om Jay. Beiau merupakan pelopor guru penggerak, guru bloger, motivator, penulis buku dan founder pelatihan belajar menulis dari gelombang 1 sampai dengan gelombang 22. Untuk profil lengkap beliau dapat dilihat pada https://wijayalabs.com/about.

Kegiatan diawali dengan membaca basmalah dan berdo’a menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Sebelum menyampaikan materi inti. Nara sumber menyampaikan pengalamannya sehingga mendapat sebutan guru bloger karena lebih dahulu mengenal dan menulis di blog. Ada beberapa kalimat yang beliau sampaikan yaitu “Di atas langit ada langit lagi, kita tidak boleh sombong apalagi membanggakan diri. Kita harus belajar ilmu padi, kian berisi kian merunduk.

Untuk menulis tentu membutuhkan sebuah ide. Terkadang seseorang tidak ada ide apapun dalam dirinya. Itulah yang membuat seseorang kesulitan untuk mulai menulis. Ide menulis bagi seorang guru sebenarnya banyak sekali, bisa dari diri sendiri atau orang lain, kegiatan-kegiatan yang dilakukan setiap hari, pengalaman, gambar, foto, video atau konten lainnya.

Sebuah foto bisa menjadi sebuah inspirasi dan ide untuk menulis dan tersebar ke beberapa blog yang sudah kita kelola dengan baik.   Kisah nyata dan pengalaman kegiatan yang dilakukan sehari-hari juga bisa menjadi ide atau tema yang dapat kita tulis

Bagaimana cara mulai untuk menulis ?

Menulis  dapat dimulai dengan menulis 3 alenia yang berisi pembuka, inti, dan penutup. Setelah itu mulai menerapkan 5W dan 1 H. Mulailah merangkai kalimat pada alinea pertama, jika sudah selesai maka copas ke blog pribadi atau ke blog lainnya seperti kompasiana, guru penggerak Indonesia dan lainnya. Dari ide yang ada di tulisan alinea pertama akan memunculkan ide menulis pada alinea kedua dan alinea ketiga. Bila ingin mengembangkan tulisan yang telah dibuat maka bisa mengedit blog yang telah dikelola.

Satu kalimat yang sering diucapkan nara sumber “Menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.” Dari dapat dilihat bahwa pengalaman dan kegiatan yang dilakukan sehari-hari bisa menjadi ide untuk tulisan yang kita buat. Walaupun terkadang ide yang kita dapatkan sudah dituliskan oleh orang lain. Jangan khawatir, setiap orang adalah makhluk unik, walaupun kembar sekalipun sidik jarinya tak akan sama satu sama lainnya. Santai saja, kita bisa menuliskannya dengan ciri khas bahasa sendiri tentu akan lebih oke dan bermakna. Tulis saja apa yang ada di pikiran dan tidak usah takut salah, setelah itu diendapkan terlebih dahulu dan baru diedit.

Cara lain yang bisa dilakukan jika ide yang ada dipikiran belum sempat dituangkan dalam bentuk tulisan maka kita bisa melakukannya dalam bentuk foto atau video yang diupload di media sosisl instagram, twitter atau facebook. Terlebih lagi dengan menggunakan HP lebih mudah membuat konten-konten menarik untuk mewakili ide yang dimiliki. Setelah ada kesempatan barulah foto atau video tersebut dirajut dalam bentuk tulisan yang mudah di mengerti oleh pembacanya sehingga memberi inspirasi dan manfaat buat orang lain.

Keuntungan yang di dapat melalui kegiatan menulis antara lain adalah seseorang seolah-olah memberikan sesuatu kepada orang lain, pengetahuan penulis akan terpelihara dan akan bertambah, menjalin silaturahmi yang luas.

Pondasi yang kokoh untuk membangun peradaban menulis yaitu menulis setiap hari dengan ide yang datang dari mana saja dan rendah hati di saat telah sukses. Semua hal yang ada pada diri kita dan sekitar kita dapat kita jadikan ide sebuah tulisan yang menarik dan bermanfaat bagi orang lain. Jadikanlah menulis segai kebutuhan karena tatkala tidak menulis maka akan merasa kehausan dan kelaparan.

Semoga Alloh SWT senantiasa membimbing kita semua. Aamiin.


