Fatmawati (SMA N 1 Sumberejo)
Pada bulan Juli 2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Episode Ke-5 Merdeka Belajar
yaitu Guru Penggerak. Program Pendidikan Guru penggerak merupakan program
pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat
pada murid sehingga mendorong tumbuh
kembang murid secara holistik untuk menjadi pelajar Pancasila. Selain itu guru
penggerak diharapkan menjadi teladan, mentor, dan pelatih bagi guru lain untuk
melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid serta menjadi agen transformasi
bagi pendidikan di Indonesia. Untuk menjadi guru penggerak harus mengikuti
seleksi terlebih dahulu dan bagi yang lolos seleksi harus mengikuti pelatihan Program Pendidikan Guru Penggerak berupa
pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan selama 9 bulan,
baru setelah itu dinyatakan lulus sebagai guru penggerak.
Ki Hadjar menjelaskan
bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak,
agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik
sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Tugas sebagai pendidik
adalah menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
untuk memperbaiki lakunya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Murid
dapat mengembangkan bakat dan minatnya secara optimal dengan bimbingan, arahan,
motivasi dan dukungan dari guru dan seluruh warga sekolah.
Guru sebagai seorang
pemimpin pembelajaran harus memiliki nilai-nilai yang ada pada dirinya yaitu 1)
mandiri yaitu tidak bergantung pada orang lain dalam memunculkan dan mengembangkan
ide-ide yang berkaitan dengan pembelajaran dan program yang berpihak pada
murid; 2) reflektif yaitu mau menerima kritik, saran dan masukkan dari orang
lain untuk melakukan perbaikkan dalam pembelajaran; 3) inovatif yaitu berusaha menggunakan kemampuan dan pemikiran
yang dimilikinya serta pendukung dari luar untuk menghasilkan ide dan produk
baru yang baik dan bermanfaat baik bagi dirinya dan lingkungannya, selalu mengupgrade
dan mengembangkan dirinya untuk mendapatkan ilmu baru; 4) kolaboratif yaitu
selalu bekerjasama dengan berbagai pihak
untuk menghasilkan ide atau gagasan dan menyelesaikan masalah secara
bersama-sama untuk mencapai visi bersama; 5) berpihak pada murid yaitu semua
yang dilakukan oleh guru untuk kepentingan murid dan berdampak bagi murid.
Seorang guru hendaknya
dapat menerapkan pembelajaran berdifferensiasi untuk mengakomodasi kebutuhan
belajar murid yang berbeda-beda sehingga murid dapat belajar sesuai dengan
kesiapan belajarnya, minatnya dan profil belajar masing-masing. Seorang guru
harus mampu mengelola emosinya dan mengembangkan kompetensi sosial emosional
yang mendukung pembelajaran serta memotivasi dan mendorong murid untuk mencapai
kompetensi social emosional yang diharapkan. Selain itu seorang guru harus
mampu mengembangkan komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar
seorang coach bagi murid dan rekan sejawatnya sehingga dapat memotivasi untuk menemukan
potensi, kemampuan dan bakat yang dimilikinya serta dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri baik yang berkaitan dengan masalah pribadi maupun
pembelajaran.
Sebagai pemimpin
pembelajaran baik di dalam kelas maupun di lingkungan sekolah, seorang guru tentunya
banyak dihadapkan dengan permasalahan yang merupakan dilemma etika sehingga
menuntut guru untuk dapat mengambil keputusan yang efektif. Pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan dilemma etika dapat dilakukan berdasarkan 4 paradigma
dilemma etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan
keputusan serta bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah.
Seorang guru mampu
mengelola sumberdaya/asset yang dimiliki oleh sekolah dengan cara berpikir
berbasis asset sehingga sumber daya dan asset yang dimiliki oleh sekolah dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang
berdampak pada murid. Untuk mewujudkan hal itu memerlukan kemampuan untuk
merencanakan, mengorganisasikan, dan melaksanakan program perbaikkan dan
perubahan sekolah yang selalu dievaluasi dan dimonitoring sehingga program
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang akan dicapai dengan
melibatkan seluruh warga sekolah termasuk orangtua dan murid sehingga semuanya
dapat berperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berpihak pada
murid.
Penulis berharap dengan
adanya Program Guru Penggerak, semua guru dapat menjadi pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid dan mendorong well-being ekosistem pendidikan di sekolah untuk
memajukan pendidikan di Indonesia