Senin, 27 Desember 2021

Pengimbasan Program Guru Belajar dan Berbagi Seri Literasi dan Numerasi

 

Peserta yang menjadi sasaran pengimbasan materi Guru Belajar Literasi dan Numerasi adalah seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Kegiatan pengimbasan dilakukan pada saat rapat rutin dan memberikan waktu tersendiri untuk menyampaikan tentang cara mendaftar Bimtek Guru Belajar Seri Literasi dan Numerasi.

Kegiatan pengimbasan dilakukan di ruang guru SMA N 1 Sumberejo.

Peserta terdiri dari seluruh guru  yang mengampu bermacam-macam mata pelajaran, memiliki tipe belajar yang berbeda yaitu audi, visual dan kinestetik, memiliki kepribadian dan hobi yang beraneka ragam 

Latar belakang pendidikan para peserta pengimbasan adalah S1 dan ada beberapa orang guru yang sudah menempuh pendidikan S2.



Jumat, 24 Desember 2021

Festival_SATUGURU_Menulis

 

Refleksi Diri Bersama SATUGURU untuk Wujudkan Merdeka Belajar

(Oleh Fatmawati, S.Pd.)


Tak terasa penghujung tahun 2021 segera datang dan akan segera berganti dengan tahun 2022. Banyak peristiwa yang terjadi dan dilakukan serta pembelajaran yang didapatkan dari peristiwa dan kegiatan yang sudah dilakukan tersebut. Hal itu menjadi landasan atau pijakan untuk resolusi di tahun berikutnya.

Sebagai seorang guru memiliki tugas utama mengajar, mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.

Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah “reflektif” artinya mau melihat dirinya sendiri, mau melakukan refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan baik yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan di sekolah yang berhubungan dengan peserta didik. Seorang guru tidak selalu merasa puas dengan kegiatan yang dilakukannya, jujur dan berani mengakui kekurangan yang ada pada dirinya, terbuka pada perubahan dan nilai-nilai baru, mau bergabung dengan organisasi profesi sebagai tempat untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya serta berbagi wawasan dan pengalamannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Sejenak refleksi diri tentang tahun 2021 dengan menggunakan formula 4 P yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan perubahan.

Peristiwa atau kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahun 2021 ?

Banyak peristiwa yang terjadi di tahun 2021 di mana masa Pandemi Covid 19 masih belum berlalu sehingga pembelajaran dilakukan secara daring. Dengan pembelajaran daring guru dan peserta didik dipaksa untuk dapat menggunakan dan media digital untuk pembelajaran sehingga agak kewalahan karena belum terbiasa menggunakan media digital sebagai sarana pembelajaran. Murid banyak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan karena banyaknya materi yang diterimanya dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan setiap harinya.

 
Di sela tugas guru melaksanakan pembelajaran daring, waktu digunakan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 yang dilaksanakan selama 9 bulan secara daring melalui LMS dan luring melalui kegiatan pendampingan oleh pengajar praktik serta kegiatan lokakarya yang dilakukan setiap satu bulan sekali.

Kegiatan Lokakarya
Setelah selesai Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 mengikuti kegiatan coaching clinic untuk mengimbaskan hasil yang didapatkan dari PGP kepada rekan-rekan seprofesi yang ada dalam komunitas MGBK di dua Kabupaten dalam kegiatan Fasilitasi Karya Nyata Guru Penggerak PPGP Angkatan 1 pada bidang PJOK dan BK.

Selain itu mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis gelombang 22 yang diselenggarakan oleh PB PGRI serta mengikuti pelatihan Guru Motivator Literasi Digital.

Semua kegiatan yang dilakukan tersebut tentunya untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan tugas guru yang berpihak pada murid.

Bagaimana perasaan ketika melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ?

Bahagia dan senang rasanya bisa mengikuti kegiatan-kegiatan yang bisa menggerakkan diri ini untuk meningkatkan kompetensi diri bersama rekan-rekan guru hebat yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia serta dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan kepada rekan-rekan seprofesi agar semua ikut tergerak melaksanakan perubahan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.

Pembelajaran apa yang didapatkan ?

Banyak hal-hal baru yang didapatkan dalam Pendidikan Guru Penggerak yaitu diulas kembali tentang filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa anak-anak hidup dengan kodratnya sendiri dan pendidik hanya bertugas untuk membantu menuntun tumbuhnya kodrat anak. Semua yang dilakukan oleh seorang guru adalah untuk kepentingan murid mulai dengan menerapkan pembelajaran berdifferensiasi, pembelajaran social emosional, coaching, penerapan budaya positif, pengambilan keputusan, dan pengelolaan program yang berdampak pada murid. Semua itu tidak dapat dilakukan sendiri, tapi harus berkolaborasi dan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah. Hal ini menyadarkan bahwa selama ini pembelajaran lebih banyak berpusat pada guru tanpa melibatkan murid dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan dan jarang melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar serta menganggap bahwa semua murid memiliki kebutuhan dan minat belajar yang sama. 

Kolaborasi dengan teman sejawat

Dari kegiatan pengimbasan banyak sekali ilmu dan pengalaman yang didapat dari rekan-rekan seprofesi yang dapat dijadikan arena diskusi untuk melakukan perubahan.

Dari kegiatan pelatihan belajar menulis dan GMLD banyak sekali ilmu pengetahuan yang di dapatkan yang berkaitan dengan menulis dan dunia digital seperti membuat dan memanfaatkan blog untuk berkarya, menulis buku antologi dan solo serta karya-karya lain yang memanfaatkan media digital.

Pembelajaran dan hal-hal baru yang didapatkan dari kegiatan-kegiatan tersebut tentunya untuk meningkatkan kompetensi diri dan profesionalitas sehingga tergerak dan bergerak melakukan perubahan pada diri sendiri serta menggerakkan orang lain untuk melakukan perubahan.

Perubahan yang dirasakan dan akan dilakukan di masa datang sebagai Resolusi tahun 2022 ?

Berkaca dari pengalaman dan kegiatan yang sudah dilakukan di masa lalu tentunya ingin melakukan banyak perubahan yang mengarah pada terwujudnya merdeka belajar.

Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya. Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.

Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan

Beberapa perubahan yang akan dilakukan di masa depan antara lain :

1. Meningkatkan nilai-nilai seorang guru yang meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid

2. Meningkatkan kompetensi diri setiap saat agar tidak ketinggalan zaman sehingga dapat menuntun kodrat anak sesuai dengan kodrat salam dan kodarat zamannya

3. Mengembangkan diri dan rekan seprofesi dengan berbagi pengalaman dan praktik baik dalam komunitas praktisi. 


SATUGURU merupakan komunitas bagi para guru untuk saling berbagi, bertukar informasi, saling memotivasi untuk berkarya dan berprestasi, serta berkolaborasi satu sama lain sehingga mengajar itu menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dengan pembelajaran yang menyenangkan serta melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan serta melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar mereka sendiri sehingga tercapai merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.

Fatmawati, S.Pd.

SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
#SATUGURU

Kamis, 23 Desember 2021

Kegelisahan Rina

 

Kegelisahan Rina

(Oleh : Fatmawati, S.Pd.)

 

Sejak selepas sholat Maghrib Rina berada di kamarnya. Ia mengambil buku pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Dua mata pelajaran tersebut akan diujikan esok hari. Sejak kemarin ujian akhir semester ganjil dilaksanakan. Rina mulai membuka buku matematika miliknya. Satu halaman dibacanya dilanjutkan dengan halaman ke dua. Di tengah keseriusannya membaca buku matematika, tiba-tiba HP nya berbunyi. Biasanya HP ia berikan ibunya ketika ia sedang belajar.  Bunyi sekali dibiarkan saja oleh Rina. Berbunyi lagi dan berbunyi lagi hingga berkali-kali. Lama-lama konsentrasi Rina terganggu dan dengan sigap tangannya mengambil HP yang terletak di atas tempat tidurnya.

Jari-jari lincah Rina mulai membuka HP yang dari tadi berbunyi. Dibukanya satu demi satu pemberitahuan yang ada di HP tersebut. Matanya tertuju pada satu aplikasi yang memang selalu jadi aplikasi favoritnya. Di situ tertulis film kartun kesukaannya yang terbaru sudah muncul. Tanpa berpikir panjang lagi, segera dibukanya aplikasi tersebut dan waktu belajarnya digunakan untuk menonton film kartun kesukaannya. “Rina, sudah selesai belajarnya ? Sudah jam 09.00 malam,” suara ibu Rina memanggil dari ruang tengah. “Ya Bu, sebentar lagi Rina tidur,” jawab Rina sambil terus melihat HP yang dipegangnya. Sampai film berakhir baru Rina merasa ngantuk dan akhirnya tertidur lelap hingga pagi hari tanpa menyentuh lagi buku pelajarannya.

“Rina, bangun… Hari sudah siang, bukanlah hari ini kamu ada ulangan,” suara Ibu Rina membangunkan Rina. Dengan tergesa-gesa Rina bangun dan menuju ke kamar mandi. Setelah itu, ia segera mempersiapkan peralatan sekolahnya dan berangkat ke sekolah. “Kamu tidak sarapan dulu ?” tanya ibunya. “Tidak bu, Rina sudah kesiangan, Rina berangkat dulu ya Bu,” jawab Rina sambil mencium tangan ibunya. Rina segera menghampiri ayahnya yang sedang duduk di teras depan rumah sambil membaca koran. “Kita berangkat yuk Yah,” ajak Rina. Ayah Rina segera menuju motor yang sudah sejak tadi di parkir di depan rumah dan Rina mengikutinya. Mereka segera berangkat menuju sekolah yang letaknya kurang lebih 500 meter dari rumah mereka.

Sesampainya di sekolah, Rina segera turun dari motor dan mencium tangan ayahnya. “Rina masuk dulu ya Yah,” ucap Rina. Ayahnya menganggukkan kepalanya. Rina segera masuk menuju kelasnya. Teman-temannya sudah berada di dalam kelas semua menunggu bel masuk. Rina segera duduk di bangkunya yang terletak di sebelah Ani. “Selamat pagi Rina,” sapa Ani. “Selamat pagi juga,” jawab Rina sambil membuka buku pelajarannya. “Memang tadi malam ga belajar Rin ? Kok baru buka buku sekarang ?” tanya Ani. “Semalam aku nonton film kartun kesukaanku, habis itu ketiduran tidak sempat baca buku,” jawab Rina.

Kring kring kring… Bel tanda masuk berbunyi. Pak Anton masuk ke kelas Rina. “Selamat pagi anak-anak semuanya ? Sudah siap untuk ulangan hari ini ?” sapa Pak Anton. “Siap,” jawab siswa serentak. Pak Anton segera membagi soal ulangan kepada para siswa. Semua siswa mengerjakan soal ulangan dengan tertib. Rina tampak gelisah karena tidak bisa mengerjakan soal ulangan yang ada di hadapannya. Berulang kali kepalanya tengak-tengok. Ani yang duduk di sebelahnya merasa keheranan dengan perilaku Rina dan sesekali mengingatkan Rina. Melihat perilaku Rina, Pak Anton segera menegurnya. “Rina, dari tadi bapak perhatikan kamu tengak-tengok seperti orang gelisah, ada apa Rina ?” tanya Pak Anton. “Nggak papa pak,” jawab Rina sambil tersipu malu. “Kamu nggak bisa ? Memang tadi malam nggak belajar ?” tanya Pak Anton lagi. Rina menggelengkan kepalanya sambil menunduk.

Kring kring kring… bel tanda selesai mengerjakan ulangan dan pulang berbunyi. Seluruh siswa segera mengumpulkan kertas ulangannya dan bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang, mereka berdoa terlebih dahulu. Setelah mengucap salam seluruh siswa keluar kelas. Rina keluar kelas dengan tertunduk lesu. Ani mendekati Rina. “Sudahlah, ini pengalaman buruk hari ini, besok jangan terulang lagi,” ucap ucap Ani. “Ya, mau gimana lagi, aku menyesal, seharusnya aku memberikan HP ku kepada ibu ketika sedang belajar sehingga tidak menganggu konsentrasiku,” jawab Rina. Akhirnya mereka berdua keluar dari gerbang sekolah pulang menuju ke rumah masing-masing dengan berjalan kaki beramai-ramai dengan teman-teman yang lain. Dalam hati Rina berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari karena akan merugikan diri sendiri.


Fatmawati, S.Pd.
Tanggamus, 23 Desember 2021

Rabu, 22 Desember 2021

Satu Guru Dalam Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila



Satu Guru Dalam Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila

(Oleh : Fatmawati, S.Pd.)

 

Pengertian Pelajar Pancasila tertuang dalam Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Ciri-ciri dan karakter profil Pelajar Pancasila antara lain :

1.    Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.

Elemen kunci dalam beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia meliputi berakhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara. Dengan mencapai elemen kunci tersebut seorang pelajar mampu memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari

 

2.    Berkebhinekaan global

Elemen kunci dalam kebhinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Seorang pelajar terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain dengan tetap mempertahankan budaya luhur lokalitas dan identitasnya sehingga menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai budaya masing-masing serta kemungkinan terbentuknya budaya positif yang tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

 

3.    Bergotong royong

Elemen kunci dalam bergotongroyong meliputi kolaborasi, keperdulian dan berbagi. Hal ini akan membentuk pelajar yang mampu melakukan kegiatan bersama-sama secara suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan mudah, ringan dan lancar.

 

4.    Mandiri

Elemen kunci dari mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Hal ini akan membentuk pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya  sendiri.

 

5.    Bernalar kritis.

Elemen kunci dalm bernalar kritis meliputi memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran , merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil keputusan. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara obyektif  untuk memproses informasi yang didapatnya baik kualitatif maupun kuantitatif, melihat keterkaitan antara berbagai informasi yang ada, menganalisisnya, mengevaluasi dan mengambil kesimpulan berdasarkan informasi dan data yang ada.

   

6.    Kreatif

Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. Pelajar mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,bermakna, bermanfaat dan berdampak untuk kebaikan dan kemaslahatan masyarakat umum.

Karakter merupakan suatu pembawaan individu yang meliputi watak, sikap, kepribadian dan tingkah laku yang diekspresikan dalam kehidupannya sehari-hari. Dalam setiap individu terdapat karakter yang berbeda-beda antara satu sama lainnya. Pembentukan karakter dalam diri seseorang melalui proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Lingkungan, lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter peserta didik mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
  2. Kegiatan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan secara teratur setiap hari akan menjadi kebiasaan dan akan berpengaruh besar terhadap pembentukan dan perkembangan karakter seseorang.
  3. Keturunan. Kepribadian yang menurun akan berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter. 
  4. Perasaan. Perasaan atau emosi berasal dari diri sendiri dan sangat berpengaruh kuat pada saat berada dalam situasi dan kondisi tertentu untuk mengambil suatu tindakan atau keputusan.

