Pertemuan 1 GMLD
Ada 4 hal dalam literasi digital yang harus kita
kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu
kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.
Bagaimana cara kita Membangun Digital Space yang
Aman untuk Anak ?
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun
digital space yang aman untuk anak, antara lain :
1.
Mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia
digital yang terus berkembang
2.
Memahami psikologi anak dan perkembangannya
dalam dunia digital
3.
Menyadarkan anak tentang apa saja resiko
kejahatan pada anak
4.
bagaimana cara aman dan nyaman berinternet
bersama keluarga tercinta
Keamanan anak di dunia digital dipengaruhi oleh
beberapa hal diantaranya :
1.
Anak-anak merupakan kelompok yang rentan
terhadap kejahatan digital.
Pada masa pandemi, kedekatan anak
kepada gadget melebihi kedekatan mereka pada orang tua mereka. Anak-anak merupakan
kelompok yang rentan terhadap kejahatan digital karena tidak semua orang yang berada dalam dunia digital itu baik sehingga perlu cara khusus bagi kita sebagai orang tua dan guru untuk
mengantisipasi hal tersebut salah satunya dengan tidak membiarkan anak-anak
kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial karena berakibat
data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab
seperti untuk menipu, memeras dan perbuatan jahat lainnya
2.
Ketidak tahuan dan ketidak mampuan menggunakan
media digital dengan baik dan benar.
Ketidaktahuan dan ketidakmampuan
menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban
kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi
korbannya. Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah
kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan
lain-lain yang bisa kita baca di media social. Kita harus mulai belajar di
media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id
3. Telah terekspos konten pornografi yang muncul
dengan tidak sengaja saat mengakses media sosial.
Saat ini banyak sekali konten-konten
pornografi yang muncul secara tidak sengaja ketika sedang meggunakan media sosial
sehingga memerlukan perhatian dan panduan khusus para guru dan orangtua dalam
mendampingi anak atau peserta didik dalam menggunakan media sosial.
4.
Tidak memahami bahkan tidak perduli akan bahaya
yang dapat mengancam.
Ada beberapa risiko kejahatan ruang
digital yang dapat terjadi pada anak, antara lain, kecanduan games, cyberbully,
grooming, pelanggaran privasi dan kejahatan seksual.
Orang tua harus peka dengan tingkah laku
anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami
kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya. Anak main game untuk
melarikan diri dari ketidaknyamanan namun jam pemakaian game sudah tidak proporsional.
Grooming merupakan kasus pelecehan
seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak
mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya.
5. Mudah saling berbagi informasi termasuk data
yang sifatnya pribadikepada orang yang baru dikenal.
Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bulan Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya.
Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :
• Smart,
tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP,
password, dan alamat rumah
• Alert,
jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan
tidak meng-klik link sembarangan
• Strong,
gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun
gawai, biasakan menggunakan two step authentication
• Kind,
sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam
jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.
• Brave,
mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital.
Ada kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk aman
berinternet bersama anak antara lain :
• Jaga
Komunikasi dengan anak
• Bekali
diri dan terus belajar karena risiko kejahatan
ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital
• Gunakan
fitur dan aplikasi untuk menjaga keamanan anak di internet
• Buat
aturan bersama dan terapkan konsekuensinya seperti batasan waktu atau durasi
penggunaan gadget dan diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari
penggunaan gadget yang berlebihan
• Menjadi
teman, dampingi anak saat mengakses internet, ikuti anak di media sosial dan jangan berlebihan
• Jelajahi,
berbagi dan bermain bersama anak
• Jadilah
teladan dan rule model digital yang baik agar anak-anak lebih cermat dan bijak
dalam ruang digital
• literasidigital.id
(kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital yang dapat di unduh
secara gratis)
• Smartschoolonline.id
(program edukasi terkait pemanfaatan internet yang sehat)
• Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id
(artikel, modul, video terkait isu parenting)
• fosi.org
(beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting
• beinternetawesome.withgoogle.com
Kehadiran dan kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dan menuntut orang tua dan guru untuk terus banyak belajar agar makin cakap untuk literasi digital sehingga dapat memandu dan mendampingi anak-anak dalam mengakses internet dan literasi digital agar terhindar dari kejahatan dunia digital.
Mantab. Resume nya lengkap.
BalasHapusLengkap dan rapi. Teruslah mengukir jejak digital yang positif.
BalasHapus