Pertemuan 10 GMLD
Hari/Tanggal : Senin,
22 November 2021
Alhamdulillahirobbil’alamiin sore ini tanggal 22 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-10. Pertemuan kali ini dimoderatori oleh Bapak Muliadi seorang guru Matematika di SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah yang mendampingi narasumber hebat yaitu Ibu Rosminiyati seorang “anak muda” yang berusia 51 tahun, guru SMK 2 Negeri Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beliau akan menyampaikan materi dengan tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital.”
Berdasarkan KBBI V online berani diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut). Sedangkan Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan perlunya
melakuakan perubahan di dunia digital, antara lain :
1. Kebutuhan.
Perubahan dan perkembangan teknologi serta
derasnya laju informasi di bidang ilmu pengetahuan membuat seorang guru mau/tidak
mau, suka/tidak suka, sebagai guru kita juga harus mengikuti perubahan
tersebut. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan
digitalisasi/online. Guru-guru dituntut untuk bisa mengisi datanya secara
mandiri terkait data personal maupun riwayat pendidikan/pekerjaan, dan lain
sebagainya.
2. Menyalurkan
hobi.
3. Tambahan
penghasilan.
4. Berbagi
Hal-Hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital
1. Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.
2. Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali
terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan
orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau
tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita
termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.
3. Sarana/Prasarana.
Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota
data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak
mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.
4. Kesempatan.
Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia
digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi
tertunda.
5. Dukungan. Ada
kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di
sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini
penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana
bagi orang-orang tertentu.
Kita semua di sini adalah motivator, yang artinya
orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk
melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. (KBBI V online). Dalam hal ini,
kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita)
untuk berani melakukan perubahan di dunia digital.
Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:
Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam melakukan gerakan perubahan
1. Mengubah
mindset (pola pikir), antara lain:
• Usia tua Merasa muda
• Guru jadul -> Guru gaul
• Tidak sempat ->Menyempatkan diri
• Tidak mampu -> Saya bisa
3. Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.
4. Bergabung
dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam komunitas, menjadikan kita
semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi,
memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan
berkembang luar biasa terbuka lebar.
salah
satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah
Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.
Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa
belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.
5. Bangun
kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting
dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan
bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.
6. Mulai. Gerakan
apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini,
dan jangan pernah menundanya lagi. Bagaimana caranya?
1. Kolaborasi. Kita
berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak.
Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun
kolaborasi di antara sesama guru.
2. Melakukan
sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah
kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:
• Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;
• Pada saat upacara atau waktu khusus.
3. Memfasilitasi
murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.
• Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.
4. Memotivasi:
• Mengadakan perlombaan;
• Memberikan hadiah, dll.
Closing Statement dari Narasumber
Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi.
Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari
hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah
dalam setiap urusan.
Semoga materi ini bermanfaat. Semoga Alloh SWT. senantiasa membimbing kita. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar