Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Jum’at 11 Maret 2022. Di tengah kesibukan beraktivitas untuk mempersiapkan kegiatan Ujian Sekolah kelas XII, datanglah seorang teman mengantarkan sebuah pake. Paket tersebut saya terima dengan senang gembira dan segera saya lihat pengirim paket tersebut. Tertulis dengan jelas pengirimnya adalah AISEI.
Beberapa kali saya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh AISEI diantaranya AISEI Inspiraction, AISEI Sharing, dan AISEI Writing Club. Materi-materinya sangat bermanfaat sekali baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam menjalankan tugas saya sebagai seorang pendidik. Selain mendapatkan materi dari nara sumber para peserta kegiatan saling berbagi ide dan pengalaman dan tentunya sangat menarik sekali.
Setelah mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut saya menuangkan pengalaman tersebut dalam sebuah tulisan yang diposting di Instagram. AISEI memberikan souvenir dan hadiah bagi peserta kegiatan yang sudah memposting tulisannya. Alhamdulillah saya termasuk salah satu di antaranya yang mendapatkan hadiah tersebut. Hadiah tersebut berupa tiga buah buku yang berjudul :
1. Kurikulum Ngumpet
Judul Buku : Kurikulum Ngumpet (Hidden Curriculum)
Praktik Sekolah Internasional, Tantangan Sekolah Lokal
Penulis : Dr. Capri Anjaya
Penerbit : Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta
Editor : Ramelan, Gina Yoviana
ISBN : 978-602-50958-2-5
Desain Sampul dan Isi : Rio Nugroho
Buku Kurikulum Ngumpet merupakan bacaan wajib bagi guru, tenaga kependidikan, pengelola lembaga pendidikan, akademisi dan juga mahasiswa ilmu pendidikan. Kurikulum Ngumpet merupakan panduan belajar mengajar yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai dan membangun karakter murid. Kurikulum Ngumpet pada dasarnya merupakan kurikulum yang direncanakan, tetapi tidak dituliskan dan diungkapkan secara eksplisit sebagai bagian dari kurikulum.
Buku ini juga dilengkapi dengan pengalaman guru dalam menjalani kariernya yang secara tersirat mengungkapkan penerapan kurikulum ngumpet. Ada 19 kisah guru yang dapat dipetik manfaatnya menerapkan kurikulum ngumpet.
2. Fahmi Idris Aktivis Tiga Zaman
Judul Buku : Fahmi Idris (Aktivis Tiga Zaman)
Narasumber : Pusat Studi Sumber Daya Manusia (Muchlis R. Luddin dkk)
Penyusun : Tim PPM Manajemen (Ramelan dkk)
Penerbit : Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta
ISBN : 978-602-73629-2-3
Buku ini menceritakan tentang Fahmi Idris yang dikenal sebagai politikus yang pemberani, tegas, religius, dan humanis Selain itu beliau juga seorang pejabat Negara, aktivis social dan pegiat bidang pendidikan yang berkontribusi pada perkembangan Indonesia sejak masih menjadi mahasiswa, masa orde baru dan masa reformasi.
Buku ini menjelaskan kesan para sahabat Fahmi Idris mengenai profil pribadi beliau. Dengan membaca buku ini, kita sebagai generasi muda dapat belajar mengenai konsistensi, integritas, humanisme, kejujuran, ketegasan dan keikhlasan dalam perjuangan
3. Reaching Dreams Through Local International School
Judul Buku : Reaching Dreams Through Local International School
Penulis : Bintang Putra Priesa
Penerbit : Pusat Studi Sumber Daya Manusia (PSSDM) Jakarta
Editor : Ramelan, Joan Young
ISBN : 978-602-50958-1-8
Desain Sampul : Lusi Pusptasari
Desain Isi : R. Tammy MD
Buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis sebagai seorang siswa ketika sedang duduk di kelas 9 dan 10 di salah satu sekolah terbaik di Indonesia yang menggunakan kurikulum IGCSE (International General Certificate of Secondary Education). Penulis menceritakan bagaimana beradaptasi dengan kurikulum internasional dan cara menjalaninya secara berimbang antara belajar dan bersenang-senang.
Buku ini ditulis sejak penulis duduk di kelas 11 karena keinginan penulis untuk menunjukkan inisiatif dan ketekunan hati serta mengembangkan keterampilan hidup yang dimilikinya.
Buku-bukunya keren dan menginspiratif serta sangat bermanfaat bagi pembacanya utuk meningkatkan kompetensi dan kualitas pendidikan.
Terimakasih AISEI sudah memberi kesempatan untuk belajar dan berbagi bersama serta saling menginspirasi.
Fatmawati, S.Pd. (SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus)
Tanggamus, 14 Maret 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar