Senin, 13 Desember 2021

Anak Muda Berani Buat Perubahan di Dunia Digital

Pertemuan 10 GMLD

Hari/Tanggal           :     Senin, 22 November 2021

Materi                     :     Anak Muda Berani Buat Perubahan di Dunia Digital
Narasumber            :     Rosminiyati
Moderator               :     Muliadi
Penulis                    :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin sore ini tanggal 22 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-10. Pertemuan kali ini dimoderatori oleh Bapak Muliadi seorang guru Matematika di SMK Negeri 1 Tolitoli Sulawesi Tengah yang mendampingi narasumber  hebat yaitu Ibu Rosminiyati seorang “anak muda” yang berusia 51 tahun, guru SMK 2 Negeri Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Beliau  akan menyampaikan materi dengan  tema “Anak Muda Berani Bikin Perubahan di Dunia Digital.”

Berdasarkan KBBI V online berani diartikan “mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut). Sedangkan Perubahan adalah hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. (KBBI V online). Tentu saja, dalam hal ini adalah perubahan dari keadaan semula menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.

Ada beberapa hal yang menyebabkan perlunya melakuakan perubahan di dunia digital, antara lain :

1.      Kebutuhan.

     Perubahan dan perkembangan teknologi serta derasnya laju informasi di bidang ilmu pengetahuan membuat seorang guru mau/tidak mau, suka/tidak suka, sebagai guru kita juga harus mengikuti perubahan tersebut. Untuk data GTK dan peserta didik, semuanya kini sudah menggunakan digitalisasi/online. Guru-guru dituntut untuk bisa mengisi datanya secara mandiri terkait data personal maupun riwayat pendidikan/pekerjaan, dan lain sebagainya.

2.    Menyalurkan hobi.

3.   Tambahan penghasilan.

4.   Berbagi


Hal-Hal yang mempengaruhi Perubahan di Dunia Digital

1.     Tekad/semangat. Jika sudah ada keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan di dunia digital, maka kita akan berusaha belajar kapanpun, di mana pun, dan dengan siapa pun.

2.     Lingkungan. Pengaruh lingkungan besar sekali terhadap perubahan kita di dunia digital. Apabila kita berada di lingkungan orang-orang yang sangat aktif bergelut dalam dunia digital, secara sadar atau tidak, kita pun akan ikut arus tersebut. Sebaliknya, jika lingkungan kita termasuk golongan terbelakang, otomatis kita juga akan jalan di tempat.

3.   Sarana/Prasarana. Dunia digital terakit erat dengan sarana/prasarana (gawai, laptop, PC, kuota data internet, jaringan, listrik, dll.). Jika fasiltas tidak dimiliki/tidak mendukung, tentu saja kita tidak bisa melakukan perubahan di dunia digital.

4.  Kesempatan. Terkadang kita temukan keadaan seseorang ingin melakukan perubahan di dunia digital, namun karena tidak ada kesempatan, maka perubahan itu pun menjadi tertunda.

5.   Dukungan. Ada kalanya, untuk melakukan perubahan, kita memerlukan dukungan orang-orang di sekitar kita dalam bentuk dukungan fisik, mental, dan finansial. Hal ini penting, karena melakukan perubahan di bidang digital bulkanlah hal sederhana bagi orang-orang tertentu.

 

Kita semua di sini adalah motivator, yang artinya orang (perangsang) yang menyebabkan timbulnya motivasi pada orang lain untuk melaksanakan sesuatu; pendorong; penggerak. (KBBI V online). Dalam hal ini, kita berperan sebagai motivator bagi anak muda (murid-murid, anak-anak kita) untuk berani melakukan perubahan di dunia digital.

