Jumat, 15 April 2022

Menggiatkan Permainan Tradisional di Masa PTM pada Anak Usia Dini

Jum’at, 11 Maret 2022
Pertemuan ke-2 Kelas Inovasi PGRI

 

Flyer Kelas Inovasi PGRI


Menggiatkan Permainan Tradisional di Masa PTM pada Anak Usia Dini
(Narasumber :  Hindah Setianingsih, S.Pd., M.Pd.)

  

Menurut Mulyani permainan tradisional adalah suatu permainan warisan dari nenek moyang yang wajib dan perlu dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kearifan local.

Ada beberapa hal yang menyebabkan permainan tradisional kurang diminati, yaitu :

1.    Orangtua zaman sekarang kurang mengenalkan permainan tradisional kepada anaknya.

2.  Lahan atau tempat untuk bermain anak semakin sempit karena banyak bangunan sehingga anak kesulitan mencari tempat untuk bermain.

3. Di sekolahsudah jarang di ajak bermain permainan tradisional dan guru kurang mengenalkan permainan tradisional.

4.  Perkembangan teknologi membuat anak tidak tertarik untuk bermain karena anak lebih tertarik dan terbiasa menggunakan HP.

5. Pandemik yang berkepanjangan melarang masyarakat untuk keluar dari rumah dan berkerumun sehingga anak terbiasa di rumah dan enggan untuk keluar rumah

Bagaimana cara menggiatkan kembali permainan tradisional ?

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menggiatkan kembali permainan tradisional, yaitu :

1.    Mengadakan kegiatan parenting tentang permainan tradisional.

2.  Mengenalkan permainan tradisional kepada orang tua melalui kegiatan pertemuan walimurid dan mengenalkan kepada siswa.

3.    Melakukan permainan tradisional dengan menyenangkan

4.    Melakukan permainan tradisional sesuai dengan jadwal.

Aspek Perkembangan pada Permainan Tradisional

Selain menyenangkan permainan tradisional terdapat beberapa aspek perkembangan, antara lain :

1.    Nilai Agama dan Moral

Nilai agama dan moral yang terdapat dalam permainan tradisional antara lain :

-          Menghargai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar,

-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur

-          Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari

-          Mengenal dan menunjukkan perilaku baik sebagai cerminan akhlak mulia


2.    Fisik Motorik

Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motoric kasar dan halus


            3.    Kognitif
         -       -          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap ingin tahu
-          Mengetahui cara memecahkan masalah sehari-hari dan perilaku kreatif
-          Mengenal lingkungan sekitar

4.    Seni
Mengenal berbagai karya

           5.    Bahasa
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun kepada teman
-          Memahami, menunjukkan kemampuan berbahasa ekspresif baik verbal maupun non verbal

6.    Sosial Emosional
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan kemandirian
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap Kerjasama
-          Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab
-          Mengenal, menunjukkan reaksi emosi diri dan orang lain secara wajar

Macam-Macam Permainan Tradisional

 

1.         Engklek/Suramanda

Cara bermain engklek/suramanda dimulai dengan dengan mempersiapkan arena dan gacu, kemuadian pemain melakuakb hom pim pa dan pemain yang menang bermain terlebih dulu. Setelah itu dilakukan secara bergantian


2.         Lompat Tali

Cara bermainnya dimulai dengan mempersiapkan tali dari karet yang sudah dirangkai memanjang, selanjutnya pemain 3 anak, Hom pim pa dan bagi yang menang, mendapat kesempatan untuk bermain lebih dulu, sedangkan 2 anak yang kalah, memegang tali karet menunggu pemain yang tidak mampu melompat

3.         Bakiak

Cara bermainnya dimulai dengan menyiapkan beberapa pasang bakiak Panjang, minimal untuk 2 anak, membuat batas jarak yang akan dilalui, sesuai kesepakatan, membentuk group kecil sesuai kapasitas bakiak perwakilan group melakukan Hom pim pa dan pemenang hom pim pa, bermain lebih dulu. Regu tercepat melalui rute, itulah pemenangnya

4.         Blenthik/ Pate Lele

Cara bermainnya dimulai dengan mempersiapkan alat berupa potongan kayu / bambu dengan ukuran Panjang 30 Cm, dan yang ukuran pendek 10 Cm, kemudian membuat lubang di tanah, untuk menempatkan batang pendek, pemain melakukan Hom pim pa dan pemenang hom pim pa berkesempatan main dulu, selanjutnya batang yang pendek dipukul dengan batang yang panjang dan yang kalah, menjaga lemparan pate lele

5.         Kucing dan Tikus

Permainan ini membutuhkan tempat/halaman yang luas.

Cara bermainnya yaitu menentukan 2 pemain yang bersedia jadi kucing dan tikus, sedangkan teman yang lain membuat lingkaran besar, sambil bergandeng tangan untuk pagar, tugas kucing mengejar tikus dan tugas pagar memberi kesempatan tikus keluar masuk lingkaran, dan menutup rapat pagar jika kucing keluar masuk


6.         Obag Dhelik/ Petak Umpet

Cara bermainnya yaitu menentukan tempat yang digunakan untuk berjaga/pos, misal pohon, tiang,dan sebagainya, semua pemain melakukan Hom pim pa dan bagi yang kalah hom pim pa, jaga di pos sambil menutup mata dan menghitung 1-10, sedangkan pemain yang lain sembunyi dengan cara menyebar, setelah hitungan 10, penjaga pos mencari teman yang sembunyi.

7.         Sledhur-Sledhur/ Ular Naga

Permainan ini membutuhkan tempat yang luas.
Cara bermainnya yaitu memilih 2 anak untuk menjadi calon induk dan 2 anak tersebut kemudian membuat kesepakatan untuk memilih nama buah, misal: satunya Apel, satu lagi Anggur, Calon induk posisi berhadapan, tangannya saling berpegangan membentuk terowongan, sedangkan yang lain berjalan seperti kereta, masuk ke terowongan sambal nyanyi ular naga/sledhur-sledhur

Ini lagunya :
Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat, itulah yang dicari
Inilah dia yang terbelakang

8.         Sapu tangan

Cara bermainnya yaitu menyiapkan sebuah sapu tangan, anak-anak bergandengan tangan, membentuk lingkaran besar, guru menawarkan kepada anak yang berani membawa sapu tangan, kemudian anak tersebut, mengelilingi teman-temannya satu persatu sambil mengibaskan sapu tangan, dengan iringan lagu sapu tangan secara serempak dan ketika lagu  selesai, maka anak yang membawa sapu tangan lari, sedangkan yang kena kibasan terakhir, berusaha mengejar untuk mendapatkan sapu tangan

9.         Sepak Tekong

Cara bermainnya yaitu menyiapkan pecahan genteng/kreweng, 10 - 12 keping disusun seperti Menara dan sebuah pecahan bata, kemudian pemain melakuakn Hom pim pa, yang kalah menjaga menara dan anak yang menang secara bergantian melempar Menara dengan pecahan bata. Ketika Menara roboh, penjaga harus segera menyusun kembali sedangkan yang lain lari sembunyi. Selesai menyusun Menara, penjaga mencari teman yang sembunyi, jika ketemu langsung dipanggil namanya dan segera/balapan lari menuju Menara. Ketika si penjaga lengah mencari teman sembunyi, teman yang lain bisa lari menuju Menara dan merobohkan Menara dengan kaki sambil bilang tekong.

10.     Cublak-Cublak Suweng

Cara bermainnya yaitu menyiapkan sebuah biji/kerikil, kemudian pemain Hom pim pa dan yang kalah  harus duduk badan membungkuk seperti posisi sujud dan teman yang menang, membuka telapak tangan di atas punggung teman yang kalah. Salah satu teman  membawa kerikil, seolah-olah seperti membagi ke telapak tangan teman-temannya sambil menyanyi cublak-cublak suweng dan Si pembawa kerikil, menaruh kerikil pada salah satu telapak tangan temannya secara acak, atau dibawa sendiri lagi. Ketika lagu selesai, anak yang membungkuk tadi menebak siapa yang membawa biji/kerikil jika betul maka tidak lagi membongkok.

11.     Bekel

Cara bermainnya yaitu menyiapkan sebuah bola bekel dan 4 atau 5 biji bekel, pemain melakukan Hom pim pa dan pemenang hom pim pa, main terlebih dahulu, dengan cara posisi duduk di lantai, memantulkan bola dilantai dengan 1 tangan sambil menebar biji bekel, dengan cepat bola ditangkap lagi, kemudian dengan memantulkan bola mengambil lagi 1 biji bekel, 2 dan seterusnya. Jika bola tidak tertangkap maka harus ganti pemain berikut Step by step sesuai dengan urutan permainan.

12.     Gotri Ala gotri/ Kodok

Cara bermainnya yaitu menyiapkan sebuah batu atau pecahan bata dan anak-anak duduk jongkok melingkar. Salah satu anak membawa batu sebagai gaco, dan memindahkan gaco di depan temannya  sambil semua menyanyi  gotri ala gotri, gaco tersebut terus dipindah secara berputar sampai lagu selesai. Anak yang kebagian gaco pas lagu terakhir harus jadi kodok, kemudian  mengejar teman-temannya dengan cara melompat seperti kodok.

