Jumat, 12 November 2021

Strategi Menangkal Hoaks

 

Pertemuan 5 GMLD

Hari/Tanggal            :     Rabu, 10 Novenber 2021

Materi                      :     Strategi Menangkal Hoaks
Nara Sumber           :     Heni Mulyati, M.Pd.
Moderator               :     Muliadi
Penulis                    :     Fatmawati, S.Pd.

 


Hari ini Rabu tanggal 10 November 2021 bertepatan dengan hari Pahlawan. Semoga kita semua dapat mewarisi jiwa kepahlawanan para pejuang bangsa Indonesia sehingga siap dalam menyiapkan generasi emas Indonesia di tengah tantangan era 4.0.

Tak terasa hari ini merupakan pertemuan ke-5 sejak kelas GMLD dibuka. Pertemuan kali ini dimoderatori oleh bapak Muliadi yang mendampingi nara sumber cantik jelita dengan seabrek ilmu pengetahuan dan pengalaman yaitu Ibu Heni Mulyati yang akan menyampaikan materi “Strategi Menangkal Hoaks”.

Kehadiran tehnologi digital pada saat ini di satu sisi memberikan banyak manfaat dalam berbagai sector kehidupan sehingga membawa kemajuan di dunia industri digital dan perkembangan peradaban manusia. Informasi bukan merupakan barang langka, semua dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja. Namun di sisi lain tentunya ada tantangan yang ada karena tidak semua informasi yang tersedia tersebut  adalah informasi yang benar tapi kadangkala informasi tersebut tidak benar atau “Hoaks”. Limit benar dan salah sangat tipis sehingga hampir saja tidak bisa membedakan antara informasi hoaks dan bukan hoaks.

Kita harus menghindarkan diri dari informasi hoaks karena informasi tersebut berbahaya, dapat menimbulkan perpecahan, menurunkan reputasi, menimbulkan opini negative, menimbulkan keraguan terhadap fakta dan sangat merugikan masyarakat.

PERKEMBANGAN ERA DIGITAL DAN BANJIR INFORMASI.

Pada  era internet belum ditemukan, media informasi sangat terbatas yaitu TV, radio, dan koran cetak, mengirim informasi dengan cara berkirim surat lewat pak pos dan baru sampai setelah berhari-hari, jika ingin menelpon harus antri dulu di wartel atau telepon umum koin, menonton televisi harus menggunakan AKI karena listrik belum ada.

Sekarang semua serba berubah, Siapa pun bisa menjadi pembuat, penyebar, dan pengguna informasi. semua saluran TV apa pun ada di genggaman. Bahkan banyak juga sosok-sosok yang menjadi milyarder karena mempunya channel Youtube sendiri. Perubahan teknologi juga berdampak pada masifnya informasi yang diterima. Banyak informasi yang beredar di grup percakapan, baik informasi yang serius ataupun tidak serius. Ada beberapa situasi yang perlu kita sadari terkait dengan banjirnya informasi ini yaitu:

1. Era Post Truth, menggambarkan situasi ketika hoaks memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan fakta yang sebenarnya.

2.    Matinya kepakaran, suatu frasa yang menggambarkan tentang ketidakpercayaan pada pendapat para pakar yang notabene memiliki pendidikan ataupun sertifikasi sesuai kapasitas ilmunya (Nichols, 2018)

3.   Filter bubble mengacu pada data atau history pengguna dan echo chamber berdasarkan kesamaan informasi antar pengguna.

 PENGERTIAN HOAKS, MOTIF, JENIS, CIRI, DAN DAMPAKNYA.

Hoaks sudah digunakan abad ke-17 di Inggris. Asal katanya dari ‘hocus’. Hocus = untuk menipu  atau mengelabui. Hocus pocus = celoteh tanpa arti untuk mengelabui, mirip dengan sim salabim di sulap. Hoaks adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tapi dibuat seolah-olah benar.

Ada beberapa alasan yang menyebabkan masih ada yang percaya hoaks ?

1.       Kemampuan literasi digital dan berpikir kritis yang belum merata.

2.       Polarisasi masyarakat (dampak perbedaan politik)

3.    Belum cakap memilah informasi (media pers vs abal-abal) dan belum memiliki kemampuan periksa fakta yang cukup.

 Jenis Misinformasi dan Disinformasi

Misinformasi artinya informasi salah, penyebarnya tidak tahu kalau itu salah. Umumnya tidak disengaja. Sedangkan Disinformasi ada unsur kesengajaan.

Ada7 Jenis Misinformasi dan Disinformasi, bisa disimak pada tautan berikut, sumber dari Youtube Mafindo: https://www.youtube.com/watch?v=ojCpsFhmSS0

1.       Satire/Parodi

2.       Konten Palsu

3.       Koneksi yang salah

4.       Konten yang menyesatkan

5.       Konten yang salah

6.       Konten tiruan

7.       Konten yang dimanipulasi


  

 Ciri-ciri informasi hoaks :

1.       Informasi tidak jelas

2.       Biasanya bisa membangkitkan emosi

3.       Alasan yang kelihatan ilmiah tapi salah

4.       Isinya sembunyikan fakta

5.       Minta diviralkan/ disebarkan


Ada beberapa alasan seseorang menyebarkan hoaks :

1.       Iseng

2.       Ingin menjadi paling update

3.       Ingin memprovokasi

4.       Keuntungan politik

5.       Keuntungan Ekonomi

6.       Bergantung dengan gawai

7.       Terlalu cemas

 Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari hoaks, antara lain :

1.       Timbul perpecahan dan saling curiga

2.       Bingung bedakan informasi yang bisa dipercaya dan tidak

3.       Hilangkan nyawa karena informasi yang salah.

 TIPS PERIKSA FAKTA SECARA SINGKAT.

 Bagaimana melakukan periksa fakta singkat ?

Silakan menonton video berikut ini yang merupakan produksi Tular Nalar dari situs www.tularnalar.id Video durasi lima menit dapat ditonton pada tautan BERIKUT : https://www.youtube.com/watch?v=rX5z3PBmwtM

 Cara sederhana untuk periksa fakta antara lain :

1.       Gunakan Google Reverse Image / Google Images untuk cek unggahan foto

2.       Cek pada media yang kredibel (anggota dewan Pers)

3.       Cek pada situs pencari fakta, seperti : www.turnbackhoac.id atau situs www.cekfakta.com

4.       Gabung di Grup FB : Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoax (FAFHH)

5.       Install aplikasi Hoax Buster Tools dari Mafindo

6.       Cek pada Kalimasada (WA Mafindo) atau Chatbot untuk fungsi sejenis.

“Bijak gunakan media digital.. Apa yang kita unggah akan tinggalkan rekam jejak digital. Periksa faktanya, jika valid dan bermanfaat baru sebar kemudian”. (Heni Mulyati)

 Semoga tulisan ini bermanfaat

1 komentar:

  1. Msntap resumenya, Bu. Jaga terus konsistensi samoai akhir kegiatan.

    BalasHapus

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...