Rabu, 20 Oktober 2021

Komitmen Menulis di Blog

 


Pertemuan 8

Hari/Tanggal        :    Rabu, 20 Oktober 2021

Materi                  :    Komitmen Menulis di Blog
Nara Sumber       :    Drs. Dedi Dwitagama, M.Si.
Moderator           :    Aam Nurhasanah
Penulis                :    Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa pada hari Rabu malam tanggal 20 Oktober 2021 dapat mengikuti pelatihan belajar menulis pertemuan 8 dengan penuh semangat walaupun dalam kondisi badan letih dan lelah setelah perjalanan jauh. Moderator pertemuan kali ini adalah Ibu Aam Nurhasanah seorang kepala sekolah dengan gayanya yang khas bisa memikat dan membangkitkan semangat para peserta pelatihan. Nara Sumber pada pertemuan yang ke-8 adalah Bapak Dedi Dwitagama seorang guru Matematika di SMKN 50 Jakarta, seorang trainer, dan seorang yang perduli dengan pendidikan karakter anak sehingga beliau banyak bersinergi dengan lembaga internasional dan lembaga nasional di Indonesia. Banyak prestasi yang sudah diraihnya baik tingkat nasional maupun internasional. Profil lengkapnya dapat dilihat di https://trainerkita.wordpress.com/about/

Blog merupakan jurnal, buku harian atau majalah pribadi bagi seseorang yang bisa diisi tulisan, foto, video atau konten apapun  sesuai dengan keinginan pemiliknya. Di dalam blog seseorang bisa mempromosikan dirinya dan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukannya untuk bisa dibaca atau dilihat orang lain. Dalam blog seseorang bisa juga melampirkan perangkat pembelajaran seperti RPP dan Silabus yang sudah dibuatnya untuk diunduh agar bisa berbagi ide dan bermanfaat bagi orang lain.

Seseorang menulis di blog pasti ingin postingannya banyak dikunjungi orang lain sehingga ketika seseorang memosting sesuatu di blog tidak ada yang berkunjung tentu akan berfikir mengapa postingannya tidak ada yang mengunjungi ? Menanggapi hal itu jangan sampai membuat pesimis, postingan dan tulisan merupakan proses meninggalkan jejak seseorang, tulislah apa yang bisa dituliskan,  posting terus apa yang ingin disampaikan, tidak usah memikirkan kualitas tulisan atau postingan karena kualitas sebuah tulisan atau postingan bersifat subyektif tergantung pada penilainya. Bakat bukan faktor utama untuk dapat menulis dengan baik dan berkualitas, menulis tergantung pada niat, semakin sering menulis maka akan meningkatkan kualitas tulisan kita. Terkait ada atau tidaknya orang yang berkunjung itu bukanlah persoalan. Jika tulisan tersebut ditulis dengan hati yang tulus suatu saat akan menemukan penggemarnya yang akan berkunjung.

Setelah kebiasaan menulis dilakukan maka mulailah membuat postingan agar menarik yaitu dengan postingan dan tulisan yang memiliki kekhasan khusus bermanfaat bagi orang lain dan dibutuhkan orang lain.

Untuk menarik minat pengunjung blog ada beberapa cara yang bisa dilakukan diantaranya membuat konten yang berkualitas dan dibutuhkan oleh orang lain, lakukan riset keyword untuk artikel blog, membuat  judul  yang unik dan menarik sehingga menggoda pengunjung agar segera mengunjungi postingan yang dibuat, buat postingan tentang berita yang sedang viral, share konten yang telah dibuat di media sosial, aktif di komunitas, aktif di situs tanya jawab, melakukan blogwalking dengan mengunjungi dan memberikan komentar pada blog orang lain,dan perduli pada pengunjung dengan cara membalas atau memberi respon pada komentar pengunjung blog.

Namun ada kalanya seseorang mengalami badmood dan rasa malas sehingga mengakibatkan keengganan untuk menulis di blog. Selain itu untuk menjaga agar komitmen selalu memiliki istiqomah menulis di blog tentunya agak sulit terutama jika sedang diserang badmood dan writer’s blog. Sebenarnya ada cara sederhana agar selalu istiqomah dalam menulis di blog yaitu kapanpun bisa menulis atau mengisi terus blog maka lakukan itu karena akan membuat hati senang dan lebih semangat lagi dalam menulis di blog.

Semoga resume ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Semoga Alloh SWT. Selalu membimbing kita. Aamiin.

Senin, 18 Oktober 2021

Mengatasi Writer's Blog

 


Pertemuan 7

Hari/Tanggal           :     Senin, 18 Oktober 2021

Materi                     :     Mengatasi Writer’s Blog
Nara Sumber          :     Ditta Widya Utami, S.Pd.,Gr.
Moderator              :     Maesaroh
Penulis                   :     Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa pada malam ini tanggal 18 Oktober 2021 dapat mengikuti pelatihan belajar menulis  dengan penuh semangat. Pertemuan kali ini dipandu oleh Ibu Maesaroh seorang moderator cantik jelita yang memiliki banyak karya. Sedangkan yang menyampaikan materi pada pertemuan kali ini dengan tema Mengatasi Writer’s Blog adalah seorang nara sumber muda yang cerdas dan cantik jelita dengan segudang prestasi yang telah diraihnya dan banyak karya yang sudah dibuatnya baik buku solo maupun buku antologi. Beliau adalah Ibu Ditta Widya Utami seorang  guru IPA di SMP N 1 Cipeundeuy Subang dan  merupakan alumni pelatihan belajar menulis gelombang 7 yang piawai dalam menulis sehingga banyak karya yang dihasilkannya serta naik kelas menjadi moderator dan nara sumber di berbagai pelatihan. Profil lengkapnya dapat di lihat di : https://dittawidyautami.blogspot.com/p/profil.html.

Sebelum masuk pada materi inti semua peserta pelatihan belajar menulis, nara sumber memberikan tantangan untuk membuat sebuah tulisan dengan menggunakan tiga kata, yaitu hujan, pagi, dan hantu. Seluruh peserta antusian untuk mengikuti tantangan menulis tersebut. Saya membuat tulisan sebagai berikut :

Sejak pagi tadi hujan turun dengan derasnya, tapi hal itu tak menyurutkan langkah untuk tetap menunaikan tugasku sebagai seorang guru. Ketika hujan agak reda aku segera bergegas menggunakan mantel hujan dan berangkat ke tempat tugasku. Banyak tugas dan pekerjaan yang harus kulakukan pagi ini dan takut tak terselesaikan dengan baik adalah rasa yang selalu menghantuiku setiap hari.

Pada saat menulis ada kemungkinan muncul rasa malu, takut tidak sesuai dengan kaidah, takut dibandingkan dengan hasil karya orang lain, takut salah, tidak tahu harus memulai dari mana, tidak ada ide, tidak ada inspirasi, tidak ada waktu, tidak ada ide yang semuanya membuat seseorang kesulitan untuk memulai menulis. Keadaan yang demikian itu bisa dikatakan sebagai Writer’s Blog.

Wikipedia mengartikan writer’s blog sebagai keadaan saat penulis kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya. Writer’s blog tidak hanya terjadi pada penulis pemula tapi juga terjadi pada penulis profesional baik blogger, screen writer (penulis naskah film atau sinetron), script writer (penulis teks berita) ataupun mahasiswa yang sedang menyusun tugas akhir.

Beberapa keadaan yang menyebabkan writer’s blog, yaitu :

1.        Mencoba metode atau topik yang baru. Seseorang yang terbiasa menulis artikel kemudian disuruh menulis puisi tentu akan kesulitan untuk menentukan ide dan merasa bingung harus memulai  menulis dari mana dulu. Hal ini dapat diatasi dengan banyak membaca buku, blog atau referensi yang lain berkaitan dengan tema tulisan untuk memperluas wawasan dan menambah kosa kata.

2.    Stress.Kondisi seseorang yang sedang stress karena permasalahan yang dihadapinya atau banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan atau juga terlalu khawatir dengan penilaian orang lain terhadap tulisannya. Stress dapat menghambat seseorang dalam memunculkan ide-ide yang ada dalam benaknya. Hal ini dapat diatasi dengan cara lakukan kegiatan yang paling disukai, refreshing, jalan-jalan, rekreasi, nonton film sehingga pikiran menjadi fresh dan ide mudah muncul.

3.      Fisik dan mental yang lelah. Badan dan tubuh yang lelah karena melakukan aktifitas yang banyak bisa juga mengakibatkan lelah mental. Jika dalam keadaan seperti ini maka beristirahat menjadi alternative utama, kemudian tarik nafas panjang, dan setelah itu baru merefresh kembali hati, fisik dan pikiran.

4.    Terlalu perfecktionis. Memiliki target dalam menulis adalah bagus, akan tetapi jangan sampai target tersebut membuat bersikap perfeksionis sehingga jika tidak sesuai dengan keinginan,  maka tidak jadi menulis sehingga justru mengganggu dan menghambat untuk mendapatkan ide-ide berlian. Untuk mengatasinya mulailah menulis bebas setiap hari tanpa ada rasa takut tulisan tersebut salah atau tidak dibaca orang lain, yang penting menulis tanpa melihat salah atau tidaknya setelah itu diendapkan dan baru dibaca dan direvisi

Writer’s Blog bersifat personal, antara orang yang satu berbeda dengan orang yang lain sehingga cara mengatasinya pun berbeda-beda sesuai dengan keadaan orang tersebut. Bisa juga gejala yang yang muncul sama tapi penyebabnya berbeda maka cara mengatasinya pun berbeda. Semoga kita dapat mengatasi writer’s blog (WB) yang terjadi pada diri kita sehingga WB tidak terlalu lama menempel pada diri kita yang dapat menghambat untuk menghasilkan karya.

 

Padi di sawah kuning warnanya

Sangatlah indah dipandang mata

Ingin Writer’s Blog pada diri sirna

Tips dari Bu Ditta perlu dicoba

Semoga Allah SWT. selalu membimbing kita. Aamiin.

Jumat, 15 Oktober 2021

Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi

 



Pertemuan 6

Hari/Tanggal            :     Jum’at, 15 Oktober 2021

Materi                      :     Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Nara Sumber           :     Aam Nurhasanah, S.Pd.
Moderator               :     Ms. Phia
Penulis                    :     Fatmawati, S.Pd.

Alhamdulillahirobbil’alamiin, Atas Berkat Rohmat  Alloh Yang Maha Kuasa pada malam ini tanggal 15 Oktober 2021 dapat mengikuti kegiatan pelatihan menulis.  Tema pada pertemuan kali ini adalah “Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi” yang disampaikan oleh nara sumber hebat, kepala sekolah SMPS Mathlaul Hidayah dari Cipanas Lebak. Beliau adalah Ibu Aam Nurhasanah  yang memiliki banyak karya baik buku antologi maupun buku solo. Profil beliau dapat dilihat pada link berikut : https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html

Sebelum acara di mulai, Ms. Phia selaku moderator dalam pelatihan ini membagikan PPT yang berisi materi pada malam hari ini. Selain itu Ms. Phia  mengatakan bahwa pengalamannya selama bergabung di kelas belajar menulis seperti tema belajar pada malam ini yaitu menulis membuatku naik kelas dan berprestasi. Hampir di setiap penghujung kelas selalu diberi tantangan  untuk menjadi moderator yang baginya merupakan jembatan untuk menuju peralihan ilmu yang memerlukan latihan untuk menguasainya sebagai kuncinya.

Sebelum menyampaikan materi inti, Bu Aam meminta para peserta pelatihan belajar menulis untuk menuliskan tentang tujuan menulis pada link menti meter : https://www.menti.com/vhjxdm41zu. Kemudian bercerita tentang pengalamannya mulai dari menjadi peserta belajar menulis pada gelombang 8 tapi gagal karena belum bisa membuat resume sehingga mengulangi lagi pada gelombang 12 yang dilandasi dengan niat, tekad dan kepercayaan diri sehingga sukses menjadi blogger dan penerbit buku solo dan antologi. Untuk lulus dalam pelatihan belajar menulis harus menulis 20 resume dan wajib posting ke blog  dan dari kumpulan resume tersebut menjadi sebuah buku solo. Setelah itu mulai bermunculan prestasi yang di raih yaitu sebagai moderator, pemenang lomba blog, kurator, editor dan nara sumber.  Prestasi tersebut didapatkan tentu tidaklah mudah, perlu perjuangan, niat, tekad, kepercayaan diri serta banyak berlatih.

