Sabtu, 11 Desember 2021

Menulis Dikala Sakit

 

Pertemuan 19

Hari/Tanggal          :     Rabu, 15 November 2021

Materi                    :     Menulis di Kala Sakit
Narasumber           :     Suharto, S.Ag., M.Pd.
Moderator              :     Hasima Andri Putri
Penulis                   :     Fatmawati, S.Pd.

Alhamdulillahirobbil’alamin resume pada pelatihan kelas belajar menulis pertemuan 19.  Pelatihan kelas ini dimoderatori oleh Ibu Hasima Andri Putri yang mendampingi seorang nara sumber hebat yaitu Bapak Suharto yang akan menyampaikan materi tentang Menulis dikala Sakit. Untuk lebih mengenal narasumber, mari lihat biodata beliau :

Curriculum  vitae

Nama       :     Suharto (Cing Ato/Cing Ato)

Asal.         :     Jakarta ( Betawi)
Tugas       :     MTsN 5 Jakarta
Guru.       :     Fikih

 Pengalaman Menulis

A.  Belajar Menulis

      1. Pelatihan menulis bersama KSGN    Akhir  Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.

      2. Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas  Akhir Desember 2017, selama 3 hari 2 malam
      3. Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta
      4. Pelatihan menulis 2020 bersama Om Jay angkatan ke 8. ( Dalam kondisi sakit)
      5. Pelatihan Desain cover buku dengan pak Ajhinata (2021)

    Narasumber

1. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 17

2. Narasumber pelatihan menulis KSGN PGRI 2021 Gelombang 19

 B. Menulis Buku

     1. Buku ontologi

          1) Bukan Guru Biasa (2016)
          2) Guru Inspiratif (2020)

      2. Buku Solo

          1) Mengejar Azan (2018)
          2) GBS Menyerangku (2020)
          3) Menjadi Pribadi Unggul (2020)
          4) Kompilasi Kisah Inspiratif (2021)
          5) Belajar Tak Bertepi (2021)
          6) Aisyeh Menunggu Cinta (2021)
          7) Menepis Kesulitan Menulis (2021)

       3. Masih Dalam proses

           1) Kado Spesial Sang Bintang ( tinggal menunggu kisah inspiratif dari murid-murid  Yang sukses tembus kuliah keluar negeri Jepang, Turki, Mesir, Yaman, Thailand, dan lainnya)

           2) Lentera Ramadan ( tinggal disempurnakan sedikit insyaallah, sebelum Ramadan sudah terbit.
           3) Cing Ato Berpantun
           4) Cing Ato Berpuisi
           5) Menulis di Kala Sakit
           6) Belajar Fikih ( buku mata pelajaran)

        4. Masih Dalam ide

            1) Menyongsong Pendidikan Abad 21
            2) Menjadi Guru yang dirindukan
            3) Mengubah PTK menjadi Buku
            4) Mengubah Tesis Menjadi buku
            5) dll

Medsos

1.  Instragram ( @Suharto. cingato.cing)
2. Facebook.   ( @ Suharto.cingato.cing)
3. Blog            (Suharto13bolgspot.com)
                        (Suharto69blogspot.com)
4. Aktif di website YPTD

Motto Hidup  :    "Belajar, belajar, dan belajar"

Silahkan buka link Youtube berikut tentang tulisan "Cing Ato"https://youtu.be/fjpPK_w0Bew dan https://youtu.be/uye6FLj30GU

Pengalaman Cing Ato

Pada awalnya, sebenarnya Cing Ato ingin sekali menulis dan untuk memenuhi keinginan tersebut berusaha membeli buku tentang tulis menulis, mengikuti acara jurnalis, dan pernah diundang untuk menulis tapi tetap saja tidak bisa menulis dan hasil tulisannya kaku dan kering serta tidak bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat yang indah bertabur diksi yang penuh hikmat.

Hal tersebut tidak membuat semangat Cing Ato putus asa bahkan ketika literasi sekolah dan madrasah dimana peserta didik dipinta membaca buku setiap hari selasa, Cing Ato juga mengikuti kegiatan membaca tersebut. Selain membaca, beberapa murid dilibatkan dalam tulis menulis sehingga jadilah buku antologi sebagai wujud literasi menulis. Dari sinilah saya tertarik untuk menulis.      

Setelah itu Cing Ato yang mencari wadah pelatihan penulis dan ketika membuka Facebook pelatihan menulis KSGN di wisma UNJ. Di sinilah saya kenal dengan pak Namin, Om Jay, Om Dedi, dan lainnya hingga sering ikut kegiatan beliau dalam menulis. Dari sini Cing Ato sedikit banyak mengetahui cara menulis, terutama apa yang disampaikan oleh Om Jay." Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" itulah sepenggal kalimat yang saya pahami sampai sekarang. Ada kalimat inspiratif yang menjadi kartu nama beliau"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi" yang memotivasi saya untuk selalu menulis. kemudian Cing Ato membuat turunannya"Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi". Dari sini terbit buku antologi pertama Cing Ato yang berjudul" Bukan Guru Biasa" 2016

Setelah itu Cing Ato mengikuti grup Media Guru dan berhasil menerbitkan buku solo perdana yang berjudul “Mengejar Azan” yaitu buku cerita tentang perjalanan menuntut ilmu. Cing Ato minta bantuan pelukis untuk melukis hasil karyanya sebagai wujud kebahagiaan dan kebanggaannya pada karya yang dihasilkannya.