Pembentukan karakter tidak hanya menjadi tugas guru di sekolah melainkan juga  tugas orang tua dan warga masyarakat. Semuanya harus bersinergi dan berkolaborasi dalam membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama menjadi pijakan dasar yang kuat bagi karakter seorang anak. Orangtua memberikan teladan bagi anak-anaknya dalam kebiasaan-kebiasaan baik yang ada di rumah sehingga anak terbiasa melakukannya dan akan membentuk karakter pada diri anak tersebut. Terutama pada saat pandemi Covid 19, pembelajaran dilakukan secara daring dari rumah, orangtua berperan sebagai orangtua sekaligus sebagai guru dalam mendampingi anaknya belajar di rumah. Orangtua harus selalu memotivasi anaknya untuk senantiasa bertanggungjawab dengan belajarnya sendiri sehingga anak menjadi mandiri dan disiplin dalam menjalankan aktivitas belajarnya di rumah dan aktivitas kegiatannya sehari-hari.

Di lingkungan sekolah, guru berusaha menciptakan dan melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan sehingga menumbuhkan kreativitas siswa serta menggiring siswa untuk bernalar kritis dalam belajar dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu proses pembiasaan budaya positif terus ditanamkan di sekolah seperti budaya 6 S, budaya bersih, budaya literasi dan budaya positif lainnya sehingga peserta didik terbiasa melakukan kebiasaan-kebiasaan positif dan baik yang akan membentuk karakter peserta didik. Selama masa pandemi dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih terbatas tentunya agak kesulitan dalam melakukan kegiatan tersebut secara maksimal. Tentunya hal ini bisa dilakukan dengan kolaborasi antara guru, orangtua dan masyarakat.

Guru perlu membimbing, mendampingi dan mengarahkan peserta didik dalam memahami budaya-budaya yang ada di sekitarnya serta keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat sehingga tumbuh saling menghargai dan rasa toleransi kebudayaan masing-masing.

Selain itu guru perlu memetakan potensi yang dimiliki peserta didik sehingga peserta didik bisa mengembangkan potensinya serta bekerjasama dan berkolaborasi sesuai dengan potensi yang dimiliki. masing-masing. Guru juga perlu melakukan pembelajaran differensiasi untuk memenuhi semua kebutuhan belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang mengalami hambatan, kesulitan atau permasalahan perlu diberikan konseling dan coaching oleh guru agar peserta didik dapat menemukan potensi yang dimilikinya dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya sendiri.

Untuk membangun karakter peserta didik dalam mewujudkan profil Pelajar Pancasila bukan menjadi tanggungjawab dan tugas guru dan sekolah saja tetapi harus ada kolaborasi dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak yaitu guru, orang tua, dan masyarakat pada umumnya.

SATUGURU merupakan komunitas bagi para guru untuk saling berbagi, bertukar informasi, saling memotivasi untuk berkarya dan berprestasi, serta berkolaborasi satu sama lain sehingga mengajar itu menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dengan pembelajaran yang menyenangkan serta melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan serta melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar mereka sendiri sehingga tercapai merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.

Fatmawati, S.Pd.

SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
#SATUGURU

Minggu, 19 Desember 2021

Hari Pertama di Sekolah Baru

 

Hari Pertama di Sekolah Baru

(Oleh : Fatmawati, S.Pd.)

Tari dan keluarganya baru pindah tiga hari yang lalu karena orang tuanya pindah tugas.  Tari pun harus pindah sekolah. Dia merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya yang ada di sekolah lama.

Hari ini Tari, bangun pagi-pagi sekali. Hari ini adalah hari pertama masuk ke sekolahnya yang baru. Sebelum berangkat bekerja, ayahnya mengantarkan Tari ke sekolah barunya yang terletak sekitar 500 meter dari rumahnya. Sampai di sekolah ayah Tari menemui kepala sekolah dan mengenalkan Tari padanya. Tak lama kemudian kepala sekolah memanggil Bu Ani selaku wali kelas 4. Setelah itu ayah Tari berpamitan pada kepala sekolah dan Bu Ani karena harus segera pergi bekerja. Tari mencium tangan ayahnya sebelum ayahnya pergi. “Nanti pulangnya ayah jemput atau pulang sendiri ?”tanya ayah Tari. “Dijemput,” jawab Tari singkat. Ayahnya segera pergi ke tempat kerjanya.

Bu Ani mengajak Tari masuk ke dalam kelasnya. Tari tampak merasa asing dengan wajah teman-teman barunya karena memang baru hari itu mereka saling bertemu. “Selamat pagi anak-anakku semuanya, apa kabar hari ini ?” sapa bu Ani pada murid-muridnya. “Hari ini kita kedatangan teman baru, namanya Tari. Mulai hari ini, dia akan belajar bersama dengan kita di kelas ini.” Kemudian Bu Ani mempersilahkan Tari untuk memperkenalkan diri di depan teman-temannya. Setelah memperkenalkan diri Tari duduk di tempat duduknya yang bersebelahan dengan Lili.

Tari mengikuti kegiatan belajar hari itu dengan riang gembira. Teman-teman yang baru dikenalnya menyambutnya dengan bahagia. Terkadang terdengar suara gelak tawa mereka sedang bersenda gurau satu sama lain. Mereka bermain dan belajar bersama.

Kring kring kring…

Bunyi bel tanda pelajaran sudah usai. Semua siswa bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang mereka berdoa terlebih dahulu, mengucap salam dan keluar kelas. Tari dan teman-temannya sudah keluar kelas menuju pintu gerbang sekolah. Tari melihat keluar gerbang mencari ayahnya, tapi tak ada seorangpun di sana. “Mencari siap Tari ?” tanya Rani. “Ayahku kok belum datang menjemput ya,” jawab Tari dengan wajah bingung dan cemas.

“Pulang bareng kami aja, kan kita lewat rumahmu, kita jalan kaki sama-sama lebih asyik,” ucap Rani. “Jalan kaki ?” tanya Tari keheranan karena memang dia tidak pernah pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki. “Ya…” Rani dan teman-teman lainnya mengiyakan. “Yuk…” ajak Rani.

Akhirnya Tari pulang bersama dengan Rani dan teman-teman lainnya dengan berjalan kaki karena ayahnya tak kunjung datang. “Kita sambil nyanyi yuk… Lagunya di Sini Senang di Sana Senang ya..” ajak Rani sambil mulai bernyanyi. Mereka berjalan kaki sambil bernyanyi bersama-sama dan terkadang diselingi canda tawa. Walaupun begitu mereka tetap berjalan di sebelah kiri sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain.

Tanpa terasa Tari dan teman-temannya sudah sampai di rumahnya. Terlihat ibunya berada di teras rumah menyambut kedatangan Tari dengan perasaan lega karena anaknya sudah sampai ke rumah tanpa di jemput oleh ayahnya. “Mampir ke rumahku yuk teman-teman.” Tari mengajak teman-temannya. “Terima kasih, nanti lagi ya, kami belum ke izin ke orang tua kami, takut mereka khawatir. Kami pulang dulu ke rumah ya,” jawab Rani.  

Tari bergegas menghampiri ibunya dan mencium tangannya. “Gimana pengalamanmu di sekolah hari ini ?” tanya ibunya. “Wah, mengasyikkan dan menyenangkan Bu,” jawab Tari. “Kamu tidak marah ayahmu tidak menjemputmu pulang sekolah ?” tanya ibunya lagi. “Tidak, pulang bareng teman-teman justru lebih menyenangkan,” jawab Tari. Ibunya mengucap syukur ternyata anaknya sudah bisa membaur dengan teman-teman barunya. Kebersamaan anak dan teman-temannya dengan penuh keceriaan membuat mereka bahagia dan tak merasakan bagaimana lelahnya harus berjalan kaki dari sekolah ke rumah masing-masing. Bahagia itu sederhana.

Fatmawati, S.Pd. 

Tanggamus, 19 Desember 2021


Kamis, 16 Desember 2021

Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital

Pertemuan 3 GMLD

Hari/Tanggal    :     Jum’at, 05 November 2021

Materi                 :     Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital
Narasumber      :     Aris Ahmad Jaya
Moderator         :     Ms. Phia
Penulis               :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin sore ini Jum’at tanggal 5 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan yang ke-3. Acara pada sore ini dimoderatori oleh Ms. Phia sang bilingual blogger dari Sukabumi. Narasumber pada pertemuan kali ini adalah Bapak Aris Ahmad Jaya seorang motivator sekolah-sekolah unggul di Indonesia. Beliau juga merupakan coach dan konsultan bagi sekolah-sekolah unggul di Indonesia untuk menemukan kekhususan dan kekhasannya. Beliau akan menyampaikan materi tentang “Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia Digital”.

Menurut KBBI minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;keinginan.

Minat merupakan perasaan tertarik seseorang terhadap sesuatu yang menimbulkan dorongan atau keinginan untuk melakukan hal tersebut.

Menurut KBBI Bakat adalah dasar (kepandaian, sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir.

Seseorang yang memiliki bakat tertentu tentu akan lebih mudah dan lebih baik dalam mempelajari sesuatu hal tersebut dibandingkan hanya orang yang hanya memiliki minat saja. Seseorang yang selalu mengembangkan dan menyalurkan bakatnya secara terus menerus sejak kecil akan membuat seseorang professional di dalam bidang bakatnya. Akan tetapi jika seseorang tidak pernah mengembangkan dan menyalurkan bakatnya sejak kecil maka pada saat dewasa akan mengalami kesulitan dan bahkan akan menjadi bakat yang terpendam.

Terkadang seseorang merasa kesulitan unuk mengenali dan memahami bakat dan minatnya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam sebab seperti pola suh orang tua, kondisi lingkungan di sekitar dan sebagainya.

Narasumber memaparkan tentang tips 6 T  untuk mengembangkan bakat dan minat, yaitu :

  1. Titi yaitu niteni artinya  melihat dari sekian banyak pelayanan di dunia digital yang ada pasti ada yang paling disukai/yang menarik bagi seseorang.
  2. Tiru yaitu tirukan apa yang kita lihat.
  3. Tambah-tambahi, sesuatu yang dilihat dan ditiru dari orang lain dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru.
  4. Temu, yaitu menemukan hal yang baru dan berani mencoba hal-hal yang baru.
  5. Temui, yaitu menemui motivator yang bisa membangkitkan dan mendorong bakat dan minat kita.
  6. Tuntaskan, yaitu tuntaskan sesuatu yang sedang kita kerjakan hingga selesai selama sesuatu yang kita kerjakan itu baik dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan aturan dan agama. Jangan perdulikan apa yang dikatakan oleh orang.

Pesan narasumber kepada para peserta pelatihan : Lakukan apa yang kita cintai dan senangi serta cintailah apa yang kita kerjakan dan lihatlah keajaiban yang akan terjadi. Seseorang dikenang oleh orang lain adalah saat memberi bukan saat menerima, oleh karena itu dengan melakukan hal yang terbaik akan menjadi sejarah yang baik.

Ketika ada orang yang tidak suka dengan sesuatu yang kita lakukan  maka cara yang terbaik untuk membalas orang yang membenci kita  yaitu dengan menunjukkan prestasi yang kita miliki.

Tips untuk menjadi guru motivator yaitu jadilah orang yang diterima dan menyenangkan serta berikanlah sesuatu yang nyaman, menarik dan bermanfaat bagi orang lain.

Demikian resume kali ini semoga bermanfaat. Semoga kita dapat mengembangkan bakat dan minat yang kita miliki serta memberi motivasi kepada anak dan anak didik kita untuk dapat mengembangkan bakat dan minat yang mereka miliki.
 

Yuk, Cegah Cyber Bullying

 

Pertemuan 4 GMLD

Hari/Tanggal      :     Senin, 08 November 2021

Materi                :     Yuk Cegah Cyber Bullying
Narasumber       :     Wijaya Kusumah
Moderator          :     Rosminiyati
Penulis               :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin sore ini Senin tanggal 8 November 2021 dapat mengikuti pertemuan ke-4 pelatihan GMLD. Acara pada pertemuan pada hari ini di pandu oleh Ibu Rosminiyati yang mendampingi narasumber Bapak Wijaya Kusumah yang akan menyampaikan materi tentang “Yuk Cegah Cyber Bullying.”

Bullying adalah penindasan yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.

Cyberbullying merupakan perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang. Cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Cyberbullying banyak menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online atau di dunia siber.

Cyberbullying lebih parah dari pada bully offline karena semua orang yang sedang online dan terkoneksi dapat melihatnya. Jika seseorang diserang atau di-bully di media social dengan hate comment penuh dengan kata kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk menyerang korban.  Cyberbullying dapat membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.

Dengan adanya dunia maya banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media) berlindung di anonymous account untuk mbully orang lain. Setiap orang pun dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.

Ada banyak penyebab yang bisa membuat seseorang menjadi korban  cyber bullying. Berikut ini adalah cara supaya kita tidak menjadi korban cyberbullying  antara lain :

  1. Tidak posting terlalu sering atau banyak. Posting terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain dan dapat memancing adanya cyber bullying.
  2. Hindari konten postingan yang aneh. Apapun yang diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Sebagai pengguna sosial media, sebaiknya membatasi diri untuk mengunggah konten yang mengganggu dan sesuatu yang dianggap aneh serta mengundang bully, meskipun hanya bully di dalam hati. 
  3. Pintar-pintar memilih teman di sosial media. Akun media sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
  4. Tidak sembarang bercerita di sosial media  Membedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial. Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.
Tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menghentikan cyberbullying.
  1. Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku agar mereka tidak merasa diperhatikan
  2. Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
  3. Simpan semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture, lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak yang bisa membantu.
  4. Segera blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar, pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
  5. Selalu berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban cyberbullying
  6. Jika sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.

Cara pencegahan agar anak terhindar dari perundungan di media social :

1. Edukasi anak

Orang tua harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman  Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu. 

2. Ajari Anak cara menghadapi perundungan

Selanjutnya, orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Beberapa cara menghadapi cyberbullying yang bisa diajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika hal tersebut tiba-tiba terjadi.

3. Bimbing anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.

Langkah selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Data pribadi anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan digital.

4. Edukasi postingan

Selain itu yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak.

Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak orang semakin akrab dengan internet baik di  sekolah, bekerja, berinteraksi dengan teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbulying biasanya dilakukan dengan cara online. Jadi memang pengguna medsos harus lebih aware untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Fitur-fitur itu dibuat bukan tanpa alasan, tapi untuk mengamankan medsos dari bullying

Terkadang pengguna medsos termasuk anak-anak muda masih bingung cara melindungi diri dari cyberbullying dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Padahal sudah ada fitur di medsos yang mendukung itu semua yang dapat digunakan untuk menghindari perundungan dan menjaga kesehatan mentalnya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital dengan membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan gerakan anti Cyberbullying.

Hal-hal yang harus ditingkatkan untuk menghindarkan diri dari perilaku cyberbullying,:

1.         Empati (memahami perasaan orang lain)

2.         Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu untuk melakukan hal yang benar )

3.         Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)

4.         Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya)

5.         Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan dan perasaan orang lain)

 

Mari kita semua bersikap dan berperilaku yang  menghindarkan diri kita dari perilaku bullying serta berusaha mencegah menghentikan bullying sehingga  tidak terjadi cyberbullying yang sangat berdampak buruk bagi psikologis korban bullying. Tebarkan benih-benih persaudaraan dan buang benih-benih permusuhan dan kebencian.


Rabu, 15 Desember 2021

Menyalurkan Hobi di Platform Digital

Pertemuan 7 GMLD

Hari/Tanggal       :     Senin, 15 November 2021

Materi                  :     Menyalurkan Hobi di Platform Digital
Narasumber         :     Rita Wati, S.Kom.
Moderator            :     Rosminiyati
Penulis                 :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin, sore ini bisa mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-7. Pertemuan hari ini dimoderatori oleh Ibu Rosminiyati yang  mendampingi nara sumber hebat yaitu Ibu Rita Wati seorang guru di SMP Negeri 2 mendoyo Kabupaten Jembrana Bali yang multitalenta dengan segudang prestasi. Baru-baru ini beliau meraih prestasi lagi terkait blog, yaitu juara 1 Lomba Blog Nasional dalam memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda. Beliau akan menyampaikan materi tentang “Menyalurkan Hobi di Plat Form Digital.”

Setiap orang memiliki hobi dan kesukaan masing-masing yang berbeda satu sama lainnya. Dua anak kembar pun belum tentu memiliki hobi dan kesukaan yang sama. Jika hobi ini disalurkan melalui platform digital tentu akan lebih bermanfaat dan hasilnya akan di luar ekspetasi kita.

Seseorang yang hobi menulis bisa disalurkan melalui blog, orang yang hobi menyanyi dan bermain music bisa disalurkan melalui youtube, dan orang yang hobi menulis quotes bisa disalurkan melalui media sosial yang dipermanis dengan gambar.  Hobi yang disalurkan dengan tepat dalam platform dan media  digital, hasilnya  akan di luar dugaan kita. Sebagai contoh para youtuber yang memiliki penghasilan  fantastis.

Seorang guru bisa membuat konten-konten materi pelajaran pada media digital yang sesuai seperti blog atau youtube tentu akan jauh lebih bermanfaat dan ilmu yang bermanfaat akan menjadi ladang amal bagi yang melakukannya. Hasilnya pun bisa di luar ekspetasi kita. Sebagai contoh nara sumber mulai diundang menjadi  moderator nasional, narasumber nasional salah satunya  karena aktif membuat konten di blog dan youtube.

Ada beberapa manfaat yang didapatkan dari menyalurkan hobi pada platform digital antara lain : 

  1. Membangun Personal Branding
  2. Bermanfaat untuk orang banya
  3. Meninggalkan jejak digital
  4. Mulai dikenal dan diundang dalam berbagai seminar/workshop
  5. Mendapatkan income tambahan.

Selain dari manfaat tersebut, kita akan menjadi lebih kreatif dan konten-konten yang ada di blog atau youtube bisa kita jadikan menjadi sebuah buku.

Hobi dan kesukaan merupakan anugerah dari sang pencipta, terus diasah agar lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Closing statement dari narasumber : "Nothing is imposible in this world what we look upon today tomorrow maybe acomplished fact.” 

Inklusivitas di Dunia Digital

 

Pertemuan 8 GMLD

Hari/Tanggal         :     Rabu, 17 November 2021

Materi                   :     Inklusivitas di Dunia Digital
Narasumber         :     Muliadi
Moderator            :     Dail Ma’ruf
Penulis                 :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin hari ini Rabu, 17 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-8. Permuan kali ini dimoderatori oleh Bapak Dail Ma’ruf yang menemani narasumber hebat kita yaitu Bapak Muliadi seorang guru Matematika di SMK N 1 Toli-Toli Sulawesi Tengah yang akan menyampaikan materi tentang “Inklusivitas di Dunia Digital”.

Inklusivitas berasal dari kata inklusi, kata ini diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial.

Inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat digital untuk menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks sosial dalam sebuah lingkungan. Masyarakat digital identik dengan kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam berkomunikasi di dunia digital sehinggamemungkinkan orang-orang dari kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar barang serta informasi. Hal ini yang membuat kita harus bersifat inklusiv di era digital.

Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat digital harus bersikap inklusif, yaitu: 

  1. Internet bukan lagi barang baru di Indonesia sehingga internet degan mudah bisa dinikmati oleh siapapun. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial untuk berinteraksi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube, whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter.
  2. Dunia digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari aspek fisik maupun pandangan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
  3. Keunikan yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.
  4. Hak untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.

Dari alasan-alasan tersebut mengungkapkan bahwa era digital memang tiadak bisa dihindari dan hanya ada pilihan antara ikut atau ditinggalkan.

Ada 3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital, yaitu :

  1. Keunikan fisik dan kemampuan.
  2. Perbedaan dan Keberagaman
  3. Keadilan akses digital

Masyarakat digital harus mampu bersimpati dan berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri. Setiap anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya

Perbedaan dan keragaman adalah sebuah keniscayaan sehingga  perlu dikelola secara baik dengan menonjolkan nilai-nilai yang lebih universal, seperti gotong royong.

Sikap inklusivitas dalam bermedia sosial dapat diwjudkan dengan sikap saling menghargai dan menghormati hak dan pendapat orang lain, kemudian dapat menerima dan menghargai perbedaan. Sepanjang hal tersebut tidak berkaitan dengan sikap menghina atau bully atau sejenisnya, sebaiknya kita hargai saja sebagai keragaman dalam berpikir.

Untuk inprastruktur adalah perangkat pelayanan dasar yang berkaitan dengan penyediaan peralatan pendukung utama seperti tower dan lain-lain untuk kelancaran jaringan internet. Jadi untuk penyandang disabilitas tentu akan ikut terlayani dengan inprastruktur ini. Yang paling penting bagi penyandang disabilitas adalah tersedianya perangkat atau aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Yang paling sederhana misalnya kita bisa membuat blog bukan hanya dalam bentuk tulisan tetapi juga dalam bentuk suara sehingga para tunanetra dapat memanfaatkan blog kita.

Manusia diciptakan dalam perbedaan dan keanekaragaman bukan untuk membeda-bedakan tapi agar satu sama lain saling melengkapi dengan berkomunikasi dan berkolaborasi. Perbedaan memunculkan toleransi, saling menghargai dan menghormati antara satu sama lainnya sehingga dunia ini menjadi indah dengan keberagaman itu seperti pelangi yang indah terlihat karena ada beraneka macam warna yang ada di dalamnya.

Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital World

Pertemuan 9 GMLD

Hari/Tanggal      :     Jum’at, 19 November 2021

Materi                :     Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital Word
Narasumber       :     Helwiyah, S.Pd.,M.M.
Moderator          :     Ms. Phia
Penulis               :     Fatmawati

Alhamdulillahirobbil’alamiin, hari ini Jum’at tanggal 19 November 2021 adalah pertemuan ke-9 pelatihan GMLD. Pertemuan kaliini dilaksanakan menggunakan media zoom. Acara dimoderatori oleh sang bilingual blogger yaitu Ms. Phia yang menemani nara sumber hebat dengan segudangprestasi yang dinilikinya yaitu Ibu Helwiyah yang akan menyampaikan meteri tentang   “Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital Word.”

Digital Word

Digital word dibagi menjadi  3 bagian, yaitu :

1.     Literasi 
        Menurut KBBI literasi dapat diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca.

2.     Literasi Digital

Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya (kompas.com)
Dunia digital merupakan ketersediaan dan penggunaan alat digital untuk berkomunikasi di internet, perangkat digital, perangkat pintar, teknologi lain.
Digital word adalah wahana dimana pengunjung dapat bermain sambil belajar, yang menyajikan alat peraga interaktif mengenaik teknologi berbasis digital

3.     Potensi

Dalam KBBI potensi diartikan sebagai kemampuanyang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan; kekuatan, kesanggupan, daya.

 Ada beberapa kecakapan digital world antara lain : 

  • Work From Home, meliputi market place media social, email, dan chat application 
  • Learn Form Home (PJJ), meliputi google meet, zoom meet, google classroom, cisco webex, whatsApp dan youtube.

Dalam penggunaan digital ada beberapa syarat  yang harus ada yaitu :
  1. membutuhkan device tambahan seperti HP, Laptop, Tablet
  2. membutuhkan kuota internet dan listrik
  3. membutuhkan digital skill
  4. membutuhkan pelengkap tools.

Cara ampuh memaksimalkan potensi di digital world antara lain :

1.      Mindset / Pola Pikir

Segera mulai dari hal yang kecil dan diniati untuk sedekah ilmu, tidak perlu bersaing dan menyenangkan orang karena merupakan investasi ke diri sendiri.

2.     Target market / Follower

Target market bisa berdasarkan jenis kelamin, problem, harapan, lokasi dan usia.

3.    Menghargai karya orang lain sehingga dalam membuat karyamemnggunakan  merk atau cirikhas tersendiri .

4.   Hindari menyebar Hoaks. Stop hhoaks dengan melakukan penyaringan sebelum share konten-konten yang diterima.

5.     Posting konten sehari sekali untuk membangun interaksi menggunakan Fitur live.

6.  Update skill secara terus menerus . Bisa meggunakan online advertising, desain, video maker dan cpy writer.

7.  Konsisten dalam melakukannya sehingga potensi yang dimiliki lebih terasah menjadi sebuah sebuah keterampilan.

Semoga materi ini bermanfaat. Terus semangat dalam mengasah kemampuan dan potensi yang kita miliki sehingga akan menjadi sebuah keterampilan yang membanggakan  dan mendatangkan kesempatan dan prestasi.

Semoga Alloh SWT. Akan selalu membimbing kita. Aamiin. 

Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan m...