Seorang penulis pemula terkadang mengalami kesulitan dalam menemukan ide untuk menulis. Untuk menemukan ide menulis bisa dimulai dari hal-hal yang disukai dan dikuasai, album foto, diri sendiri, cerita dari teman, sosial media maupun sumber lainnya. Jika sudah muncul ide segera menulisnya agar ide tersebut tidak hilang.

Ada beberapa tips yang dapat diterapkan dalam menulis yaitu :

1.   Menulislah dengan hati sehingga ide-ide yang berserakkan dapat diekspresikan dengan baik dan menarik hati pembaca karena sesuatu yang ditulis dengan hati akan diterima dengan hati juga.

2.    Menaklukkan rasa malas yang sering dating ketika hendak menulis.

3.    Percaya diri dengan yang ditulis

4.  Sering berselancar mengunjungi blog orang lain untuk menambah wawasan dan memberikan komentar pada blog teman

5.  Menulislah setiap hari untuk melatih kemampuan dalam menulis. Ibarat pisau jika diasah dan digunakan setiap hari pasti akan tajam dan mudah digunakan. Begitu juga dengan menulis, semakin banyak berlatih menulis maka semakin mudah untuk menulis dan hasil tulisan akan semakin baik. Selalu luangkan waktu setiap hari untuk menulis.

6.  Ikutilah Challenge menulis di setiap kesempatan karena itu dapat memupuk rasa percaya diri terhadap tulisan yang dibuat

7.    Semangat menulis untuk terus berprestasi dan janganlah kecewa ketika terjadi kegagalan,

8.    Menulis untuk berbagi dan menginspirasi negeri serta memberi manfaat pada orang lain.

Hal yang dapat di petik dari materi ini, seseorang yang sudah berhasil di sesuatu bidang yang dilandasi niat, tekad dan rasa percaya diri akan membuat orang tersebut lebih termotivasi untuk meraih prestasi yang lebih baik dalam bidang tersebut. Dari sebuah prestasi akan bermunculan prestasi-prestasi lainnya yang lebih memukau.

 
Jalan-jalan ke pasar tengah
Tidak lupa membeli manggis
Karya dan prestasi  Bu Aam Nurhasanah
Menggugahku jadi penulis

Semoga Allah SWT. Selalu membimbing kita. Aamiin.


Rabu, 13 Oktober 2021

Menulis Semudah Ceplok Telor

 

Pertemuan 5

Hari/Tanggal            :     Rabu, 13 Oktober 2021

Materi                      :     Menulis Semudah Ceplok Telor

Nara Sumber            :     Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.

Moderator                :     Dail Ma’ruf

Penulis                     :     Fatmawati, S.Pd.

Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa  malam ini dapat  mengikuti pelatihan belajar menulis pertemuan ke-5 yang bertema “Menulis Semudah Ceplok Telor” yang disampaikan oleh nara sumber cantik jelita, memiliki segudang prestasi dan karya yang sangat membanggakan. Beliau adalah Bunda Lilis dan sewaktu kecil sering disapa Mbak Pipin yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Tema pada pertemuan kali ini sangat menarik perhatian. Benarkah menulis semudah menceplok telor ?

Pelatihan ini dipandu oleh Bapak Dail Ma'ruf sebagai moderator yang sangat piawai mengemas kegiatan pelatihan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sebelum memulai materi, bunda Lilis mengajak seluruh peserta menulis untuk berdiri untuk bergoyang ala Flobamora  NTT.

Menulis Semudah Ceplok Telor merupakan Quote Bunda Lilis dalam memberikan motivasi kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Quote itu menjabarkan bahwa menulis itu tidak sulit, tetapi menulis itu sangatlah mudah  seperti menceplok telor. Tuk byaarr… telur yang tadinya bulat bisa langsung dihidangkan di meja makan tanpa  harus ribet membuat dan memasaknya.

Quote lain yang juga sangat menarik dan perlu direnungkan  adalah “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah” (Imam Ghozali) karena kalau seseorang ingin dikenal dan dikenal oleh anak cucunya dan orang bisa melalui tulisan atau buku. Walaupun penulis sudah tidak ada tapi tulisannya masih dibaca oleh orang lain yang membuat dia terkenal dan terkenang. Menulis merupakan cara seseorang berteriak dan bercerita kepada dunia tanpa mengeluarkan suara tapi menimbulkan respond an manfaat yang luar biasa.

Firman Alloh SWT. Dalam surat Al-Baqoroh ayat 282 yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang  ditentukan hendaklah kamu menuliskannya.” Hal ini menjelaskan bahwa Alloh mengajarkan hamba-Nya untuk mencatat dan menulis karena itu kemaslahatan.  Dalam Hadits Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya “Jagalah ilmu dengan menulis. Hadits ini juga menjelaskan bahwa ilmu itu diikat lalu dijaga, Jika hati sering lupa maka ilmu itu perlahan-lahan akan menghilang oleh karena penting untuk mencatat atau membuat tulisan. Dari kedua sumber tersebut sudah jelas bahwa menulis itu sangat penting dan sangat dianjurkan.


Ada sebuah tulisan yang sangat menginspirasi yaitu Kisah Sebatang Pensil (Paulo Coelho) yang berisi tentang :

1.         Pensil digerakkan oleh tangan manusia.

Mulailah menulis dengan do’a karena Tuhan akan membimbing kita dalam menulis dan tulisan yang kita hasilkan berasal dari hati nurani yang bersih. Tulisan yang berasal dari hati akan mudah diterima oleh hati para pembacanya serta membawa banyak manfaat bagi semua umat.

2.         Ketika pensil tumpul kita perlu meruncingnya

Menajamkan pikiran dan banyak membaca buku karena terkadang dalam menulis banyak rintangan, penderitaan, kesusahan dan hambatan yang dihadapi. Jika pikiran buntu tidak ada ide/gagasan lebih baik beristirahat terlebih dahulu dan menutup buku atau laptop.

3.         Penghapus, ada penghapus yang menghapus tulisan kita , ketika kita salah menulis.

Dalam menulis tentu bisa saja terjadi kesalahan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya. Lebih baik tulis semuanya yang ada di benak pikiran sampai tuntas dan selesai, setelah itu diamkan terlebih dahulu, baru keesokan harinya dibuka dan dibaca lagi untuk diperbaiki atau direvisi.

4.         Pensil yang digunakan menulis adalah bagian dalamnya.

Ketika menulis gunakan hati untuk menggerakkan tangan  kita, sebab menulis dengan hati akan menghasilkan karya yang luar biasa dan akan diterima  juga oleh pembacanya dengan hati.

5.         Setiap Tulisan kita akan berdampak

Seperti pensil yang meninggalkan goresan, tulisan yang dibuat dengan baik oleh seseorang akan meninggalkan jejak yang dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.

“Menulislah Setiap Hari Rasakan Apa yang Terjadi” Menulis tidak akan berdampak apa-apa jika kita tidak memiliki komitmen dalam diri untuk berlatih menulis setiap hari !!! merupakan quote bapak blogger  ternama di Indonesia yaitu Bapak Wijaya Kusuma atau lebih akrab dengan sebutan Om Jay untuk memotivasi  orang lain terutama penulis pemula yang mengikuti pelatihan belajar menulis.

Lalu apa yang harus kita tulis setiap hari ? Bisa pengalaman, bisa perasaaan, bisa kegiatan, bisa sesuatu yang kita lihat dan lainnya. “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri (JK Rowling).  Menurut Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr. “Salah satu mental penulis adalah Konsisten” karena konsisten adalah salah satu modal penting untuk menulis. Seperti seorang anak yang baru akan mulai berjalan, dia akan terus berlatih berjalan dan berjalan sehingga dia menjadi lancar berjalan dan bahkan berlari. Begitu juga dengan menulis, jika berlatih dengan menulis setiap hari dan selalu konsisten maka lama kelamaan akan semakin lancar untuk menulis  dan Insya Alloh bisa menjadi penulis yang hebat dan handal. Jangan hiraukan  apa kata orang tentang tulisan yang kita buat karena sesungguhnya saat orang membicarakan kita di belakang berarti kita ada di depan mereka, saat  orang lain merendahkan kita berarti posisi kita lebih tinggi dari mereka, saat  orang lain iri pada kita bereati kita lebih sukses dari mereka dan saat orang lain berbicara buruk tentang kita berarti hidup kita lebih indah dari mereka.