Namun Tuhan berkehendak lain, Cing Ato menerima musibah yang mengakibatkan lumpuh total tak berdaya, hanya menyisakan mata, telinga, dan otak. Bahkan napas pun tidak bisa. Jika tidak cepat ditangani akan berdampak fatal.  1,5 bulan di ruang ICU, 3 bulan di ruang HCU, 2 Minggu di ruang inap biasa. Pulang dalam kondisi lumpuh. Satu tahun badan tak bergerak, setelah satu tahun mulai ada gerakan tangan, butuh enam bulan tangan kiri bisa memegang wajah, lalu disusul tangan kanan. Jari tangan masih kaku dan tidak bisa menggenggam, untuk menekan remot saja tidak mampu.1.5 tahun hanya berbaring dan terkadang suntuk menghampiri.1.5 tahun putus dengan dunia luar, tidak tahu perkembangan dunia luar seperti apa.

Suatu hari handphone istrinya tertinggal dan berdering dan Cing Ato meminta asisten rumah tangganya untuk mengambilnya dan meletakkannya di dada kemudian berusaha membukanya dan Alhamdulillah berhasil. Akhirnya ketika istrinya pulang sekolah, Cing Ato meminta handpone dan minta dibelikan kartu baru.

Sejak itu mulailah diri ini terasa hidup kembali. Mulai dari melacak akun facebook dan memposting kondisi sehingga menimbulkan rasa empati dan simpati dari banyak orang. Berlanjut untuk mulai menulis apa yang pernah didengar, dilihat dan dibaca. Kesukaannya pada motivasi menuntunnya untuk menulis artikel sederhana tentang motivasi hidup setiap hari dan menulis apa yang terjadi pada diri. Lambat laun ini membawa keajaiban tersendiri bagi kondisi kesehatannya yang semakin membaik dan menunjukkan progress yang menggembirakan dengan mulai bergeraknya bagian-bagian tubuh satu persatu.

Menulis dilakukan Cing Ato dengan cara rebahan di atas kasur dan ketika sudah mulai bisa duduk di kursi roda dilakukan di mana saja sambil menikmati alam sekitar dan macetnya arus lalu lintas, sambil menjemur badan bahkan sambil terapi.

Suatu saat Om Jay menghubungi Cing Ato lewat WA dan video call untuk mengajaknya pelatihan menulis dan beliau pun mengikutinya sesuai dengan kemampuannya. Materinya disimpan di aplikasi catatan HP sebagai tempat saya menulis setelah itu baru saya share ke blog dan Facebook.

“Menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi.” Kalimat ini sebagai penyemangat Cing Ato dan keinginan membangkitkan dan mengajak teman untuk menulis. Walau terkadang dinyinyir tetap maju pantang surut ke belakang. Karena ingat pesan Om Dedi"Ingat apa yang menurut kita bagus belum tentu orang lain menerima" artinya terus berjuang.

Dari sinilah lahir buku demi buku secara estapet. Sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya. Kemustahilan versus realita berwujud keniscayaan. Kalau kita ingin belajar, belajar, dan belajar pasti kita bisa.Lelah pasti ada apalagi dalam kondisi serba keterbatasan, memegang buku saja susah, begitu juga membuka buku. Dengan bantuan istri, anak, dan asisten rumah tangga, Cing Ato bisa membaca buku untuk memperkaya tulisannya. Ya, menulis itu identik dengan membaca. Jangan berpikir menjadi penulis kalau malas baca.

Kemudian Cing Ato memcoba untuk membuka laptop walau berat jari ini untuk menekan hurup dan angka, tapi  dipaksakan hingga tanpa sadar sebagai media terapi jari  yang akhirnya jari kuat menekan huruf-huruf. Tulisan yang ada di blog dan Facebook dipindahkan ke laptop dan dikelompokkan sesuai tema yang diinginkan. Lalu diedit hingga menjadi sebuah buku. Untuk mempertajam tulisannya Cing Ato berguru dengan pak Akbar Zaenudin penulis buku best seller Man Jadda wa Wajada. Maka Jadilah sebuah buku motivasi sebagai karya tulis sederhana Cing Ato.

Hasil tulisan Cing Ato mendapatkan tanggapan positif dari banyak kalangan mulai dari apresiasi, menjadikan beliau nara sumber dan kunjungan dari beberapa youtuber menambah motivasi Cing Ato untuk lebih maju lagi dalam dunia kepenulisannya dengan melatih suaranya yang saat ini masih kurang terdengar dengan jelas sehingga bisa berperan optimal saat menjadi pembicara mengisi pelatihan. Selain itu Cing Ato juga terus mengembangkan kemampuan menulisnya dengan melatih membuat puisi, pantun, cara membuat cover buku, cara membuat layout buku hingga mempelajari cara untuk menjadi penerbit, dengan harapan ingin menjadi penerbit mayor.

Keterbatasan bukanlah halangan untuk seseorang dalam berkarya dan meraih kesuksesan, keuletan dan semangat yang tinggi sebagai kunci untuk membuka kesuksesan itu.

Untuk menjadi terampil dalam melakukan sebuah keterampilan membutuhkan latihan terus menerus begitu juga dengan menulis. Agar terampil menulis maka teruslah menulis.

Semoga resume ini bermanfaat dan menginspirasi kita untuk lebih semanagat dalam berkarya. Semoga Alloh SWT. Senantiasa membimbing kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...