Peserta yang menjadi sasaran pengimbasan materi Guru Belajar Literasi dan Numerasi adalah seluruh dewan guru dan tenaga kependidikan SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
Kegiatan pengimbasan dilakukan pada saat rapat rutin dan memberikan waktu tersendiri untuk menyampaikan tentang cara mendaftar Bimtek Guru Belajar Seri Literasi dan Numerasi.
Kegiatan pengimbasan dilakukan di ruang guru SMA N 1 Sumberejo.
Peserta terdiri dari seluruh guru yang mengampu bermacam-macam mata pelajaran, memiliki tipe belajar yang berbeda yaitu audi, visual dan kinestetik, memiliki kepribadian dan hobi yang beraneka ragam
Latar belakang pendidikan para peserta pengimbasan adalah S1 dan ada beberapa orang guru yang sudah menempuh pendidikan S2.
Refleksi
Diri Bersama SATUGURU untuk Wujudkan Merdeka Belajar
(Oleh Fatmawati, S.Pd.)
Tak terasa penghujung tahun 2021 segera datang dan
akan segera berganti dengan tahun 2022. Banyak peristiwa yang terjadi dan
dilakukan serta pembelajaran yang didapatkan dari peristiwa dan kegiatan yang
sudah dilakukan tersebut. Hal itu menjadi landasan atau pijakan untuk resolusi
di tahun berikutnya.
Sebagai seorang guru memiliki tugas utama mengajar,
mendidik, mengarahkan, membimbing, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik.
Salah satu karakter yang harus dimiliki oleh
seorang guru adalah “reflektif” artinya mau melihat dirinya sendiri, mau
melakukan refleksi dan introspeksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan baik
yang berkaitan dengan pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan di sekolah yang
berhubungan dengan peserta didik. Seorang guru tidak selalu merasa puas dengan kegiatan
yang dilakukannya, jujur dan berani mengakui kekurangan yang ada pada dirinya,
terbuka pada perubahan dan nilai-nilai baru, mau bergabung dengan organisasi
profesi sebagai tempat untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalismenya
serta berbagi wawasan dan pengalamannya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Sejenak refleksi diri tentang tahun 2021 dengan
menggunakan formula 4 P yaitu peristiwa, perasaan, pembelajaran dan perubahan.
Peristiwa
atau kegiatan apa saja yang dilakukan pada tahun 2021 ?
Banyak peristiwa yang terjadi di tahun 2021 di mana
masa Pandemi Covid 19 masih belum berlalu sehingga pembelajaran dilakukan
secara daring. Dengan pembelajaran daring guru dan peserta didik dipaksa untuk
dapat menggunakan dan media digital untuk pembelajaran sehingga agak kewalahan
karena belum terbiasa menggunakan media digital sebagai sarana pembelajaran. Murid banyak merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran daring yang dilakukan karena banyaknya materi yang diterimanya dan banyaknya tugas yang harus dikerjakan setiap harinya.
Di sela tugas guru melaksanakan pembelajaran
daring, waktu digunakan untuk mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1
yang dilaksanakan selama 9 bulan secara daring melalui LMS dan luring melalui
kegiatan pendampingan oleh pengajar praktik serta kegiatan lokakarya yang
dilakukan setiap satu bulan sekali.
Kegiatan Lokakarya
Setelah selesai Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1
mengikuti kegiatan coaching clinic untuk mengimbaskan hasil yang didapatkan
dari PGP kepada rekan-rekan seprofesi yang ada dalam komunitas MGBK di dua
Kabupaten dalam kegiatan Fasilitasi Karya Nyata Guru Penggerak PPGP Angkatan 1
pada bidang PJOK dan BK.
Selain itu mengikuti kegiatan pelatihan belajar
menulis gelombang 22 yang diselenggarakan oleh PB PGRI serta mengikuti
pelatihan Guru Motivator Literasi Digital.
Semua kegiatan yang dilakukan tersebut tentunya
untuk meningkatkan kompetensi diri agar dapat melaksanakan tugas guru yang
berpihak pada murid.
Bagaimana
perasaan ketika melakukan kegiatan-kegiatan tersebut ?
Bahagia dan senang rasanya bisa mengikuti
kegiatan-kegiatan yang bisa menggerakkan diri ini untuk meningkatkan kompetensi
diri bersama rekan-rekan guru hebat yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia
serta dapat membagikan ilmu dan pengalaman yang didapatkan kepada rekan-rekan
seprofesi agar semua ikut tergerak melaksanakan perubahan untuk kemajuan
pendidikan di Indonesia.
Pembelajaran
apa yang didapatkan ?
Banyak hal-hal baru yang didapatkan dalam
Pendidikan Guru Penggerak yaitu diulas kembali tentang filosofi Pendidikan Ki
Hajar Dewantara mengatakan bahwa anak-anak hidup dengan kodratnya sendiri dan
pendidik hanya bertugas untuk membantu menuntun tumbuhnya kodrat anak. Semua
yang dilakukan oleh seorang guru adalah untuk kepentingan murid mulai dengan
menerapkan pembelajaran berdifferensiasi, pembelajaran social emosional,
coaching, penerapan budaya positif, pengambilan keputusan, dan pengelolaan program
yang berdampak pada murid. Semua itu tidak dapat dilakukan sendiri, tapi harus berkolaborasi dan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah. Hal ini menyadarkan bahwa selama ini pembelajaran lebih
banyak berpusat pada guru tanpa melibatkan murid dalam menentukan tujuan, cara
dan pilihan dan jarang melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar
serta menganggap bahwa semua murid memiliki kebutuhan dan minat belajar yang
sama.
Kolaborasi dengan teman sejawat
Dari kegiatan pengimbasan banyak sekali ilmu dan
pengalaman yang didapat dari rekan-rekan seprofesi yang dapat dijadikan arena
diskusi untuk melakukan perubahan.
Dari kegiatan pelatihan belajar menulis dan GMLD
banyak sekali ilmu pengetahuan yang di dapatkan yang berkaitan dengan menulis
dan dunia digital seperti membuat dan memanfaatkan blog untuk berkarya, menulis
buku antologi dan solo serta karya-karya lain yang memanfaatkan media digital.
Pembelajaran dan hal-hal baru yang didapatkan dari
kegiatan-kegiatan tersebut tentunya untuk meningkatkan kompetensi diri dan
profesionalitas sehingga tergerak dan bergerak melakukan perubahan pada diri
sendiri serta menggerakkan orang lain untuk melakukan perubahan.
Perubahan yang dirasakan dan akan dilakukan di masa datang sebagai Resolusi tahun
2022 ?
Berkaca dari pengalaman dan kegiatan yang sudah
dilakukan di masa lalu tentunya ingin melakukan banyak perubahan yang mengarah
pada terwujudnya merdeka belajar.
Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri
oleh pelajar. Pelajar yang menentukan tujuan, cara dan penilaian belajarnya.
Dari sudut pandang pengajar, merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan
murid dalam penentuan tujuan, memberi pilihan cara, dan melakukan refleksi
terhadap proses dan hasil belajar.
Guru Merdeka Belajar adalah guru yang senantiasa
berefleksi untuk menyesuaikan pemikiran untuk menyesuaikan pemikiran dan
perbuatannya terhadap perubahan dalam upaya mencapai tujuan
Beberapa perubahan yang akan dilakukan di masa
depan antara lain :
1.Meningkatkan nilai-nilai seorang guru yang
meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif dan berpihak pada murid
2.Meningkatkan kompetensi diri setiap saat agar
tidak ketinggalan zaman sehingga dapat menuntun kodrat anak sesuai dengan
kodrat salam dan kodarat zamannya
3.Mengembangkan diri dan rekan seprofesi dengan berbagi
pengalaman dan praktik baik dalam komunitas praktisi.
SATUGURU merupakan komunitas bagi para guru untuk
saling berbagi, bertukar informasi, saling memotivasi untuk berkarya dan
berprestasi, serta berkolaborasi satu sama lain sehingga mengajar itu
menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dengan pembelajaran yang menyenangkan
serta melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan serta
melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar mereka sendiri sehingga
tercapai merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
Fatmawati, S.Pd.
SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi
Lampung.
Sejak selepas sholat Maghrib Rina berada di
kamarnya. Ia mengambil buku pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia. Dua mata
pelajaran tersebut akan diujikan esok hari. Sejak kemarin ujian akhir semester ganjil
dilaksanakan. Rina mulai membuka buku matematika miliknya. Satu halaman
dibacanya dilanjutkan dengan halaman ke dua. Di tengah keseriusannya membaca buku
matematika, tiba-tiba HP nya berbunyi. Biasanya HP ia berikan ibunya ketika ia
sedang belajar. Bunyi sekali dibiarkan
saja oleh Rina. Berbunyi lagi dan berbunyi lagi hingga berkali-kali. Lama-lama
konsentrasi Rina terganggu dan dengan sigap tangannya mengambil HP yang
terletak di atas tempat tidurnya.
Jari-jari lincah Rina mulai membuka HP yang dari
tadi berbunyi. Dibukanya satu demi satu pemberitahuan yang ada di HP tersebut.
Matanya tertuju pada satu aplikasi yang memang selalu jadi aplikasi favoritnya.
Di situ tertulis film kartun kesukaannya yang terbaru sudah muncul. Tanpa
berpikir panjang lagi, segera dibukanya aplikasi tersebut dan waktu belajarnya
digunakan untuk menonton film kartun kesukaannya. “Rina, sudah selesai belajarnya
? Sudah jam 09.00 malam,” suara ibu Rina memanggil dari ruang tengah. “Ya Bu,
sebentar lagi Rina tidur,” jawab Rina sambil terus melihat HP yang dipegangnya.
Sampai film berakhir baru Rina merasa ngantuk dan akhirnya tertidur lelap
hingga pagi hari tanpa menyentuh lagi buku pelajarannya.
“Rina, bangun… Hari sudah siang, bukanlah hari ini
kamu ada ulangan,” suara Ibu Rina membangunkan Rina. Dengan tergesa-gesa Rina
bangun dan menuju ke kamar mandi. Setelah itu, ia segera mempersiapkan
peralatan sekolahnya dan berangkat ke sekolah. “Kamu tidak sarapan dulu ?”
tanya ibunya. “Tidak bu, Rina sudah kesiangan, Rina berangkat dulu ya Bu,”
jawab Rina sambil mencium tangan ibunya. Rina segera menghampiri ayahnya yang
sedang duduk di teras depan rumah sambil membaca koran. “Kita berangkat yuk
Yah,” ajak Rina. Ayah Rina segera menuju motor yang sudah sejak tadi di parkir di
depan rumah dan Rina mengikutinya. Mereka segera berangkat menuju sekolah yang
letaknya kurang lebih 500 meter dari rumah mereka.
Sesampainya di sekolah, Rina segera turun dari
motor dan mencium tangan ayahnya. “Rina masuk dulu ya Yah,” ucap Rina. Ayahnya
menganggukkan kepalanya. Rina segera masuk menuju kelasnya. Teman-temannya
sudah berada di dalam kelas semua menunggu bel masuk. Rina segera duduk di
bangkunya yang terletak di sebelah Ani. “Selamat pagi Rina,” sapa Ani. “Selamat
pagi juga,” jawab Rina sambil membuka buku pelajarannya. “Memang tadi malam ga
belajar Rin ? Kok baru buka buku sekarang ?” tanya Ani. “Semalam aku nonton
film kartun kesukaanku, habis itu ketiduran tidak sempat baca buku,” jawab
Rina.
Kring kring kring… Bel tanda masuk berbunyi. Pak
Anton masuk ke kelas Rina. “Selamat pagi anak-anak semuanya ? Sudah siap untuk
ulangan hari ini ?” sapa Pak Anton. “Siap,” jawab siswa serentak. Pak
Anton segera membagi soal ulangan kepada para siswa. Semua siswa mengerjakan
soal ulangan dengan tertib. Rina tampak gelisah karena tidak bisa mengerjakan
soal ulangan yang ada di hadapannya. Berulang kali kepalanya tengak-tengok. Ani
yang duduk di sebelahnya merasa keheranan dengan perilaku Rina dan sesekali
mengingatkan Rina. Melihat perilaku Rina, Pak Anton segera menegurnya. “Rina,
dari tadi bapak perhatikan kamu tengak-tengok seperti orang gelisah, ada apa
Rina ?” tanya Pak Anton. “Nggak papa pak,” jawab Rina sambil tersipu malu. “Kamu
nggak bisa ? Memang tadi malam nggak belajar ?” tanya Pak Anton lagi. Rina
menggelengkan kepalanya sambil menunduk.
Kring kring kring… bel tanda selesai mengerjakan
ulangan dan pulang berbunyi. Seluruh siswa segera mengumpulkan kertas
ulangannya dan bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang, mereka berdoa
terlebih dahulu. Setelah mengucap salam seluruh siswa keluar kelas. Rina keluar
kelas dengan tertunduk lesu. Ani mendekati Rina. “Sudahlah, ini pengalaman
buruk hari ini, besok jangan terulang lagi,” ucap ucap Ani. “Ya, mau gimana
lagi, aku menyesal, seharusnya aku memberikan HP ku kepada ibu ketika sedang
belajar sehingga tidak menganggu konsentrasiku,” jawab Rina. Akhirnya mereka
berdua keluar dari gerbang sekolah pulang menuju ke rumah masing-masing dengan
berjalan kaki beramai-ramai dengan teman-teman yang lain. Dalam hati Rina
berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di kemudian hari karena akan
merugikan diri sendiri.
Satu Guru Dalam Membangun Karakter Profil Pelajar Pancasila
(Oleh : Fatmawati, S.Pd.)
Pengertian Pelajar Pancasila tertuang dalam
Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pelajar pancasila adalah perwujudan pelajar
Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Ciri-ciri dan karakter profil Pelajar Pancasila
antara lain :
1.Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia.
Elemen kunci dalam beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia meliputi berakhlak beragama,
akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam dan akhlak bernegara.
Dengan mencapai elemen kunci tersebut seorang pelajar mampu memahami ajaran
agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan
sehari-hari
2.Berkebhinekaan global
Elemen kunci dalam kebhinekaan global
meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebhinekaan. Seorang pelajar terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain
dengan tetap mempertahankan budaya luhur lokalitas dan identitasnya sehingga
menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai budaya masing-masing serta
kemungkinan terbentuknya budaya positif yang tidak bertentangan dengan budaya
luhur bangsa.
3.Bergotong royong
Elemen kunci dalam bergotongroyong
meliputi kolaborasi, keperdulian dan berbagi. Hal ini akan membentuk pelajar
yang mampu melakukan kegiatan bersama-sama secara suka rela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan dengan mudah, ringan dan lancar.
4.Mandiri
Elemen kunci dari mandiri adalah
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri. Hal ini akan
membentuk pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri.
5.Bernalar kritis.
Elemen kunci dalm bernalar kritis
meliputi memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan
mengevaluasi penalaran , merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan
mengambil keputusan. Pelajar yang bernalar kritis mampu secara obyektif untuk memproses informasi yang didapatnya
baik kualitatif maupun kuantitatif, melihat keterkaitan antara berbagai informasi
yang ada, menganalisisnya, mengevaluasi dan mengambil kesimpulan berdasarkan
informasi dan data yang ada.
6.Kreatif
Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal. Pelajar mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang
orisinal,bermakna, bermanfaat dan berdampak untuk kebaikan dan kemaslahatan masyarakat
umum.
Karakter merupakan suatu pembawaan individu yang
meliputi watak, sikap, kepribadian dan tingkah laku yang diekspresikan dalam
kehidupannya sehari-hari. Dalam setiap individu terdapat karakter yang berbeda-beda
antara satu sama lainnya. Pembentukan karakter dalam diri seseorang melalui
proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
Karakter dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu :
Lingkungan,
lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter peserta didik
mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Kegiatan
sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan secara teratur setiap hari akan menjadi
kebiasaan dan akan berpengaruh besar terhadap pembentukan dan perkembangan
karakter seseorang.
Keturunan.
Kepribadian yang menurun akan berpengaruh besar terhadap pembentukan karakter.
Perasaan.
Perasaan atau emosi berasal dari diri sendiri dan sangat berpengaruh kuat pada
saat berada dalam situasi dan kondisi tertentu untuk mengambil suatu tindakan
atau keputusan.
Pembentukan karakter tidak hanya menjadi tugas guru
di sekolah melainkan juga tugas orang
tua dan warga masyarakat. Semuanya harus bersinergi dan berkolaborasi dalam
membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama
menjadi pijakan dasar yang kuat bagi karakter seorang anak. Orangtua memberikan
teladan bagi anak-anaknya dalam kebiasaan-kebiasaan baik yang ada di rumah
sehingga anak terbiasa melakukannya dan akan membentuk karakter pada diri anak
tersebut. Terutama pada saat pandemi Covid 19, pembelajaran dilakukan secara
daring dari rumah, orangtua berperan sebagai orangtua sekaligus sebagai guru
dalam mendampingi anaknya belajar di rumah. Orangtua harus selalu memotivasi
anaknya untuk senantiasa bertanggungjawab dengan belajarnya sendiri sehingga
anak menjadi mandiri dan disiplin dalam menjalankan aktivitas belajarnya di
rumah dan aktivitas kegiatannya sehari-hari.
Di lingkungan sekolah, guru berusaha menciptakan
dan melaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan sehingga
menumbuhkan kreativitas siswa serta menggiring siswa untuk bernalar kritis
dalam belajar dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan
sehari-hari. Selain itu proses pembiasaan budaya positif terus ditanamkan di
sekolah seperti budaya 6 S, budaya bersih, budaya literasi dan budaya positif
lainnya sehingga peserta didik terbiasa melakukan kebiasaan-kebiasaan positif
dan baik yang akan membentuk karakter peserta didik. Selama masa pandemi dan
pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih terbatas tentunya agak kesulitan
dalam melakukan kegiatan tersebut secara maksimal. Tentunya hal ini bisa
dilakukan dengan kolaborasi antara guru, orangtua dan masyarakat.
Guru perlu membimbing, mendampingi dan mengarahkan
peserta didik dalam memahami budaya-budaya yang ada di sekitarnya serta
keanekaragaman budaya yang ada di masyarakat sehingga tumbuh saling menghargai
dan rasa toleransi kebudayaan masing-masing.
Selain itu guru perlu memetakan potensi yang
dimiliki peserta didik sehingga peserta didik bisa mengembangkan potensinya serta
bekerjasama dan berkolaborasi sesuai dengan potensi yang dimiliki. masing-masing.
Guru juga perlu melakukan pembelajaran differensiasi untuk memenuhi semua
kebutuhan belajar peserta didik. Bagi peserta didik yang mengalami hambatan,
kesulitan atau permasalahan perlu diberikan konseling dan coaching oleh guru
agar peserta didik dapat menemukan potensi yang dimilikinya dan menyelesaikan
permasalahan yang dihadapinya sendiri.
Untuk membangun karakter peserta didik dalam
mewujudkan profil Pelajar Pancasila bukan menjadi tanggungjawab dan tugas guru dan sekolah saja tetapi harus ada kolaborasi dan kerjasama yang
baik dari berbagai pihak yaitu guru, orang tua, dan masyarakat pada umumnya.
SATUGURU merupakan komunitas bagi para guru untuk saling berbagi, bertukar informasi, saling memotivasi untuk berkarya dan berprestasi, serta berkolaborasi satu sama lain sehingga mengajar itu menyenangkan bagi guru dan peserta didik. Dengan pembelajaran yang menyenangkan serta melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan, cara dan pilihan serta melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar mereka sendiri sehingga tercapai merdeka belajar dan terbentuknya profil pelajar Pancasila.
Fatmawati, S.Pd.
SMA N 1 Sumberejo Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung
Tari dan keluarganya baru pindah tiga
hari yang lalu karena orang tuanya pindah tugas.Tari pun harus pindah sekolah. Dia merasa
sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya yang ada di sekolah lama.
Hari ini Tari, bangun pagi-pagi sekali.
Hari ini adalah hari pertama masuk ke sekolahnya yang baru. Sebelum berangkat
bekerja, ayahnya mengantarkan Tari ke sekolah barunya yang terletak sekitar 500
meter dari rumahnya. Sampai di sekolah ayah Tari menemui kepala sekolah dan
mengenalkan Tari padanya. Tak lama kemudian kepala sekolah memanggil Bu Ani
selaku wali kelas 4. Setelah itu ayah Tari berpamitan pada kepala sekolah dan
Bu Ani karena harus segera pergi bekerja. Tari mencium tangan ayahnya sebelum
ayahnya pergi. “Nanti pulangnya ayah jemput atau pulang sendiri ?”tanya ayah
Tari. “Dijemput,” jawab Tari singkat. Ayahnya segera pergi ke tempat kerjanya.
Bu Ani mengajak Tari masuk ke dalam
kelasnya. Tari tampak merasa asing dengan wajah teman-teman barunya karena
memang baru hari itu mereka saling bertemu. “Selamat pagi anak-anakku semuanya,
apa kabar hari ini ?” sapa bu Ani pada murid-muridnya. “Hari ini kita
kedatangan teman baru, namanya Tari. Mulai hari ini, dia akan belajar bersama
dengan kita di kelas ini.” Kemudian Bu Ani mempersilahkan Tari untuk
memperkenalkan diri di depan teman-temannya. Setelah memperkenalkan diri Tari
duduk di tempat duduknya yang bersebelahan dengan Lili.
Tari mengikuti kegiatan belajar hari itu
dengan riang gembira. Teman-teman yang baru dikenalnya menyambutnya dengan
bahagia. Terkadang terdengar suara gelak tawa mereka sedang bersenda gurau satu
sama lain. Mereka bermain dan belajar bersama.
Kring kring kring…
Bunyi bel tanda pelajaran sudah usai.
Semua siswa bersiap-siap untuk pulang. Sebelum pulang mereka berdoa terlebih
dahulu, mengucap salam dan keluar kelas. Tari dan teman-temannya sudah keluar
kelas menuju pintu gerbang sekolah. Tari melihat keluar gerbang mencari
ayahnya, tapi tak ada seorangpun di sana. “Mencari siap Tari ?” tanya Rani. “Ayahku
kok belum datang menjemput ya,” jawab Tari dengan wajah bingung dan cemas.
“Pulang bareng kami aja, kan kita lewat rumahmu, kita jalan kaki sama-sama lebih asyik,” ucap Rani. “Jalan kaki ?” tanya Tari
keheranan karena memang dia tidak pernah pergi dan pulang sekolah dengan
berjalan kaki. “Ya…” Rani dan teman-teman lainnya mengiyakan. “Yuk…” ajak Rani.
Akhirnya Tari pulang bersama dengan Rani
dan teman-teman lainnya dengan berjalan kaki karena ayahnya tak kunjung datang.
“Kita sambil nyanyi yuk… Lagunya di Sini Senang di Sana Senang ya..” ajak Rani
sambil mulai bernyanyi. Mereka berjalan kaki sambil bernyanyi bersama-sama dan terkadang
diselingi canda tawa. Walaupun begitu mereka tetap berjalan di sebelah kiri sehingga
tidak mengganggu pengguna jalan yang lain.
Tanpa terasa Tari dan teman-temannya
sudah sampai di rumahnya. Terlihat ibunya berada di teras rumah menyambut
kedatangan Tari dengan perasaan lega karena anaknya sudah sampai ke rumah tanpa
di jemput oleh ayahnya. “Mampir ke rumahku yuk teman-teman.” Tari mengajak
teman-temannya. “Terima kasih, nanti lagi ya, kami belum ke izin ke orang tua
kami, takut mereka khawatir. Kami pulang dulu ke rumah ya,” jawab Rani.
Tari bergegas
menghampiri ibunya dan mencium tangannya. “Gimana pengalamanmu di sekolah hari
ini ?” tanya ibunya. “Wah, mengasyikkan dan menyenangkan Bu,” jawab Tari. “Kamu
tidak marah ayahmu tidak menjemputmu pulang sekolah ?” tanya ibunya lagi. “Tidak,
pulang bareng teman-teman justru lebih menyenangkan,” jawab Tari. Ibunya
mengucap syukur ternyata anaknya sudah bisa membaur dengan teman-teman barunya.
Kebersamaan anak dan teman-temannya dengan penuh keceriaan membuat mereka
bahagia dan tak merasakan bagaimana lelahnya harus berjalan kaki dari sekolah
ke rumah masing-masing. Bahagia itu sederhana.
Materi : Mengembangkan Minat dan Bakat melalui Dunia
Digital
Narasumber:Aris Ahmad Jaya
Moderator:Ms. Phia
Penulis:Fatmawati
Alhamdulillahirobbil’alamiin sore ini Jum’at tanggal
5 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan yang ke-3. Acara pada
sore ini dimoderatori oleh Ms. Phia sang bilingual blogger dari Sukabumi. Narasumber
pada pertemuan kali ini adalah Bapak Aris Ahmad Jaya seorang motivator
sekolah-sekolah unggul di Indonesia. Beliau juga merupakan coach dan konsultan
bagi sekolah-sekolah unggul di Indonesia untuk menemukan kekhususan dan
kekhasannya. Beliau akan menyampaikan materi tentang “Mengembangkan Minat dan
Bakat melalui Dunia Digital”.
Menurut KBBI minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu; gairah;keinginan.
Minat merupakan perasaan tertarik seseorang
terhadap sesuatu yang menimbulkan dorongan atau keinginan untuk melakukan hal
tersebut.
Menurut KBBI Bakat adalah dasar (kepandaian,
sifat dan pembawaan) yang dibawa sejak lahir.
Seseorang yang memiliki bakat tertentu tentu
akan lebih mudah dan lebih baik dalam mempelajari sesuatu hal tersebut
dibandingkan hanya orang yang hanya memiliki minat saja. Seseorang yang selalu
mengembangkan dan menyalurkan bakatnya secara terus menerus sejak kecil akan
membuat seseorang professional di dalam bidang bakatnya. Akan tetapi jika
seseorang tidak pernah mengembangkan dan menyalurkan bakatnya sejak kecil maka
pada saat dewasa akan mengalami kesulitan dan bahkan akan menjadi bakat yang
terpendam.
Terkadang seseorang merasa kesulitan unuk
mengenali dan memahami bakat dan minatnya. Hal ini bisa disebabkan oleh
berbagai macam sebab seperti pola suh orang tua, kondisi lingkungan di sekitar
dan sebagainya.
Narasumber memaparkan tentang tips 6 T untuk mengembangkan bakat dan minat, yaitu :
Titi
yaitu niteni artinya melihat dari sekian
banyak pelayanan di dunia digital yang ada pasti ada yang paling disukai/yang
menarik bagi seseorang.
Tiru yaitu tirukan apa yang kita lihat.
Tambah-tambahi, sesuatu yang dilihat dan ditiru
dari orang lain dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru.
Temu, yaitu menemukan hal yang baru dan berani
mencoba hal-hal yang baru.
Temui, yaitu menemui motivator yang bisa
membangkitkan dan mendorong bakat dan minat kita.
Tuntaskan,
yaitu tuntaskan sesuatu yang sedang kita kerjakan hingga selesai selama sesuatu
yang kita kerjakan itu baik dan bermanfaat serta tidak bertentangan dengan aturan
dan agama. Jangan perdulikan apa yang dikatakan oleh orang.
Pesan narasumber kepada para peserta pelatihan : Lakukan apa yang kita cintai dan senangi serta
cintailah apa yang kita kerjakan dan lihatlah keajaiban yang akan terjadi.
Seseorang dikenang oleh orang lain adalah saat memberi bukan saat menerima,
oleh karena itu dengan melakukan hal yang terbaik akan menjadi sejarah yang
baik.
Ketika ada orang yang tidak suka dengan sesuatu
yang kita lakukan maka cara yang terbaik
untuk membalas orang yang membenci kita
yaitu dengan menunjukkan prestasi yang kita miliki.
Tips untuk menjadi guru motivator yaitu jadilah
orang yang diterima dan menyenangkan serta berikanlah sesuatu yang nyaman,
menarik dan bermanfaat bagi orang lain.
Demikian resume kali ini semoga bermanfaat.
Semoga kita dapat mengembangkan bakat dan minat yang kita miliki serta memberi
motivasi kepada anak dan anak didik kita untuk dapat mengembangkan bakat dan
minat yang mereka miliki.
Alhamdulillahirobbil’alamiin
sore ini Senin tanggal 8 November 2021 dapat mengikuti pertemuan ke-4 pelatihan
GMLD. Acara pada pertemuan pada hari ini di pandu oleh Ibu Rosminiyati yang
mendampingi narasumber Bapak Wijaya Kusumah yang akan menyampaikan materi
tentang “Yuk Cegah Cyber Bullying.”
Bullying adalah penindasan
yang dilakukan seseorang tanpa alasan karena merasa lebih memiliki power
dibandingkan korban yang ingin di-bully. Power ini didapatkan dari rasa
senioritas, kepemilikan, kedudukan, dan kepintaran.
Cyberbullying merupakan
perilaku anti-sosial yang melecehkan ataupun merendahkan seseorang. Cyberbullying adalah kondisi di mana seseorang
merasa tidak nyaman terhadap komentar/informasi/gambar foto yang ditujukan
untuk dirinya, yang bertujuan menyakiti, intimidasi, menyebar kebohongan dan
menghina, yang diunggah di internet, jejaring media. Cyberbullying banyak
menimpa anak-anak dan remaja yang dilakukan secara online atau di dunia siber.