13.     Dakon/Congklak

Cara bermainnya yaitu menyiapkan papan dakon dan biji dakon, biasanya masing-masing lubang dakon ada 7 dan 1 lumbung. Tiap lubang diisi 7 biji dakon, awalnya lumbung dibiarkan kosong lalu dua pemain suit/sut dan pemenang suit main terlebih dahulu, dengan cara mengambil biji dakon di arena sendiri, lalu dibagi ke lubang satu-satu, arah jalan ke kiri. Terus memutar sambil mengisi lumbung sendiri dan membagi ke lubang kecuali lumbung lawan. Jika di lubang sendiri pas kita bagi ketemu 1 biji, maka biji lawan diambil dimasukkan ke lumbung sendiri, ganti lawan yang main

14.     Pasaran/ Bermain Jual Beli

Cara bermainnya anak membuat kesepakatan  yang jadi penjual dan pembeli, jika sudah sepakat, maka yang jadi penjual segera menyiapkan barang dagangan, sedangkan pembeli mencari uang. Ketika barang dagangannya sudah siap, penjual segera menawarkan barang dagangannya…ayo…ayo siapa mau beli

15.     Silahkan-silahkan

Cara bermainnya yaitu anak-anak posisi duduk/berdiri melingkar, kemudian anak-anak membuat kesepakatan tentang aturan jika ada yang tidak bisa menyebutkan, ataupun sama dengan temannya ketika menyebutkan nama benda. Salah satu anak jadi pemimpin awal, lalu membuat kesepakatan nama apa yang yang akan disebutkan dan jika sudah ada kesepakatan, apa yang akan disebutkan maka mereka nyanyi bareng-bareng silahkan-silahkan….

16.     Permisi Tuan/Nyonya

Cara bermainnya yaitu menyiapkan rumah untuk Tuan/Ny. Rumah berupa tanah atau lantai yang diberi garis pembatas, selebihnya untuk masuk tamu. Pemain melakuakn Hom pim pa dan bagi yang kalah hom pim pa menjadi Tuan/ Nyonya. Pemenang hom pim pa berkumpul membuat kesepakatan kerja apa yang akan dilakukan dengan cara berbisik, misal: petani mencangkul sawah kemudian pemenang hom pim pa bertamu, sambal berkata” permisi Tuan…dst

17.     Pong-pong Golong

Cara bermainnya yaitu Hom pim pa kemudian semua pemain tangannya mengepal membentuk ndhog/telur, bertumpuk-tumpuk, yang menang hom pim pa, posisi kepalan tangan paling atas. Semua menyanyi pong-pong golong, Ketika lagu terakhir pecaha ndhoge siji thug pyaarrr, kepalan tangan dibuka, begitu seterusnya sampai selesai. Pyarrrr yang paling atas, memutar punggung semua telapak tangan teman, sambil nyanyi uyeg2 beranti sampai selesai, dilanjut thit thit thuit Lombok abang apa Lombok ijo, terakhir ada percakapan satu persatu bergantian, ditutup lagu gethuk liwet dhendheng gudel, selesai.

18.     Ndhas, gulu, cucuk, cakar, combel

Cara bermainnya yaitu para pemain duduk melingkar, masing-masing pemain memilih salah satu peran yaitu ndhas, gulu, cucuk, cakar, combel. Para pemain meletakkan jari tangannya di lantai  dengan jumlah sesuai keinginan, kemudian, salah satu dari mereka menunjuk jari-jari temannya secara berurutan sambil menyebutkan’’ ndhas, gulu, cucuk, cakar, combel sampai selesai. Ketika sampai selesai, jatuhnya hitungan pas cakar…berarti cakar berhenti menunggu teman yang lain. Hitungannya menjadi: Ndhas, gulu, cucuk, combel, Ketika sampai ndhas, berarti ndhas menunggu, begitu seterusnya sampai selesai, yang tidak terhitung temannya berarti yang jadi, dengan cara memasang tangannya, cakar lalu menggunakan senjatanya, sedangkan yang jadi memasang telapak tangannya, tapi harus sigap jangan sampai terkena cakaran.

19.     Tong-tong mukiji

Cara bermainnya yaitu para pemain duduk melingkar dilantai dan masing-masing pemain memilih salah satu peran, di antaranya: tong, banyu, pikulan, tampar, timba. Semua pemain meletakkan jari tangannya di lantai dengan jumlah sesuai keiginan dan salah satu teman menghitung jari tangan teman, sambil mengucap kata” tong, banyu, pikulan, tampar, timba. Ketika kebetulan pas nyampai tong, berarti tong menunggu teman yang lain sampai selesai semua dan jika sampai putaran terakhir salah satu pemain tidak terhitung namanya maka pemain yang lain memukul pelan paha yang kalah, nyanyi tong-tong mukiji sambal suit, jika suitnya selama 3 kali baru sama, maka yang kalah dipukul/digembu pahanya 3X

20.     Dolanan gendong-gendongan

Cara bermainnya yaitu dua pemain menyanyi, cabe rawit kedondong sampai selesai sambil melakukan Gerakan tangan, saat lagu terakhir mereka suit dan yang kalah suit, menggendong temannya sampai tujuan, sesuai kesepakatan.

Itulah beberapa permainan tradisional yang ada sejak zaman nenek moyang kita turun temurun. Namun dengan perkembangan teknologi permainan tradisional hamper hilang tergilas zaman. Mari kita giatkan lagi permainan tradisional yang memiliki aspek-aspek perkembangan yang dapat ditumbuhkan pada diri anak-anak kita dengan mengenalkan dan mengajak anak-anak kita dan peserta didik untuk melakukan permainan tradisional dengan penuh rasa senang.

Fatmawati S.Pd. (SMA N 1 Sumberejo) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...