Pertemuan 15
Hari/Tanggal : Jum’at,
05 November 2021
Atas Berkat Rohmat AlLoh Yang Maha Kuasa pada hari ini Jum’at tanggal 05 November 2021 walaupun banyak kegiatan yang harus dilakukan dan harus mengantar anak sulung ke dokter masih dapat mengikuti pelatihan belajar menulis pertemuan ke-15 yang bertemakan “Konsep Buku Non Fiksi”.
Pertemuan ke-15 ini di pandu oleh Ms. Phia seorang wanita cantik dengan segudang prestasi yang dimilikinya. Beliau memperkenalkan nara sumber hebat yang akan menyampaikan materi adalah Ibu Musiin, M.Pd. seorang ibu English Teacher dan Founder Organisasi Masyarakat yang sangat suka membaca, travelling, memasak, penuh ide, suka berinovasi dan semangat berbagi. Walaupun ibunda nara sumber dalam keadaan sakit masih tetap semangat untuk berbagi ilmu pengetahun dengan para peserta pelatihan.
Sebelum menyampaikan materi inti, nara sumber menceritakan pengalamannya bahwa pada awalnya beliau hanya menulis untuk tugas-tugas kuliah maupun untuk tugas dinas. Tidak pernah terpikirkan bahwa saya bisa menulis. Setiap akan menulis terlintas ketakutan yaitu takut tidak ada yang membaca, takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan dan merasa karya orang lain lebih bagus. Dan akhirnya beliau berhasil mengalahkan ketakutan yang dapat merendahkan potensi untuk menulis.
Menurut nara sumber menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir Cinta Menulis. Sebelum menulis buku, seseorang harus menemukan alasan kuat mengapa ingin menjadi penulis seperti mewariskan ilmu lewat buku, ingin memiliki buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline, mengembangkan profesi sebagai seorang guru dan lain sebagainya yang tentunya berbeda antara orang yang satu dengan orang lainnya.
Buku Non Fiksi
Contoh:
Buku Pelajaran
2. Pola
Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses.
Contoh:
Buku Panduan
3. Pola
Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini
diterapkan pada buku-buku kumpulan
tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antarbab setara)
Dalam Proses penulisan buku terdiri dari 5 langkah, yakni :
Langkah Pertama : Pratulis
Kegiatan dalam pratulis meliputi :
1. Menentukan
tema.
Tema
bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku nonfiksi adalah
parenting, pendidikan, motivasi dll.
2. Menemukan
ide
Sebuah
ide yang menarik bisa penulis dapatkan dari berbagai hal, contohnya dari pengalaman
pribadi, pengalaman orang lain, berita di media massa, status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram,
imajinasi , mengamati lingkungan, perenungan dan membaca buku
3. Merencanakan
jenis tulisan
4. Mengumpulkan
bahan tulisan.
Referensi
berasal dari data dan fakta yang terdiri dari pengetahuan yang diperoleh secara
formal, nonformal, atau informal; keterampilan yang diperoleh secara formal ,
nonformal , atau informal; pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat
ini ; penemuan yang telah didapatkan; pemikiran yang telah direnungkan.
Referensi juga bisa berasal dari data atau fakta dari literasi internet
5. Bertukar
pikiran
Bertukar
pikiran dengan orang lain terutama dengan penulis akan menghasilkan wawasan
yang kluas dan dapat memunculkan ide-ide yang sebelumnya tidak terpikirkan.
6. Menyusun
daftar
7. Meriset
8. Membuat
Mind Mapping
9. Menyusun
kerangka
Untuk
dapat menyusun kerangka, terdapat channel youtube yang dapat digunakan sebagai
referensi yaitu (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)
Anatomi buku non fiksi adalah sebagai berikut :
a. Halaman Judul
b. Halaman Persembahan (OPSIONAL)
c. Halaman Daftar Isi
d. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
e. Halaman Prakata
f. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)
g. Bagian /Bab
h. Halaman Lampiran (OPSIONAL)
i. Halaman Glosarium
j. Halaman Daftar Pustaka
k. Halaman Indeks
l. Halaman Tentang Penulis
Menulis draft yaitu menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas dan tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan
Langkah Ketiga : Merevisi Draft
Merevisi draft yaitu merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian serta memeriksa gambaran besar dari naskah.
Langkah Keempat : Menyunting Naskah (KBBI dan PUEBI)
Menyunting naskah meliputi ejaan, tata bahasa, diksi, data dan fakta, legalitas dan norma gar sesuai dengan KBBI dan PUEBI.
Langkah Kelima : Menerbitkan
Naskah yang sudah disunting dibawa ke penerbit untuk diterbitkan menjadi sebuah buku.
Hambatan-hambatan dalam menulis
Bagaimanakah cara mengatasinya? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam menulis antara lain :
2. Mencari
inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dengan nara sumber.
3. Disiplin
menulis setiap hari.
4. Pergi
ke pasar dan memasak. Ini menjadi mood booster untuk menulis lagi.
5. Melakukan
hobi dan refresing.
Pesan nara sumber di akhir pertemuan bahwa di tiap chapter hidup kita selalu ada momentum yang tidak akan terulang. Masuk di kelas menulis Om Jay adalah momentum untuk memulai menulis. Pertanyaannya KAPAN LAGI? atau TIDAK SAMA SEKALI.
Semoga kita dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan potensi menulis yang kita miliki. Semoga Aloh SWT selalu membimbing kita. Aaamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar