Senin, 01 November 2021

Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak

 Pertemuan 1 GMLD

Hari/Tanggal                :   Senin, 01 November 2021
Materi                          :    Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak
Nara Sumber               :    Wijaya Kusumah, M.Pd.
Moderator                   :    Dail Ma’ruf, M.Pd.
Penulis                        :    Fatmawati, S.Pd.


Hari ini Senin tanggal 01 November 2021 merupakan pertemuan perdana Kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD). Pertemuan kali ini dipandu oleh bapak Dail Ma’ruf lulusan kelas menulis gelombang 20 yang memiliki banyak karya baik itu buku solo maupun buku antologi. 
 Sedangkan materi untuk pertemuan ini adalah “Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak” yang disampaikan oleh Bapak Wijaya Kusumah lebih dikenal dengan panggilan Om Jay. Beliau adalah seorang teacher, motivator, trainer, writer, blogger, dan banyak lagi sebutan yang disandangnya. Biodata lengkap dapat di baca di di https://wijayalabs.com/about.

Ada 4 hal dalam literasi digital yang harus kita kuasai, sehingga kita bisa menyampaikannya kepada peserta didik kita, yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.

Bagaimana cara kita Membangun Digital Space yang Aman untuk Anak ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam membangun digital space yang aman untuk anak, antara lain :

1.         Mengajak anak untuk memahami perkembangan dunia digital yang terus berkembang

2.         Memahami psikologi anak dan perkembangannya dalam dunia digital

3.         Menyadarkan anak tentang apa saja resiko kejahatan pada anak

4.         bagaimana cara aman dan nyaman berinternet bersama keluarga tercinta

Keamanan anak di dunia digital dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :

1.       Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap kejahatan digital.

Pada masa pandemi, kedekatan anak kepada gadget melebihi kedekatan mereka pada orang tua mereka. Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap kejahatan digital karena tidak semua orang yang berada dalam dunia digital itu baik sehingga perlu cara khusus bagi kita sebagai orang tua dan guru untuk mengantisipasi hal tersebut salah satunya dengan tidak membiarkan anak-anak kita mengumbar data pribadi di media digital atau media sosial karena berakibat data privasi dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab seperti untuk menipu, memeras dan perbuatan jahat lainnya

2.       Ketidak tahuan dan ketidak mampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar.

Ketidaktahuan dan ketidakmampuan menggunakan media digital dengan baik dan benar, membuat mereka menjadi korban kejahatan media digital. Bahkan banyak juga orang dewasa yang menjadi korbannya. Resiko kejahatan di ruang digital pada anak yang sering terjadi adalah kecanduan games, cyberbully, pelanggaran privasi, kejahatan seksual dan lain-lain yang bisa kita baca di media social. Kita harus mulai belajar di media digital dan usahakan sudah membuka website https://literasidigital.id

3.      Telah terekspos konten pornografi yang muncul dengan tidak sengaja saat mengakses media sosial.

Saat ini banyak sekali konten-konten pornografi yang muncul secara tidak sengaja ketika sedang meggunakan media sosial sehingga memerlukan perhatian dan panduan khusus para guru dan orangtua dalam mendampingi anak atau peserta didik dalam menggunakan media sosial.

4.       Tidak memahami bahkan tidak perduli akan bahaya yang dapat mengancam.

Ada beberapa risiko kejahatan ruang digital yang dapat terjadi pada anak, antara lain, kecanduan games, cyberbully, grooming, pelanggaran privasi dan kejahatan seksual.

Orang tua harus peka dengan tingkah laku anaknya yang gemar bermain game di gadget. Jangan sampai, anak mengalami kecanduan yang berdampak terhadap kesehatan psikologisnya. Anak main game untuk melarikan diri dari ketidaknyamanan namun  jam pemakaian game sudah tidak proporsional.

Grooming merupakan kasus pelecehan seksual pada anak dengan modus iming iming PDKT, dan Kasus grooming pada anak mulai banyak ditemukan sejak tahun 2019 dan terus bertambah setiap tahunnya.

5.   Mudah saling berbagi informasi termasuk data yang sifatnya pribadikepada orang yang baru dikenal.

Dari hasil survey Google bersama Trust dan Safety research pada bulan Februari 2021, ada 51 % orang tua di Indonesia merasa khawatir tentang keamanan digital anak. Bahkan ada 42 % orangtua mengkhawatirkan 3 hal yaitu keamanan informasi anak, anak-anak menerima konten yang tidak pantas, dan anak-anak menerima perhatian dari orang yang tidak dikenalnya.

Kita sebagai orang tua dan juga guru harus mulai waspada dan belajar tentang literasi digital. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain :

•  Smart, tidak menyebarkan informasi sensitif seperti nomor telepon, passport/KTP, password, dan alamat rumah

•   Alert, jangan mudah percaya dengan hal yang tidak masuk akal, jauhi phising dengan tidak meng-klik link sembarangan

•  Strong, gunakan password yang sulit agar tidak mudah diretas baik untuk akun maupun gawai, biasakan menggunakan two step authentication

•  Kind, sadari aktivitas online yang kita lakukan, untuk mencegah terbentuknya rekam jejak yang membuat kita rawan jadi target kejahatan digital.

•    Brave, mengenali dan mencegah bentuk-bentuk kejahatan di ruang digital.

 

Ada kiat-kiat yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk aman berinternet bersama anak antara lain :

•    Jaga Komunikasi dengan anak

•  Bekali diri dan terus belajar karena  risiko kejahatan ruang digital bisa diatasi dengan kecakapan literasi digital

•   Gunakan fitur dan aplikasi untuk menjaga keamanan anak di internet

•  Buat aturan bersama dan terapkan konsekuensinya seperti batasan waktu atau durasi penggunaan gadget dan diskusikan tentang resiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan

•  Menjadi teman, dampingi anak saat mengakses internet, ikuti anak di media sosial dan  jangan berlebihan

•   Jelajahi, berbagi dan bermain bersama anak

•   Jadilah teladan dan rule model digital yang baik agar anak-anak lebih cermat dan bijak dalam ruang digital


Web Rujukan Digital Parenting

•    literasidigital.id (kumpulan buku, video, infografis tentang literasi digital yang dapat di unduh secara gratis)

•       Smartschoolonline.id (program edukasi terkait pemanfaatan internet yang sehat)

•       Sahabatkeluarga.kemendikbud.go.id (artikel, modul, video terkait isu parenting)

•       fosi.org (beragam panduan dan tools pengembangan digital parenting

•       beinternetawesome.withgoogle.com


Membangun digital space yang aman untuk anak harus dimulai dari kita sebagai orang tua sebagai pendidik dalam keluarga. Ibarat membangun rumah, maka pondasinya harus kuat dan kita harus mulai menanam pohon pendidikan.

Pohon pendidikan itu berakar moral dan agama, berbatang ilmu pengetahuan, beranting amal perbuatan, berdaun tali silahturahim dan berbuah kebahagiaan.

Kehadiran dan kemajuan teknologi tidak dapat dihindari dan menuntut orang tua dan guru untuk terus banyak belajar agar makin cakap untuk literasi digital sehingga dapat memandu dan mendampingi anak-anak dalam mengakses internet dan literasi digital agar terhindar dari kejahatan dunia digital.

2 komentar:

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...