Fatmawati_CGP Angkatan 1 Kabupaten Tanggamus
Berdasarkan pengalaman kita melaksanakan tugas di institusi pendidikan, Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita pasti sering dihadapkan dalam situasi di mana kita diharuskan untuk mengambil suatu keputusan. Namun, seberapa sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain. kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup.
Secara paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika bisa dikategorikan sebagai berikut:
1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy),
3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Etika tentunya bersifat relatif
dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang
berlaku. Dalam seminar- seminar,
ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan-pilihan
yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009,
hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah:
1. Berpikir
Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
2.
Berpikir
Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
Setelah kita menentukan paradigma dan prinsip dalam dilema etika maka kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai berikut :
1.
Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling
bertentangan dalam situasi ini,
2.
Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini,
3.
Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi
ini,
4. Pengujian benar atau salah (uji legal, uji
regulasi/standar profesional, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola),
5.
Pengujian Paradigma Benar lawan Benar.
6.
Melakukan Prinsip Resolusi
7.
Investigasi Opsi Trilema, yaitu mencari opsi
diantara 2 opsi.
8.
Buat Keputusan
9.
Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan
Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan
menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di
sekolah/lingkungan asal Anda?
Langkah yang akan saya lakukan untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak di lingkungan sekolah saya yaitu dengan berkonsultasi dan berkoordinasi dengan kepala sekolah selaku pemangku kepentingan di sekolah tentang pengetahuan dan hal-hal baik yang saya dapatkan dari program guru penggerak mulai dari filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, Penerapan Budaya Positif dan Disiplin Positif, Inkuiri Apresiatif, Pembelajaran Berdifferensiasi, Pembelajaran Kompetensi Sosial Emosional, Coaching dan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.
Setelah
itu saya akan mensosialisasikan pengetahuan dan hal-hal baik tersebut kepada
rekan sejawat melalui komunitas praktisi atau media sosial sehingga semua warga
sekolah dapat memahami dan menerapkan pengetahuan dan hal-hal baik tersebut.
Langkah
selanjutnya saya akan menerapkan pengetahuan dan hal-hal baik yang saya
dapatkan dari program guru penggerak di kelas saya dan lingkungan sekolah. Setelah itu saya akan berbagi tentang praktik baik yang sudah saya lakukan kepada rekan sejawat.
Apa langkah-langkah awal yang akan Anda
lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
Langkah yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran yaitu :
Saya menentukan jenis permasalahan yang ada termasuk ke dalam
dilema etika atau bujukan moral, kemudian menentukan paradigma dilema etika yang meliputi : Individu lawan masyarakat, Rasa keadilan lawan rasa kasihan, Kebenaran
lawan kesetiaan, dan Jangka pendek lawan jangka panjang.
Langkah selanjutnya yaitu
menentukan prinsip pengambilan
keputusan yang meliputi : Berpikir
Berbasis Hasil Akhir, Berpikir Berbasis Peraturan, dan Berpikir Berbasis Rasa
Peduli.
Setelah
saya menentukan paradigma dilema etika dan prinsip pengambilan keputusan maka yang
saya lakukan yaitu menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Penerapan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan saya mulai dari diri sendiri sebagai individu kemudian saya terapkan pada kelas yang saya ampu sebagai pemimpin pembelajaran di kelas dan terakhir saya terapkan di lingkungan sekolah dengan menjalin kolaborasi dan komunikasi dengan teman sejawat.
Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari
ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak
lupa.
Penerapan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada diri sendiri sebagai individu akan saya lakukan mulai sekarang (hari ini). Sedangkan penerapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang saya lakukan di kelas yang saya ampu akan saya mulai pada minggu depan dan penerapan pengambilan keputusan di lingkungan sekolah akan dilakukan pada saat ada permasalahan dilema etika di sekolah yang memerlukan pengambilan keputusan secara tepat dan efektif.
Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan
pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan
menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda
ambil telah tepat dan efektif.
Yang akan menjadi pendamping dalam penerapan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, rekan sesama CGP dalam satu sekolah dan seluruh rekan sejawat di sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar