Pertemuan 5
Moderator : Dail
Ma’ruf
Penulis : Fatmawati, S.Pd.
Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa malam ini dapat mengikuti pelatihan belajar menulis pertemuan ke-5 yang bertema “Menulis Semudah Ceplok Telor” yang disampaikan oleh nara sumber cantik jelita, memiliki segudang prestasi dan karya yang sangat membanggakan. Beliau adalah Bunda Lilis dan sewaktu kecil sering disapa Mbak Pipin yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Tema pada pertemuan kali ini sangat menarik perhatian. Benarkah menulis semudah menceplok telor ?
Pelatihan ini dipandu oleh Bapak Dail Ma'ruf sebagai moderator yang sangat piawai mengemas kegiatan pelatihan menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sebelum
memulai materi, bunda Lilis mengajak seluruh peserta menulis untuk berdiri
untuk bergoyang ala Flobamora NTT.
Menulis
Semudah Ceplok Telor merupakan Quote Bunda Lilis dalam memberikan motivasi
kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang penulis. Quote
itu menjabarkan bahwa menulis itu tidak sulit, tetapi menulis itu sangatlah
mudah seperti menceplok telor. Tuk
byaarr… telur yang tadinya bulat bisa langsung dihidangkan di meja makan
tanpa harus ribet membuat dan
memasaknya.
Quote lain
yang juga sangat menarik dan perlu direnungkan
adalah “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka
menulislah” (Imam Ghozali) karena kalau seseorang ingin dikenal dan dikenal
oleh anak cucunya dan orang bisa melalui tulisan atau buku. Walaupun penulis
sudah tidak ada tapi tulisannya masih dibaca oleh orang lain yang membuat dia
terkenal dan terkenang. Menulis merupakan cara seseorang berteriak dan
bercerita kepada dunia tanpa mengeluarkan suara tapi menimbulkan respond an manfaat
yang luar biasa.
Firman
Alloh SWT. Dalam surat Al-Baqoroh ayat 282 yang artinya “ Hai orang-orang yang
beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan hendaklah kamu menuliskannya.” Hal
ini menjelaskan bahwa Alloh mengajarkan hamba-Nya untuk mencatat dan menulis
karena itu kemaslahatan. Dalam Hadits
Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya “Jagalah ilmu
dengan menulis. Hadits ini juga menjelaskan bahwa ilmu itu diikat lalu dijaga,
Jika hati sering lupa maka ilmu itu perlahan-lahan akan menghilang oleh karena
penting untuk mencatat atau membuat tulisan. Dari kedua sumber tersebut sudah
jelas bahwa menulis itu sangat penting dan sangat dianjurkan.
Ada sebuah tulisan yang sangat menginspirasi yaitu Kisah Sebatang Pensil (Paulo Coelho) yang berisi tentang :
1.
Pensil digerakkan oleh tangan manusia.
Mulailah menulis dengan do’a
karena Tuhan akan membimbing kita dalam menulis dan tulisan yang kita hasilkan
berasal dari hati nurani yang bersih. Tulisan yang berasal dari hati akan mudah
diterima oleh hati para pembacanya serta membawa banyak manfaat bagi semua
umat.
2.
Ketika pensil tumpul kita perlu meruncingnya
Menajamkan pikiran dan banyak
membaca buku karena terkadang dalam menulis banyak rintangan, penderitaan, kesusahan dan
hambatan yang dihadapi. Jika pikiran buntu tidak ada ide/gagasan lebih baik
beristirahat terlebih dahulu dan menutup buku atau laptop.
3.
Penghapus, ada penghapus yang menghapus tulisan
kita , ketika kita salah menulis.
Dalam menulis tentu bisa saja
terjadi kesalahan, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya. Lebih baik tulis
semuanya yang ada di benak pikiran sampai tuntas dan selesai, setelah itu
diamkan terlebih dahulu, baru keesokan harinya dibuka dan dibaca lagi untuk
diperbaiki atau direvisi.
4.
Pensil yang digunakan menulis adalah bagian
dalamnya.
Ketika menulis gunakan hati
untuk menggerakkan tangan kita, sebab
menulis dengan hati akan menghasilkan karya yang luar biasa dan akan diterima juga oleh pembacanya dengan hati.
5.
Setiap Tulisan kita akan berdampak
Seperti pensil yang
meninggalkan goresan, tulisan yang dibuat dengan baik oleh seseorang akan
meninggalkan jejak yang dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.
“Menulislah Setiap Hari Rasakan Apa
yang Terjadi” Menulis tidak akan berdampak apa-apa jika kita tidak memiliki komitmen
dalam diri untuk berlatih menulis setiap hari !!! merupakan quote bapak blogger
ternama di Indonesia yaitu Bapak Wijaya
Kusuma atau lebih akrab dengan sebutan Om Jay untuk memotivasi orang lain terutama penulis pemula yang
mengikuti pelatihan belajar menulis.
Lalu apa yang harus kita tulis
setiap hari ? Bisa pengalaman, bisa perasaaan, bisa kegiatan, bisa sesuatu
yang kita lihat dan lainnya. “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau
ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri (JK Rowling). Menurut Ditta Widya Utami, S.Pd. Gr. “Salah
satu mental penulis adalah Konsisten” karena
konsisten adalah salah satu modal penting untuk menulis. Seperti seorang anak
yang baru akan mulai berjalan, dia akan terus berlatih berjalan dan berjalan sehingga
dia menjadi lancar berjalan dan bahkan berlari. Begitu juga dengan menulis,
jika berlatih dengan menulis setiap hari dan selalu konsisten maka lama kelamaan
akan semakin lancar untuk menulis dan
Insya Alloh bisa menjadi penulis yang hebat dan handal. Jangan hiraukan apa kata orang tentang tulisan yang kita buat
karena sesungguhnya saat orang membicarakan kita di belakang berarti kita ada
di depan mereka, saat orang lain merendahkan
kita berarti posisi kita lebih tinggi dari mereka, saat
orang lain iri pada kita bereati kita lebih sukses dari mereka dan saat
orang lain berbicara buruk tentang kita berarti hidup kita lebih indah dari
mereka.
Bunda Lilis mengatakan bahwa menulis
itu seperti candu, Semakin kita memiliki banyak karya , semakin kita kecanduan
untuk menulis. Penulis itu keren, Penulis itu terhormat di masyarakat kita.
Setiap penulis harus memiliki keunikan masing-masing.
Terima kasih Bunda Lilis, materi yang engkau sampaikan dan motivasi membangkitkan hasrat untuk terus menulis.
Menulis, menulis dan menulis untuk
kemaslahatan
Semoga Alloh SWT. Senantiasa
membimbing kita. Aamiin.
Coba pas bergoyang muat alamat youtube nya.. keren tuh
BalasHapusTerimakasih atas motivasi dan sarannya bu.
BalasHapus