Cyberbullying lebih parah dari pada bully offline
karena semua orang yang sedang online dan terkoneksi dapat melihatnya. Jika seseorang
diserang atau di-bully di media social dengan hate comment penuh dengan kata
kasar atau tak senonoh, semua temannya bahkan mungkin keluarganya pasti akan
membacanya. Belum lagi kalau pelaku cyberbully mengarahkan teman-temannya untuk
menyerang korban. Cyberbullying dapat
membuat kesehatan mental korban jadi terganggu.
Dengan adanya dunia maya
banyak pelaku cyber bully, (sebutan untuk pelaku bully di sosial media)
berlindung di anonymous account untuk mbully orang lain. Setiap orang pun
dituntut untuk pandai bersikap dalam menggunakan sosial media.
Ada banyak penyebab yang bisa membuat seseorang
menjadi korban cyber bullying. Berikut
ini adalah cara supaya kita tidak menjadi korban cyberbullying antara lain :
Tidak
posting terlalu sering atau banyak. Posting
terlalu sering dan banyak bisa mengganggu orang lain dan dapat memancing adanya
cyber bullying.
Hindari
konten postingan yang aneh. Apapun yang
diunggah ke sosial media, pasti menimbulkan pro dan kontra. Sebagai pengguna
sosial media, sebaiknya membatasi diri untuk mengunggah konten yang mengganggu
dan sesuatu yang dianggap aneh serta mengundang bully, meskipun hanya bully di
dalam hati.
Pintar-pintar
memilih teman di sosial media. Akun media
sosial tidak harus selalu terbuka untuk semua orang. Semakin banyaknya teman di
media sosial, maka Anda harus siap-siap dengan banyaknya komentar yang datang.
Tidak
sembarang bercerita di sosial mediaMembedakan hal yang lebih baik diceritakan pribadi atau di media sosial.
Karena, perbedaan persepsi biasanya terjadi di media sosial.
Tindakan yang dapat dilakukan dalam mencegah dan
menghentikan cyberbullying.
Jangan merespons. Para pelaku bullying selalu
menunggu reaksi korban. Untuk itu jangan terpancing untuk merespon aksi pelaku
agar mereka tidak merasa diperhatikan
Jangan membalas aksi pelaku. Membalas apa yang
dilakukan pelaku cyberbullying akan membuat Anda ikut menjadi pelaku dan makin
menyuburkan aksi tak menyenangkan ini
Simpan
semua bukti. Karena aksi ini terjadi di media digital, korban akan lebih mudah mengcapture,
lalu menyimpan pesan, gambar atau materi pengganggu lainnya yang dikirim
pelaku, untuk kemudian menjadikannya sebagai barang bukti saat melapor ke pihak
yang bisa membantu.
Segera
blokir aksi pelaku. Jika materi-materi pengganggu muncul dalam bentu komentar,
pesan instan, gunakan tool preferences/privasi untuk memblok pelaku. Jika
terjadi saat chatting, segera tinggalkan chat room.
Selalu
berperilaku sopan di dunia maya. Perilaku buruk seperti membicarakan orang
lain, bergosip atau fitnah akan meningkatkan risiko seseorang menjadi korban
cyberbullying
Jika
sudah meresahkan, laporkan pada pihak berwenang. Adukan pada pihak yang
dipercaya dan berwenang. Jika anak-anak yang menjadi korban, mereka harus
melapor pada orangtua, guru atau tenaga konseling di sekolah. Selain
mengamankan korban, tindakan ini akan membantu memperbaiki sikap mental pelaku.
Cara pencegahan agar anak terhindar dari
perundungan di media social :
1. Edukasi
anak
Orang tua
harus memberikan edukasi menggunakan jejaring online yang aman Anak-anak mesti diberikan pemahaman mengenai
hal-hal yang bisa dan tidak bisa dilakukan melalui jejaring online, khususnya
media sosial. Orang tua dan guru harus mampu menjadi pemandu.
2. Ajari
Anak cara menghadapi perundungan
Selanjutnya,
orang tua harus mengajari anak cara menghadapi cyberbullying. Beberapa cara
menghadapi cyberbullying yang bisa diajarkan kepada anak yaitu tidak menanggapi
apalagi sampai membalasnya dan sebaiknya blokir saja orang yang mem-bully jika
hal tersebut tiba-tiba terjadi.
3. Bimbing
anak untuk atur privasi, khususnya data pribadi.
Langkah
selanjutnya anak harus mampu mengatur privasi di media sosial. Data pribadi
anak penting untuk dirahasiakan supaya mereka tidak menjadi korban kejahatan
digital.
4. Edukasi
postingan
Selain itu
yang tidak kalah penting adalah edukasi tentang postingan. Berikan pemahaman
bahwa apa yang sudah diposting tidak akan hilang, sehingga sikap selektif
menjadi poin penting yang harus dimiliki oleh anak.
Pandemi virus corona (Covid-19) membuat banyak
orang semakin akrab dengan internet baik di sekolah, bekerja, berinteraksi dengan
teman, semuanya dilakukan secara online. Selain itu, untuk menghilangkan rasa
bosan, sebagian besar juga memilih bermain media sosial (medsos). Cyberbulying
biasanya dilakukan dengan cara online. Jadi memang pengguna medsos harus lebih
aware untuk memanfaatkan fitur-fitur yang ada. Fitur-fitur itu dibuat bukan
tanpa alasan, tapi untuk mengamankan medsos dari bullying
Terkadang pengguna medsos termasuk anak-anak muda masih
bingung cara melindungi diri dari cyberbullying dan langkah-langkah yang harus
dilakukan. Padahal sudah ada fitur di medsos yang mendukung itu semua yang
dapat digunakan untuk menghindari perundungan dan menjaga kesehatan mentalnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
(Kemkominfo RI) menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital dengan membahas
empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture),
Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan
Cakap Bermedia Digital (Digital Skills). Salah satu fokusnya adalah mengkampanyekan
gerakan anti Cyberbullying.
