Sabtu, 05 November 2022

Guru Manusia di Masa Pandemi


 Guru Manusia di Masa Pandemi

Setelah adzan Isya berkumandang, saya segera mengambil air wudhu dan bergegas untuk sholat Isya. Setelah selesai segera saya ambil android untuk mengikuti kegiatan Webinar yang bertema "Guru Manusia di Masa Pandemi".Materi disampaikan oleh Bapak Munif Chatib seorang dosen, praktisi dan penulis buku best seller.

Permasalahan yang dihadapi oleh siswa meliputi permasalahan akademik dan non akademik. Pada zaman sekarang yang semua serba digital permasalahan non akademik lebih banyak terjadi pada anak yaitu adiktif gadged, adiktif pornografi, abuse dan anti sosial.

Untuk menghadapi persoalan-persoalan tersebut maka kita harus melakukan banyak peran, antara lain :

1. Sebagai orang tua yang berperan memberikan nasihat pada anak sehingga anak lebih terarah.

2. Sebagai guru yang berperan memberikan ilmu pengetahuan pada anak

3. Sebagai sahabat yang berperan menjadi teman berbagi informasi, cerita, pengalaman dan permasalahan yang dihadapi.

Langkah yang dilakukan untuk menjadi gurunya manusia (the inspired theacher) antara lain:

1. Seorang guru harus menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswa-siswanya serta tegas dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi sehingga membuat siswa mendekat. Hindari sikap keras karena itu justru akan membuat siswa semakin menjauh.

2. Pandanglah bahwa semua siswa itu adalah juara atau bintang. Lakukan discovering ability untuk menemukan kemampuan seseorang dengan lebih fokus pada kelebihan bukan pada kekurangan, menggali kecerdasan dan bakat terpendam dengan Multiple Intelligence Research (MIR) dan melakukan kegiatan kreatif dan menyenangkan untuk siswa, guru dan orang tua.

3. Kemampuan itu seluas samudera yang meliputi psiko kognitif, psiko afektif dan psiko motorik. Kemampuan siswa tidak hanya dilihat dari kemampuan kognitifnya tapi juga harus dilihat dari keterampilan atau psiko motorik dan afektifnya. Untuk menampilkan kemampuan siswa yang mencakup psiko kognitif, afektif dan motorik perlu dilakukan kegiatan pameran karya siswa pada saat ada pertemuan wali murid atau pembagian rapor sehingga orangtua bisa memahami bahwa kecerdasan anak tidak hanya dilihat dari angka yang diperoleh, tapi ada banyak hal yang dapat menggambarkan kemampuan anak.

4. Guru harus memahami konsep multiple intelligence. Multiple Intelligence meliputi 8 kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan matematis logis (angka dan logika), kecerdasan spasial visual (gambar dan ruang), kecerdasan musikal (musik), kecerdasan kinestetik (bergerak), kecerdasan interpersonal (bergaul), kecerdasan intrapersonal (diri) dan kecerdasan natural (alam). Setiap orang memiliki kecenderungan kecerdasan dominan yang berbeda satu sama lain sehingga tidak ada anak yang dikatakan bodoh. Bahkan siswa dengan kebutuhan khusus pun memiliki kecerdasan yang dominan yang belum tentu dimiliki oleh anak lain.

Kecerdasan tidak ada hubungannya dengan hasil tes standar, keadaan fisik dan keadaan otak. Agar kecerdasan berkembang kita harus memberi stimulus dan ruang bagi siswa untuk mengembangkan potensinya dan menyelesaikan permasalahannya.

5. Semangat dan optimis dalam menguasai teknologi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman dan berinovasi untuk kegiatan pembelajaran untuk memajukan pendidikan.

Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk meningkatkan kekurangan harus dimulai dengan kelebihan yang dimiliki agar anak memiliki rasa percaya diri bahwa dia mampu. Jika kelebihan yang dimiliki selalu dipupuk maka kekurangan yang dimiliki akan ikut meningkat juga.

Pada zaman yang serba digital, siswa perlu dibekali dengan literasi digital sebagai filter dan penyaring konten-konten yang ada di dunia digital. Siswa dapat menentukan konten-konten mana yang boleh dikonsumsi oleh anak seusianya dan tidak terpengaruh dengan konten-konten negatif yang ada di dunia digital.

Mari kita tingkatkan kompetensi kita sebagai guru sehingga kita menjadi gurunya manusia yang tak pernah tergantikan dengan guru robotik, YouTube, Tiktok, dan aplikasi digital lainnya yang lebih akrab dengan anak-anak.

Fatmawati (SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus)

Tanggamus, 01 Maret 2022


Sumber :

www.fatmawati.my.id ( 1 Maret 2022)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laptop ASUS Selalu di Hati

Kemajuan ilmu dan teknologi membawa kehidupan manusia ke era dunia digital. Hampir semua aspek kehidupan manusia menggunakan media digital, ...