Bentuk/Jenis Perubahan di Dunia Digital:

1.    Tidak bisa -> bisa;
2.    Tidak berani -> berani;
3.    Sudah bisa -> banyak/terampil;
4.    Banyak -> berkualitas;
5.    Sendiri -> kolaborasi;
6.    Sederhana/biasa -> istimewa/unik/menarik;
7.    Tidak berguna -> bermanfaat;
8.    Untuk sendiri -> berbagi/inspiratif/memotivasi;
9.    Dan lain-lain.

Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam melakukan gerakan perubahan

1.    Mengubah mindset (pola pikir), antara lain:

    Usia tua  Merasa muda

    Guru jadul -> Guru gaul

    Tidak sempat ->Menyempatkan diri

    Tidak mampu -> Saya bisa


2.   Meluruskan niat. Niatkan perubahan yang kita lakukan untuk kebaikan umat, khususnya anak-anak didik kita. Tidak tertutup kemungkinan, pada saat kita melakukan perubahan, banyak kendala yang menghadang. Jika niat kita baik, hanya mengharapkan rida Allah, maka akan ada banyak jalan yang memudahkan urusan kita.

3.    Berani keluar dari zona nyaman. Hal ini tidak gampang dilakukan. Banyak kesenangan yang harus ditukar dengan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam gerakan perubahan diri. Cara yang paling ampuh adalah dengan memaksakan diri. Perbuatan baik dimulai dari keterpakasaan, kemudian berubah menjadi kebiasaan, selanjutnya menjadi kebutuhan. Apabila sudah sampai pada kebutuhan, jika kita tidak melakukannya, kita akan merasa haus dan lapar.

4.   Bergabung dalam komunitas. Hal ini penting. Berada dalam komunitas, menjadikan kita semakin terbuka terhadap perubahan. Banyak sekali hal baru yang menginspirasi, memotivasi, dan menguatkan kita untuk mengubah diri. Bahkan, kesempatan berkembang luar biasa terbuka lebar.

salah satu komunitas yang menawarkan menu lengkap dan istimewa tanpa biaya adalah Belajar Menulis PGRI yang diprakarsai Om Jay.  Di komunitas ini, kita bisa bermetamorfosa begitu cepat. Kita bisa belajar banyak hal. Jika tidak percaya, silakan buktikan sendiri.

5.   Bangun kolaborasi. Sebagai manusia yang sarat dengan keterbatasan, kolaborasi penting dilakukan. Dengan kolaborasi, kekuatan menjadi berlipat ganda, dan kekurangan bisa ditutupi. Akhirnya, terciptalah karya yang luar biasa.

6.   Mulai. Gerakan apa pun tidak akan berjalan tanpa memulainya. Karena itu, mulailah saat ini, dan jangan pernah menundanya lagi. Bagaimana caranya?

1. Kolaborasi. Kita berada pada komunitas sekolah yang luas. Anak-anak didik kita jumlahnya banyak. Kita tidak mungkin bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu, perlu dibangun kolaborasi di antara sesama guru.

2. Melakukan sosialisai tentang literasi digital. Kita bisa menggunakan materi yang sudah kita peroleh dari pelatihan GMLD ini. Untuk waktunya:

    Pertemuan langsung/tatap muka di dalam ruangan kelas;

    Pada saat upacara atau waktu khusus.

3.   Memfasilitasi murid-murid kita melakukan hal-hal positif dalam dunia digital.

  Membuat komunitas di sekolah, misalnya: komunitas bloger sekolah, komunitas YouTuber sekolah, dll.

4.   Memotivasi:

•   Mengadakan perlombaan;

•   Memberikan hadiah, dll.

Closing Statement dari Narasumber 

Belajar tak mengenal usia. Berbagi adalah jalan menuju keabadian ilmu dan kebaikan. Di langit masih ada langit, karena itu tetaplah merunduk di saat kita telah berisi.

Mulailah gerakan perubahan dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari hati, tanpa menunggu instruksi, serta libatkan Allah dalam setiap urusan.

Semoga materi ini bermanfaat. Semoga Alloh SWT. senantiasa membimbing kita. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...