Bunda Lilis mengatakan bahwa menulis itu seperti candu, Semakin kita memiliki banyak karya , semakin kita kecanduan untuk menulis. Penulis itu keren, Penulis itu terhormat di masyarakat kita. Setiap penulis harus memiliki keunikan masing-masing.

Terima kasih Bunda Lilis, materi yang engkau sampaikan dan motivasi membangkitkan hasrat untuk terus menulis.

Buah mangga buah manggis
Dimakan rasanya manis
Semudah ceplok telor dari Bunda Lilis
Menggerakkan hati untuk menulis

Menulis, menulis dan menulis untuk kemaslahatan

Semoga Alloh SWT. Senantiasa membimbing kita. Aamiin.


Senin, 11 Oktober 2021

Menulis Buku dari Karya ilmiah

 


Pertemuan 4

Hari/Tanggal      :     Senin, 11 Oktober 2021

Materi                :     Menulis Buku dari Karya Ilmiah
Nara Sumber     :     Noralia Purwa Yunita, M.Pd.
Moderator         :     Rosminiyati
Penulis              :     Fatmawati, S.Pd.

Pertemuan ke-4 pelatihan Belajar Menulis gelombang 21 dan 22 terjadwal pada hari senin, 11 Oktober 2021. Tema belajar pada pertemuan kali ini adalah “Menulis Buku dari Karya ilmiah” yang disampaikan oleh nara sumber muda belia  yang cantik dengan prestasi yang luar biasa dan banyak karya yang telah dibuatnya baik berua buku antologi maupun buku solo. Beliau adalah ibu Noralia Purwa Yunita, seorang guru di SMP Negeri 8 Semarang dan merupakan alumni dari pelatihan belajar menulis gelombang 8.

Kegiatan pelatihan ini dipandu oleh ibu Rosminiyati selaku moderator yang merupakan alumni dari pelatihan belajar menulis gelombang 19. Ada beberapa pesan dan motivasi yang disampaikan oleh beliau kepada seluruh peserta  sebelum pelatihan dimulai, yaitu :

1.    Bapak/Ibu berada di sini bukanlah kebetulan, melainkan ada rencana besar Allah yang dipersiapkan-Nya. Oleh karena itu, jemputlah takdir dengan ikhtiar yang maksimal.

2.    Belajar menulis ada di mana-mana, bahkan Bapak/Ibu di sini ada yang menulisnya sudah luar biasa bagusnya. Namun, kelas menulis PGRI asuhan Om Jay ini sangat istimewa. Di samping menunya yang luar biasa, juga materinya disajikan dengan penuh cinta. Tidak hanya tentang menulis, melainkan juga tentang bagaimana menjadi pribadi yang lebih berguna.

3.  Pada saat Bapak/Ibu masuk di kelas ini, maka gelar sebagai blogger dan writer langsung melekat pada diri Bapak/Ibu. Oleh karena itu, pertahankan dengan sebaik-baiknya.

4. Buatlah resume dengan sepenuh hati dan dengan selengkap-lengkapnya dengan menggunakan kalimat sendiri. Manfaatnya, menjadi bahan rujukan belajar dan memudahkan Bapak/Ibu dalam mengikatnya menjadi buku solo.

5. Segera praktikkan ilmu dari narasumber dalam menulis resume atau pun tulisan lainnya agar perbaikan dalam menulis langsung dirasakan. Dalam kurun waktu sebentar saja, hasilnya akan menakjubkan. Saya sudah membuktikannya.

Sebelum menyampaikan materi inti, nara sumber menceritakan bahwa materi menulis buku dari karya ilmiah beliau dapatkan dari pelatihan belajar menulis gelombang 8 yang saat itu di sampaikan Bu Hati sehingga membuka pikiran beliau bahwa ternyata bisa juga menerbitkan buku dari karya ilmiah. Ilmu tersebut langsung dipraktikkan untuk mengubah tesis dan best practice beliau menjadi sebuah buku. Menurut beliau jika karyanya berbentuk karya ilmiah tentu hanya bisa dinikmati sendiri, tapi jika dikonversi menjadi sebuah buku, karya tersebut dapat dinikmati oleh orang banyak. Dalam proses untuk membuat karya ilmiah menjadi sebuah buku bukanlah proses yang mudah karena laporan ilmiah memiliki struktur dan susunan yang berbeda dengan buku.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam proses menulis buku dari karya ilmiah antara lain :

1.    Mengubah Judul

Judul buku yang berasal dari karya ilmiah lebih berfokus pada objek penelitian sehingga materi, subyek dan tempat penelitian harus dihilangkan.

Contoh :

a.             Judul Tesis : Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan             keterampilan generik sains siswa kelas X SMA

     Judul buku menjadi Kiat menulis modul berbasis riset

b.         Judul best practice : efektivitas pembelajaran berbasis gamifikasi pada peningkatan aktivitas dan           minat belajar siswa
Judul buku : Gamifikasi membuat belajar seasyik bermain games


Dilihat dari contoh judul di atas, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul. Jadi ketika diubah menjadi judul buku, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.Tinggal menambah kata seperti KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya agar menjadi judul popular.

 

2.   Mengubah daftar Isi

      Pada karya ilmiah, daftar isi berupa :

Bab 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah

B 2 landasan teori

Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika

Bab 4 hasil dan pembahasan

Bab 5 penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

 

Ketika dirubah buku, daftar isi mengikuti pedoman 2W+1H :

Bab 1 (Why) menjelaskan pentingnya modul BERBASIS RISET

Bab 2( APA) menjelaskan apa itu modul berbasis riset

Bab 3,4,5, dan seterusnya ( How ) menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya

 

Contoh lain materi yang ada di BAB II KTI yaitu landasan teori berisi :

2.1. Hasil Belajar

2.2. Media Pembelajaran

2.3. Modul

2.4. Metode Pembelajaran

2.5 Pembelajaran Berbasis Riset

 

Ketika dirubah menjadi buku, tiap sub bab dijadikan menjadi bab :

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. Belajar

2.2. Permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

 

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. Jenis media

3.3. Manfaat media

 

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1. Pengertian modul

4.2. Karakteristik modul

4.3. Sistematika modul

4.4. Kelebihan modul

 

Sub bab pada karya ilmiah dapat dibuat menjadi bab baru pada buku sehingga satu bab saja dalam karya ilmiah dapat menjadi beberapa bab di dalam buku terutama pada bab 2 pada karya ilmiah.

Kemudian hilangkan rumus statistika yang biasanya ada dalam bab 3 karya ilmiah.


 

 

3.    Mengubah Sedikit Isi Karya Ilmiah

Kata “penelitian, laporan PTK, laporan skripsi dan kata lain yang biasa ada di karya ilmiah” harus dihilangkan

Grafik yang ditampilkan cukup grafik yang penting saja. Grafik lain bisa dirubah dalam bentuk kalimat.

Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e book, atau karya ilmiah lainnya. Hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya

Untuk penulisan daftar pustaka dari internet seperti ini, urutannya adalah sebagai berikut:

·   Nama. Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel cetak.

·    Tahun Penayangan. Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut. Ingat tahun tayang artikel, BUKAN tahun akses

·      Judul artikel

·      Alamat URL (https://....)

·      Waktu Pengambilan / waktu akses (diakses tanggal....)

 

Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

 

4. Karya ilmiah versi buku minimal berjumlah 70 halaman dalam format A5 dan tidak harus menampilkan data hasil penelitian.

5.  Isi buku jangan sama persis dengan isi karya ilmiah. Strukturnya juga tidak sama dengan struktur kTI aslinya.

Karya Ilmiah yang dirubah menjadi buku memiliki manfaat yang lebih dalam berbagi ilmu karena  dapat dibaca oleh pengajar lainnya  serta karya akan memiliki ISBN. Buku ada memoar diri kita, meskipun kita sudah tiada, melalui bukulah nama kita akan selalu dikenal sepanjang masa.

Demikianlah materi tentang cara membuat buku dari karya ilmiah yang disampaikan oleh bu Nora. Semua ilmu yang disampaikan beliau dapat segera dipraktikkan sehingga karya yang dihasilkan dapat memberi kebermanfaatan bagi orang lain. Aamiin.

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...