Hal-hal yang harus ditingkatkan untuk menghindarkan
diri dari perilaku cyberbullying,:
1.Empati (memahami perasaan orang lain)
2.Hati Nurani (mendengar suara hati yang membantu
untuk melakukan hal yang benar )
3.Kontrol diri (berpikir sebelum bertindak)
4.Menghormati Orang lain (memperlakukan orang lain
dengan baik sebagaimana ia ingin orang lain memperlakukan dirinya)
5.Kebaikan Hati (menunjukkan kepedulian terhadap
kesejahteraan dan perasaan orang lain)
Mari kita semua bersikap dan berperilaku yangmenghindarkan diri kita dari perilaku
bullying serta berusaha mencegah menghentikan bullying sehinggatidak terjadi cyberbullying yang sangat
berdampak buruk bagi psikologis korban bullying. Tebarkan benih-benih
persaudaraan dan buang benih-benih permusuhan dan kebencian.
Alhamdulillahirobbil’alamiin,
sore ini bisa mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-7. Pertemuan hari ini
dimoderatori oleh Ibu Rosminiyati yang
mendampingi nara sumber hebat yaitu Ibu Rita Wati seorang guru di SMP
Negeri 2 mendoyo Kabupaten Jembrana Bali yang multitalenta dengan segudang
prestasi. Baru-baru ini beliau meraih prestasi lagi terkait blog, yaitu juara 1
Lomba Blog Nasional dalam memperingati Bulan Bahasa dan Hari Sumpah Pemuda.
Beliau akan menyampaikan materi tentang “Menyalurkan Hobi di Plat Form Digital.”
Setiap orang memiliki hobi
dan kesukaan masing-masing yang berbeda satu sama lainnya. Dua anak kembar pun
belum tentu memiliki hobi dan kesukaan yang sama. Jika hobi ini disalurkan
melalui platform digital tentu akan lebih bermanfaat dan hasilnya akan di luar
ekspetasi kita.
Seseorang yang hobi
menulis bisa disalurkan melalui blog, orang yang hobi menyanyi dan bermain music
bisa disalurkan melalui youtube, dan orang yang hobi menulis quotes bisa
disalurkan melalui media sosial yang dipermanis dengan gambar. Hobi yang disalurkan dengan tepat dalam
platform dan media digital,
hasilnya akan di luar dugaan kita.
Sebagai contoh para youtuber yang memiliki penghasilan fantastis.
Seorang guru bisa membuat
konten-konten materi pelajaran pada media digital yang sesuai seperti blog atau
youtube tentu akan jauh lebih bermanfaat dan ilmu yang bermanfaat akan menjadi ladang
amal bagi yang melakukannya. Hasilnya pun bisa di luar ekspetasi kita. Sebagai contoh
nara sumber mulai diundang menjadi
moderator nasional, narasumber nasional salah satunya karena aktif membuat konten di blog dan
youtube.
Ada beberapa manfaat yang
didapatkan dari menyalurkan hobi pada platform digital antara lain :
Membangun Personal Branding
Bermanfaat untuk orang banya
Meninggalkan jejak digital
Mulai dikenal dan diundang dalam berbagai
seminar/workshop
Mendapatkan income tambahan.
Selain dari manfaat tersebut,
kita akan menjadi lebih kreatif dan konten-konten yang ada di blog atau youtube
bisa kita jadikan menjadi sebuah buku.
Hobi dan kesukaan
merupakan anugerah dari sang pencipta, terus diasah agar lebih bermanfaat bagi
diri sendiri dan orang lain.
Closing statement dari narasumber : "Nothing
is imposible in this world what we look upon today tomorrow maybe acomplished
fact.”
Alhamdulillahirobbil’alamiin
hari ini Rabu, 17 November 2021 dapat mengikuti pelatihan GMLD pertemuan ke-8.
Permuan kali ini dimoderatori oleh Bapak Dail Ma’ruf yang menemani narasumber
hebat kita yaitu Bapak Muliadi seorang guru Matematika di SMK N 1 Toli-Toli
Sulawesi Tengah yang akan menyampaikan materi tentang “Inklusivitas di Dunia Digital”.
Inklusivitas berasal dari kata inklusi, kata ini
diambil dari kata “inclusion” yang berarti mengajak masuk atau
mengikutsertakan. Lawan kata inklusi adalah eksklusif atau eksclusion, artinya
menegasi atau mengeluarkan. Dengan demikian inklusivitas merujuk kepada sikap
menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam konteks
sosial.
Inklusivitas senantiasa dikaitkan dengan sikap masyarakat
digital untuk menerima atau mengajak kepada siapa saja tanpa melihat perbedaan dalam
konteks sosial dalam sebuah lingkungan. Masyarakat digital identik dengan
kebiasaan interaksi dengan media baru melalui konsep metode baru dalam
berkomunikasi di dunia digital sehinggamemungkinkan orang-orang dari
kelompok-kelompok kecil berkumpul secara online, berbagi, menjual, dan menukar
barang serta informasi. Hal ini yang membuat kita harus bersifat inklusiv di
era digital.
Ada beberapa alasan yang membuat masyarakat digital
harus bersikap inklusif, yaitu:
Internet
bukan lagi barang baru di Indonesia sehingga internet degan mudah bisa
dinikmati oleh siapapun. Sebagian besar pengguna memanfaatkan media sosial
untuk berinteraksi, berkomunikasi, atau sekedar mencari informasi. Tercatat
aplikasi yang paling banyak digunakan secara berturut-turut yaitu youtube,
whatsapp, instagram, facebook, lalu twitter.
Dunia
digital cenderung mempertajam perbedaan dan mempeluas keragaman, baik dari
aspek fisik maupun pandangan, sehingga berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
Keunikan
yang hadir sebagai sebuah keniscayaan, perlu mendapat perlakuan yang
proporsional sesuai kondisi keunikannya sehingga mereka dapat menikmati layanan
dan kebutuhan sebagaimana layaknya anggota masyarakat digital lainnya.
Hak
untuk memperoleh akses layanan dan kebutuhan di dunia digital untuk berbagai
keperluan seharusnya mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
Dari alasan-alasan tersebut mengungkapkan bahwa era
digital memang tiadak bisa dihindari dan hanya ada pilihan antara ikut atau
ditinggalkan.
Ada 3 hal penting dalam inklusivitas dunia digital,
yaitu :
Keunikan
fisik dan kemampuan.
Perbedaan
dan Keberagaman
Keadilan
akses digital
Masyarakat digital harus mampu bersimpati dan
berempati kepada berbagai keunikan akibat keterbatasan fisik atau mental yang
diwujudkan dengan menyediakan instrument atau aplikasi yang ramah kepada
penyandang disabilitas agar setiap orang dengan segala keterbatasannya dapat
menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mengembangan diri. Setiap
anggota masyarakat berhak mendapatkan layanan internet untuk mempercepat
pemerataan pembangunan dan peningkatan sumber daya manusianya
Perbedaan dan keragaman adalah sebuah keniscayaan
sehingga perlu dikelola secara baik
dengan menonjolkan nilai-nilai yang lebih universal, seperti gotong royong.
Sikap inklusivitas dalam bermedia sosial dapat
diwjudkan dengan sikap saling menghargai dan menghormati hak dan pendapat orang
lain, kemudian dapat menerima dan menghargai perbedaan. Sepanjang hal
tersebut tidak berkaitan dengan sikap menghina atau bully atau sejenisnya,
sebaiknya kita hargai saja sebagai keragaman dalam berpikir.
Untuk inprastruktur adalah perangkat pelayanan
dasar yang berkaitan dengan penyediaan peralatan pendukung utama seperti tower
dan lain-lain untuk kelancaran jaringan internet. Jadi untuk penyandang
disabilitas tentu akan ikut terlayani dengan inprastruktur ini. Yang paling
penting bagi penyandang disabilitas adalah tersedianya perangkat atau aplikasi
yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Yang paling sederhana misalnya kita bisa
membuat blog bukan hanya dalam bentuk tulisan tetapi juga dalam bentuk suara
sehingga para tunanetra dapat memanfaatkan blog kita.
Manusia diciptakan dalam perbedaan dan
keanekaragaman bukan untuk membeda-bedakan tapi agar satu sama lain saling
melengkapi dengan berkomunikasi dan berkolaborasi. Perbedaan memunculkan
toleransi, saling menghargai dan menghormati antara satu sama lainnya sehingga
dunia ini menjadi indah dengan keberagaman itu seperti pelangi yang indah
terlihat karena ada beraneka macam warna yang ada di dalamnya.
Materi : Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital
Word
Narasumber : Helwiyah, S.Pd.,M.M.
Moderator : Ms. Phia
Penulis : Fatmawati
Alhamdulillahirobbil’alamiin, hari ini Jum’at
tanggal 19 November 2021 adalah pertemuan ke-9 pelatihan GMLD. Pertemuan
kaliini dilaksanakan menggunakan media zoom. Acara dimoderatori oleh sang
bilingual blogger yaitu Ms. Phia yang menemani nara sumber hebat dengan
segudangprestasi yang dinilikinya yaitu Ibu Helwiyah yang akan menyampaikan
meteri tentang “Cara Ampuh Memaksimalkan Potensi di Digital
Word.”
Digital Word
Digital word dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Literasi
Menurut
KBBI literasi dapat diartikan sebagai kemampuan menulis dan membaca.
2. Literasi Digital
Literasi
digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media
digital seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya
(kompas.com)
Dunia
digital merupakan ketersediaan dan penggunaan alat digital untuk berkomunikasi di
internet, perangkat digital, perangkat pintar, teknologi lain.
Digital
word adalah wahana dimana pengunjung dapat bermain sambil belajar, yang
menyajikan alat peraga interaktif mengenaik teknologi berbasis digital
3. Potensi
Dalam
KBBI potensi diartikan sebagai kemampuanyang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; kekuatan, kesanggupan, daya.
Ada beberapa kecakapan digital world antara lain :
Work From Home, meliputi market place media social,
email, dan chat application
Learn Form Home (PJJ), meliputi google meet,
zoom meet, google classroom, cisco webex, whatsApp dan youtube.
Dalam penggunaan digital ada beberapa syarat yang harus ada yaitu :
membutuhkan device tambahan seperti HP, Laptop, Tablet
membutuhkan kuota internet dan listrik
membutuhkan digital skill
membutuhkan pelengkap tools.
Cara ampuh memaksimalkan potensi di digital world antara lain :
1.Mindset / Pola Pikir
Segera mulai dari hal yang kecil dan
diniati untuk sedekah ilmu, tidak perlu bersaing dan menyenangkan orang karena
merupakan investasi ke diri sendiri.
2.Target market / Follower
Target market bisa berdasarkan jenis
kelamin, problem, harapan, lokasi dan usia.
3.Menghargai karya orang lain sehingga dalam membuat
karyamemnggunakan merk atau cirikhas
tersendiri .
4.Hindari menyebar Hoaks. Stop hhoaks dengan
melakukan penyaringan sebelum share konten-konten yang diterima.
5.Posting konten sehari sekali untuk membangun interaksi
menggunakan Fitur live.
6.Update skill secara terus menerus . Bisa meggunakan
online advertising, desain, video maker dan cpy writer.
7.Konsisten dalam melakukannya sehingga potensi yang
dimiliki lebih terasah menjadi sebuah sebuah keterampilan.
Semoga materi ini bermanfaat. Terus semangat dalam
mengasah kemampuan dan potensi yang kita miliki sehingga akan menjadi sebuah
keterampilan yang membanggakan dan
mendatangkan kesempatan dan prestasi.
Semoga Alloh SWT. Akan selalu membimbing kita.
Aamiin.