Senin, 01 November 2021

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

 


Pertemuan 13

Hari/Tanggal            :     Senin, 01 November 2021

Materi                        :     Proofreading  sebelum Menerbitkan Tulisan

Nara Sumber           :     Susanto, S.Pd.

Moderator               :     Rosminiyati

Penulis                       :     Fatmawati, S.Pd.

 

Atas Berkat Rohmat Alloh Yang Maha Kuasa pada hari ini senin tanggal 01 November 2021 walaupun suasana dingin mendera dan hujan deras masih dapat mengikuti pelatihan belajar menulis pada pertemuan ke-13. Pertemun kali ini  dimoderatori oleh Ibu Rosminiyati. Nara sumber pada pertemuan ini adalah Bapak Susanto, S.pd.  yang akan menyampaikan materi tentang “Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan.” Beliau adalah alumnus BMMWABO&PGRI G-15.

Sebelum menyampaikan materi inti, nara sumber menyampaikan tujuan dari mempelajari materi proofreading  adalah sebagai berikut : 

1. Menjelaskan pengertian proofreading.

2. Menjelaskan hal-hal yang menjadi objek proofreading
3. Melakukan proofreading menggunakan KBBI dan PUEBI daring sebagai alatnya.

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan yang bertujuan untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut. Kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata. Selain itu proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Tugas seorang proofreader bukan hanya membenarkan ejaan atau tanda baca tapi juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami atau tidak seperti efektif atau tidaknya sebuah kalimat, ketepatan susunan kalimat dan substansi sebuah tulisan.

Siapa yang melakukan proofreading ?

Proofreading dapat dilakukan oleh penulis atau orang lain

Proofreading adalah aktivitas memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Proofreading merupakan kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan dan diendapkan beberapa saat bisa dalam hitungan jam atau hari. Ketika penulis melakukan Proofreading maka ia bertindak sebagai “Calon Pembaca”.

Langkah-langkah melakukan  Proofreading antara lain :

1.   Langkah Pertama

    Merevisi draf awal teks, seringkali membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan atau menghapus seluruh bagian.

2.    Langkah Kedua

   Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

3.  Langkah Ketiga

    Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya, serta memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

4.   Langkah Keempat

    a. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI & PUEBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan        gaya penerbit,   

    b. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI, 

    c. Konsistensi nama dan ketentuannya,  

    d. Perhatikan judul bab dan penomorannya.

Ketika menulis sebisa mungkin hindari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu seperti typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Seorang penulis haruslah menguasai EYD (sekarang PUEBI) dan kata-kata baku di KBBI.

Cara mudah melakukan proofreading terutama pada ejaan :

1. Setelah tulisan di blog selesai, buka jendela draft, dan buka juga jendela pratinjau. 
2. Baca tulisan pada jendela pratinjau. 
3. Jika ada kesalahan penulisan, blok kata yang salah lalu di copy. 
4. Setelah itu buka jendela draft, tekan tombol CTRL + F. 
5. Tempelkan salinan tadi di kolom pencarian CTRL + V. 
6. Akan muncul highlight tulisan, kita lakukan perbaikan
7. Setelah itu klik tombol simpan atau CTRL+S 
8. Buka jendela pratinjau, kemudian refresh atau tekan tombol F5.

Agar sebuah tulisan menarik dan mudah dipahami, strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

1.  Tulisan sesuai dengan tema yang dibahas, mengandung unsur yang diperlukan, SIDAMBA terjawab: Siapa, Di mana, Apa, Mengapa, Bagaimana, dan Kapan terpenuhi sesuai tema.

2. Struktur kalimat yang digunakan baik dan benar S-P-O-K nya. Apakah kalimat tunggal atau kalimat majemuk. Jika kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat, tulis dengan struktur yang baik dan benar.

3. Upayakan tidak ada kesalahan ejaan/penulisan/pemenggalan kata

4. Pilihan kata bagus, kata baku yang digunakan sesuai KBBI

5. Substansi tulisannya rasional dan wajar agar tulisan dapat diterima secara logika.

 

Proofreading dan editing ada sedikit perbedaan yaitu editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan. Proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Kita perlu melakukan proofreading baik oleh diri sendiri maupun orang lain dalam rangka melakukan perbaikan sebelum tulisan diterbitkan, dengan menggunakan KBBI dan PUEBI agar tulisan kita nyaman dibaca dan informasi/pesan yang ingin kita sampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

Semoga Alloh SWT. senantiasa membimbing kita. Aamiin.

2 komentar:

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...