Jumat, 24 Desember 2021

Festival_SATUGURU_Menulis

 

Refleksi Diri Bersama SATUGURU untuk Wujudkan Merdeka Belajar

(Oleh Fatmawati, S.Pd.)


Tak terasa penghujung tahun 2021 segera datang dan akan segera berganti dengan tahun 2022. Banyak peristiwa yang terjadi dan dilakukan serta pembelajaran yang didapatkan dari peristiwa dan kegiatan yang sudah dilakukan tersebut. Hal itu menjadi landasan atau pijakan untuk resolusi di tahun berikutnya.

Sebagai seorang guru memiliki tugas utama mengajar, mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah “reflektif” artinya mau melihat dirinya sendiri, mau melakukan refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan baik yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan peserta didik. Seorang guru tidak selalu merasa puas dengan kegiatan yang dilakukannya, jujur dan berani mengakui kekurangan yang ada pada dirinya, terbuka pada perubahan dan nilai-nilai baru, mau bergabung dengan organisasi profesi sebagai tempat untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya serta berbagi wawasan dan pengalamannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sejenak refleksi diri tentang tahun 2021 dengan menggunakan formula 4 P yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan perubahan.

Peristiwa atau kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahun 2021 ?

Banyak peristiwa yang terjadi di tahun 2021 di mana masa Pandemi Covid 19 masih belum berlalu sehingga pembelajaran dilakukan secara daring. Dengan pembelajaran daring guru dan peserta didik dipaksa untuk dapat menggunakan dan media digital untuk pembelajaran sehingga agak kewalahan karena belum terbiasa menggunakan media digital sebagai sarana pembelajaran. Murid banyak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan karena banyaknya materi yang diterimanya dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan setiap harinya.

 
Di sela tugas guru melaksanakan pembelajaran daring, waktu digunakan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 yang dilaksanakan selama 9 bulan secara daring melalui LMS dan luring melalui kegiatan pendampingan oleh pengajar praktik serta kegiatan lokakarya yang dilakukan setiap satu bulan sekali.

Kegiatan Lokakarya
Setelah selesai Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 mengikuti kegiatan coaching clinic untuk mengimbaskan hasil yang didapatkan dari PGP kepada rekan-rekan seprofesi yang ada dalam komunitas MGBK di dua Kabupaten dalam kegiatan Fasilitasi Karya Nyata Guru Penggerak PPGP Angkatan 1 pada bidang PJOK dan BK.

Selain itu mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis gelombang 22 yang diselenggarakan oleh PB PGRI serta mengikuti pelatihan Guru Motivator Literasi Digital.

Semua kegiatan yang dilakukan tersebut tentunya untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan tugas guru yang berpihak pada murid.

Bagaimana perasaan ketika melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ?

Bahagia dan senang rasanya bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang bisa menggerakkan diri ini untuk meningkatkan kompetensi diri bersama rekan-rekan guru hebat yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia serta dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan kepada rekan-rekan seprofesi agar semua ikut tergerak melaksanakan perubahan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Pembelajaran apa yang didapatkan ?

Banyak hal-hal baru yang didapatkan dalam Pendidikan Guru Penggerak yaitu diulas kembali tentang filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa anak-anak hidup dengan kodratnya sendiri dan pendidik hanya bertugas untuk membantu menuntun tumbuhnya kodrat anak. Semua yang dilakukan oleh seorang guru adalah untuk kepentingan murid mulai dengan menerapkan pembelajaran berdifferensiasi, pembelajaran social emosional, coaching, penerapan budaya positif, pengambilan keputusan, dan pengelolaan program yang berdampak pada murid. Semua itu tidak dapat dilakukan sendiri, tapi harus berkolaborasi dan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah. Hal ini menyadarkan bahwa selama ini pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru tanpa melibatkan murid dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan dan jarang melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar serta menganggap bahwa semua murid memiliki kebutuhan dan minat belajar yang sama. 

Kolaborasi dengan teman sejawat

Dari kegiatan pengimbasan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang didapat dari rekan-rekan seprofesi yang dapat dijadikan arena diskusi untuk melakukan perubahan.

Dari kegiatan pelatihan belajar menulis dan GMLD banyak sekali ilmu pengetahuan yang di dapatkan yang berkaitan dengan menulis dan dunia digital seperti membuat dan memanfaatkan blog untuk berkarya, menulis buku antologi dan solo serta karya-karya lain yang memanfaatkan media digital.

Pembelajaran dan hal-hal baru yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan tersebut tentunya untuk meningkatkan kompetensi diri dan profesionalitas sehingga tergerak dan bergerak melakukan perubahan pada diri sendiri serta menggerakkan orang lain untuk melakukan perubahan.

Perubahan yang dirasakan dan akan dilakukan di masa datang sebagai Resolusi tahun 2022 ?

Berkaca dari pengalaman dan kegiatan yang sudah dilakukan di masa lalu tentunya ingin melakukan banyak perubahan yang mengarah pada terwujudnya merdeka belajar.

Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan

Beberapa perubahan yang akan dilakukan di masa depan antara lain :

1. Meningkatkan nilai-nilai seorang guru yang meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid

2. Meningkatkan kompetensi diri setiap saat agar tidak ketinggalan zaman sehingga dapat menuntun kodrat anak sesuai dengan kodrat salam dan kodarat zamannya

3. Mengembangkan diri dan rekan seprofesi dengan berbagi pengalaman dan praktik baik dalam komunitas praktisi. 


SATUGURU merupakan komunitas bagi para guru untuk saling berbagi, bertukar informasi, saling memotivasi untuk berkarya dan berprestasi, serta berkolaborasi satu sama lain sehingga mengajar itu menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dengan pembelajaran yang menyenangkan serta melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan serta melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar mereka sendiri sehingga tercapai merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.

Fatmawati, S.Pd.

SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
#SATUGURU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...